Skin Barrier Rusak? Ini 5 Cara Mengatasinya dengan Ampuh!
Skin barrier merupakan pelindung lapisan kulit supaya terhindar dari masalah kulit, seperti infeksi, toksisitas sistemik, hingga bahan kimia.
Banyak orang yang mengalami skin barrier rusak, namun tidak menyadarinya sehingga hal ini menjadi berbagai sumber masalah kulit.
Yuk ketahui bagaimana ciri skin barrier rusak agar segera ditangani untuk menjaga kesehatan kulit!
Ciri-ciri skin barrier rusak
Skin barrier memang dirancang untuk dapat menekan kontaminasi buruk yang dapat masuk ke wajah, melindungi kulit dari serangan bakteri dan ancaman lainnya.
Jika lapisan perlindungan kulit ini rusak maka kerusakan wajah dapat mudah terjadi. Sel dan lipid merupakan bentuk dari skin barrier yang dapat melindungi kulit dari kekurangan cairan.
Tanda skin barrier yang sehat yaitu tidak muncul kemerahan, terasa kencang dan halus serta tidak muncul peradangan. Berikut tanda dari kerusakan pada lapisan perlindungan kulit:
- Kulit terasa kering dan dehidarasi
- Kulit terasa gatal
- Kulit mengelupas
- Kulit kasar
- Kulit kemerahan atau menjadi gelap
- Kulit mengalami iritasi
- Kulit sulit melakukan penyembuhan
Kemerahan yang muncul pada kulit menang terkadang tidak terlalu menyakitkan, namun tanda ini merupakan ciri saat lipid rusak.
Kulit akan sulit menahan polutan, radiasi, debu hingga bakteri sehingga mudah masuk ke lapisan kulit. Skin barrier rusak dapat memicu kulit kemerahan dan kehilangan pelindungnya.
Jika kulit terasa kering dan kasar, fungsi skin barrier sebagai pengunci kelembaban akan terganggu sehingga menyebabkan kulit menjadi cepat rusak dan kering. Jenis kulit ini juga rentan mengalami dehidrasi dan terasa kencang atau ketat.
Lapisan perlindungan kulit yang rusak menjadi tidak tahan dengan produk skincare yang digunakan. Kandungan dalam skincare dpat menembus langsung sehingga mungkin terlalu keras dan menyakitkan kulit.
Selain itu ciri skin barrier rusak yaitu mudah gatal, kering, mengelupas sehingga kulit menjadi lebih sensitif dan muncul pengelupasan kulit secara masiv.
Apa yang menyebabkan skin barrier rusak?
Penyebab skin barrier rusak
Tentunya skin barrier rusak bukan terjadi begitu saja, ada beberapa faktor yang menyebabkan skin barrier mudah rusak dan biasanya ini terjadi karena masalah kebiasaan pada saat merawat kulit, seperti:
Terlalu sering eksfoliasi
Perawatan kulit dengan eksfoliasi memang dapat membantu mengurangi jerawat, pori tersumbat hingga mengangkat sel kulit mati.
Namun, jika aktivitas ini sering dilakukan dapat menyebabkan lapisan pelembab terangkat, akibatnya skin barrier rusak karena kulit kering dan mengelupas.
Kondisi lain yang dapat menyebabkan skin barrier rusak seperti penggunaan scrub wajah terlalu kasar, cuci muka dengan bahan keras hingga eksfoliasi dengan bahan kimia konsentrasi tinggi.
Tidak memakai pelembab
Salah satu langkah perawatan kulit yang tidak boleh dilewatkan adalah menggunakan pelembab dengan rutin.
Meskipun memiliki tipe kulit berminyak cenderung memiliki kulit yang lengket dan berat, namun pelembab tetap direkomendasikan untuk digunakan.
Pelembab akan menjaga minyak alami dan kesehatan skin barrier sehingga jika produk ini dilewatkan, paparan matahari, eksfoliasi, polusi dan zat radikal lain dapat mudah memicu skin barrier rusak.
Terpapar begitu banyak polusi
Polusi dapat menyebabkan kulit menjadi stress, memicu peradangan dan merugikan dengan mudah.
Polusi juga dapat mengganggu bakteri di kulit menjadi tidak seimbang. Akibatnya, kulit rentan dan rusak hingga mengalami infeksi kulit.
Kurang tidur
Kebiasaan begadang dan kurang tidur ternyata dapat merusak skin barrier secara perlahan.
Penguapan kadar air pada area kulit akan meningkatkan dan kadar air yang berkurang ini merupakan tanda apabila skin barrier telah rusak.
Lapisan pelindung akan sulit melindungi kulit dan kadar air di kulit menjadi semakin berkurang memicu skin barrier semakin parah.
Kurang tidur juga dapat mengganggu produksi kolagen terganggu sehingga memicu lapisan perlindungan kulit yang rusak dan semakin parah.
Perbaiki jam dan kualitas tidur agar kondisi skin barrier membaik dan tetap dapat melindungi kulit dari kerusakan.
Paparan sinar ultraviolet
Paparan sinar uv ternyata tidak hanya sinar matahari, namun juga dapat ditemukan pada pengering cat kuku hingga alat tanning atau penggelap kulit.
Sel kulit dapat mati secara alami jika paparan sinar uv berlebihan. Skin barrier yang terjadi pada kulit memicu peradangan sehingga memunculkan berbagai masalah pada kulit.
Lapisan minyak pada kulit yang rusak dapat menyebabkan perlindungan kulit semakin berkurang.
Pertambahan usia, kebiasaan merokok, stress hingga pola makan juga dapat menyebabkan skin barrier rusak dengan mudah. Lalu bagaimana cara mengatasinya?
Cara mengatasi skin barrier yang rusak
Mengatasi lapisan perlindungan kulit rusak masih bisa dilakukan dengan beberapa perawatan rutin berikut ini:
Menggunakan tabir surya
Gunakan selalu tabir surya minimal SPF 30 agar paparan sinar uv tidak merusak skin barrier.
Gunakan sebanyak dua jari untuk bagian leher dan wajah. Tabir surya melindungi lapisan kulit ini dari kerusakan dan penuaan kulit.
Menghentikan eksfoliasi
Jika mengalami kerusakan pada lapisan kulit ini, hentikan eksfoliasi dan pakai skincare yang aman dan lembut saja agar proses penyembuhan kulit menjadi lebih cepat.
Memakai produk yang menenangkan
Penggunaan produk kecantikan yang menenangkan dapat mengurangi peradangan dan sebagai anti inflamasi. Contohnya seperti niacinamide, centella asiatica, chamomile dan lidah buaya.
Mencuci muka dengan produk yang aman dan lembut
Pilih cuci muka dengan bahan aman dan lembut. Sabun dengan bahan keras akan memperlama lapisan kulit kembali sehat.
Pilih jenis sabun dengan kandungan surfaktan lembut dan hindari bahan keras dengan kandungan kimiawi.
Skincare yang memperkuat skin barrier
Skin barrier masih dapat diselamatkan dengan menggunakan produk yang mirip dengan jenis minyak pada kulit seperti bahan dengan kandungan ceramide, kolesterol, squalene, dan asam lemak. Jenis bahan ini dapat meningkatkan kadar sebum secara alami.
Lapisan kulit ini memang mudah rusak karena paparan luar sehingga menyebabkan kulit rentan infeksi dan kering.
Lakukan perawatan skin barrier dengan rutin dan teratur agar lapisan pelindung kulit kembali sehat dan jauh dari kerusakan.