manfaat daun katuk

Daun katuk sangat populer di Indonesia, terutama di kalangan ibu menyusui. Sayuran ini dipercaya dapat membantu melancarkan air susu ibu (ASI). Selain baik untuk memperlancar ASI, daun katuk juga memiliki banyak manfaat lainnya bagi kesehatan.

Untuk bisa mendapatkan manfaatnya, simak juga tips mengonsumsinya dengan tepat. Penasaran seperti apa? Yuk, simak penjelasan di bawah ini!

Apa itu daun katuk?

Daun katuk (Sauropus androgynus) merupakan tumbuhan dengan daun yang berbentuk lonjong dengan pola perak di tengahnya. Daun katuk memiliki bentuk yang mirip dengan daun kelor, namun keduanya memiliki bentuk dan juga manfaatnya.

Di Indonesia, orang-orang biasanya mengolah sayuran katuk ini sebagai sayuran bening yang disajikan bersama potongan jagung manis dan wortel.

Seperti kebanyakan sayuran hijau, daun katuk memiliki banyak manfaat kesehatan. Hal ini dikarenakan daun katuk sangat kaya akan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh.

Kandungan dalam daun katuk

Sebelum mengetahui berbagai manfaat daun katuk bagi kesehatan, kamu harus tahu dulu apa saja kandungan dalam daun katuk. Nah, dalam 100 gram daun katuk, terdapat beragam nutrisi, seperti:

  • Protein: 6,4 gram
  • Lemak: 1 gram
  • Karbohidrat: 9.9 gram
  • Serat: 1,5 gram
  • Kalsium: 233 miligram
  • Fosfor: 9,8 miligram
  • Zat besi: 3,5 miligram
  • Natrium: 21 miligram
  • Kalium: 477,8 miligram
  • Tembaga: 0,30 miligram
  • Seng: 1,3 miligram
  • Riboflavin: 0.31 miligram
  • Niasin: 2.3 miligram
  • Vitamin C: 164 miligram
  • Beta-Karoten: 9,152 mikrogram
  • Karoten Total: 10,020 mikrogram

Manfaat daun katuk untuk kesehatan

Nah, ini dia yang ditunggu-tunggu: informasi seputar manfaat daun katuk untuk kesehatan. Apa saja sih manfaat yang dimaksud? Baca di sini, yuk!

1. Mencegah peradangan

Daun katuk mengandung antioksidan yang sangat lengkap karena adanya senyawa flavonoid seperti apigenin, quercetin dan luteolin. Antioksidan diketahui membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas dan peradangan. Dengan mengonsumsi daun katuk, tubuh akan terbantu dalam melawan peradangan dan mencegahnya bertambah parah.

Menurut sebuah penelitian berbasis hewan tahun 2015 yang diterbitkan dalam Natural Products Journal, senyawa anti-inflamasi dalam daun katuk dapat mengontrol pembengkakan lebih cepat dan efektif dibanding obat papaverine. Pembengkakan ini sering terjadi ketika peradangan terjadi.

2. Mempercepat proses penyembuhan luka

Daun katuk tidak hanya menetralkan radikal bebas, tetapi juga mempercepat penyembuhan luka. Hal ini dikarenakan vitamin C dalam daun katuk dapat membantu membentuk kolagen, yakni protein penting untuk menjaga kesehatan kulit.

Saat mengonsumsi daun katuk, vitamin C dari daun ini dipecah dalam tubuh dan dibawa oleh aliran darah ke sel-sel yang membutuhkannya, termasuk untuk kulit yang rusak. Kedua, saat vitamin C disalurkan ke kulit, proses penyembuhan luka pun bisa menjadi lebih cepat.

3. Mencegah infeksi bakteri tertentu

Salah satu manfaat daun katuk yang perlu diingat adalah berpotensi untuk mencegah infeksi. Dalam sebuah penelitian, dilaporkan bahwa ekstrak etanol yang terdapat pada daun katuk dapat menghambat pertumbuhan Klebsiella pneumonia dan Staphylococcus aureus yang dapat menyebabkan pneumonia dan bakteremia.

Kedua bakteri ini sebenarnya hidup di usus dan hidung. Jika jumlahnya sedikit, kedua bakteri tidak akan membawa masalah bagi tubuh. Namun, dalam kondisi tertentu, pertumbuhan bakteri ini bisa tidak terkendali dan dapat menyebabkan infeksi. Mengonsumsi daun katuk dapat bermanfaat bagi tubuh untuk mencegah infeksi oleh bakteri ini.

4. Mengontrol kadar gula darah

Salah satu manfaat daun katuk yang masih dipelajari oleh para ilmuwan saat ini adalah kandungan anti diabetesnya. Eksperimen manusia menunjukkan bahwa makan daun katuk dapat menurunkan kadar gula darah.

Selain itu, mengonsumsi daun katuk juga memungkinkan seseorang untuk mengontrol berat badan, sehingga risiko diabetes juga akan berkurang.

5. Mengontrol berat badan

Kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis. Jika kamu tidak ingin menjadi gemuk, pilihan makanan tentu perlu diperhatikan. Kamu bisa memperbanyak sayuran hijau, seperti daun katuk.

Jika diperhatikan, terdapat 1 gram lemak untuk setiap 100 gram daun katuk. Artinya, sayuran ini mengandung kalori yang rendah. Selain itu, daun katuk juga mengandung flavonoid, serat, dan air yang dapat membuatmu kenyang lebih lama. Secara otomatis, ini akan menekan keinginan untuk mengkonsumsi makanan yang tidak sehat.

Manfaat daun katuk untuk ibu hamil

Di Indonesia, daun katuk kerap dikonsumsi oleh ibu hamil. Mengapa daun katuk sangat baik untuk ibu hamil?

Konsumsi daun katuk sangat baik untuk ibu hamil karena sayuran ini mengandung protein yang sangat baik untuk perkembangan jaringan, plasenta, dan otak janin. Daun katuk sendiri terdiri dari kandungan protein yang cukup tinggi, dan ini merupakan salah satu nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil.

Bahkan, protein yang bisa didapatkan dari daun katuk juga merupakan penentu utama kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan perkembangan embrio.

Manfaat daun katuk untuk ibu menyusui

Selain dikonsumsi oleh ibu hamil, daun katuk juga kerap dikonsumsi oleh ibu menyusui. Komposisi daun katuk memang dapat meningkatkan hormon yang mempengaruhi produksi ASI, yaitu hormon prolaktin dan oksitosin. Kedua hormon ini merangsang alveoli di payudara untuk menyerap lebih banyak protein, gula, dan lemak ke dalam aliran darah. Semua nutrisi ini akan digunakan untuk memproduksi ASI.

Jaringan sel yang mengelilingi alveoli kemudian menekan kelenjar dan mendorong susu ke dalam saluran yang disebut duktus. Sebuah studi pada tahun 2011 dalam Journal of Genetics and Nutrition menunjukkan manfaat daun katuk ini pada tikus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tikus yang diberi ekstrak daun katuk mengalami peningkatan produksi ASI.

Apakah daun katuk aman dikonsumsi rutin?

Meski manfaat daun katuk melimpah, bukan berarti kamu bisa sembarangan mengkonsumsi daun ini. Ingatlah bahwa mengkonsumsi apa pun secara berlebihan dapat menimbulkan efek samping, termasuk daun katuk.

Konsumsi daun katuk secara berlebihan dapat menyebabkan kantuk dan sembelit. Dalam kasus yang lebih parah, daunnya dapat menyebabkan gagal nafas karena penyumbatan bronkiolus (radang paru-paru), terutama jika dimakan mentah. Selain itu, daun katuk dapat menyebabkan keracunan logam berat, terutama jika tanaman ini ditanam di tanah yang terkontaminasi.

Saran penyajian daun katuk

Jika ingin menikmati daun katuk dengan aman, pastikan tanaman tersebut tumbuh di area yang tanahnya tidak tercemar. Kemudian, cuci daunnya sebelum diolah dan pastikan kamu mengonsumsinya dengan benar dan tidak berlebihan. Tambahkan sayuran berwarna lainnya agar lebih bergizi dan rasanya lebih lezat.

Share artikel ini
Reference