itamol paracetamol obat apa selain demam

Salah satu jenis obat yang sering digunakan banyak orang untuk menurunkan panas atau demam pada tubuh adalah obat yang mengandung paracetamol. Obat dengan kandungan paracetamol hadir dalam berbagai macam merek, contohnya itamol. Selain itu, itamol paracetamol obat apa lagi, ya?

Nah, di artikel ini, Yoonies akan mengetahui itamol paracetamol obat apa, mulai dari manfaat, dosis, efek samping, hingga interaksinya. Yuk, simak!

Itamol paracetamol obat apa?

Jika ditanya itamol paracetamol obat apa, jawabannya yang paling umum orang-orang ketahui adalah sebagai obat demam. Orang dewasa atau anak-anak bisa mengonsumsi obat ini untuk meredakan panas tubuh yang berlebih.

Obat penurun demam ini merupakan obat bebas yang bisa diperoleh tanpa resep dokter. Itamol paracetamol hadir dalam dua bentuk, kaplet, dan sirop.

Itamol paracetamol bekerja langsung ke pusat saraf tubuh, menghambat beberapa zat yang terlibat dalam munculnya rasa sakit dan panas dalam tubuh seperti enzim cyclooxsygenase, COX-1, COX-2, dan COX-3. Dengan demikian, rasa sakit atau nyeri dan juga demam bisa diredakan.

Selain demam, apa saja manfaatnya?

Tiap 1 kaplet 500 mg itamol paracetamol mengandung zat aktif paracetamol. Tidak hanya menurunkan panas atau demam, itamol paracetamol juga bisa digunakan untuk meredakan beberapa gelaja penyakit berikut:

  1. Sakit kepala
  2. Sakit kepala tegang
  3. Migrain
  4. Sakit punggung
  5. Reumatik dan nyeri otot
  6. Arthritis/osteoarthritis ringan
  7. Sakit gigi
  8. Nyeri haid (dismenore)
  9. Pilek dan gejala flu
  10. Sakit tenggorokan
  11. Nyeri Sinus
  12. Nyeri pasca operasi

Itamol paracetamol dalam bentuk kaplet bisa dikonsumsi oleh orang dewasa. Untuk anak-anak, obat ini juga hadir dalam bentuk cair atau sirop sehingga mudah untuk dikonsumsi. Yang perlu diperhatikan adalah obat ini tidak boleh dikonsumsi oleh orang dengan gangguan atau penyakit pada organ hati.

Yuk, Ketahui Hufagesic Paracetamol 500 mg Obat Apa dan Dosisnya

Dosis atau aturan pakai

manfaat dan dosis itamol paracetamol

Dosis itamol paracetamol bentuk kaplet dan sirop berbeda bagi orang dewasa dan anak-anak. Kamu bisa mengikuti dosis yang tertera pada kemasannya atau berkonsultasi lebih dahulu ke dokter. Umumnya, dosis itamol paracetamol adalah:

1. Dosis itamol untuk sediaan kaplet

  • Dewasa atau anak >12 tahun : 3-4 kali sehari 1 tablet
  • Anak 5-12 tahun : 3-4 kali sehari ½ tablet

2. Dosis itamol sirop

  • Bayi usia 0-1 tahun: ½ sendok takar, 3-4 kali sehari
  • Anak usia 1-3 tahun: ½-1 sendok takar 3-4 kali sehari
  • Anak usia 3-5 tahun: 1 sendok takar 3-4 kali sehari
  • Anak usia 6-12 tahun: 2 sendok takar 3-4 kali sehari

Efek samping itamol paracetamol

Sama halnya dengan obat-obatan lainnya, itamol paracetamol mempunyai beberapa efek samping. Efek samping obat ini bisa muncul ketika kamu mengonsumsinya tidak sesuai dosis atau dalam waktu lama tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. 

Berikut beberapa efek sampingnya:

  1. Ruam kulit
  2. Gatal-gatal
  3. Pembengkakan tenggorokan, lidah, atau wajah
  4. Sesak napas
  5. Kerusakan hati
  6. Mual
  7. Muntah
  8. Pendarahan lambung
  9. Gagal ginjal akut
  10. Memperburuk asma
  11. Reaksi hipersensitis

Lalu, bagaimana dengan ibu hamil dan menyusui? Apa boleh mengonsumsi obat itamol paracetamol? Tidak ada penelitian yang menunjukkan risiko berbahaya pada janin ketika ibu hamil mengonsumsi obat ini.

Namun, konsumsi obat ini tetap perlu diawasi oleh dokter. Ibu hamil yang terserang demam tetap bisa mengonsumsi obat ini dengan pengawasan dokter.

Perbedaan Ibuprofen vs Paracetamol, Mana Yang Lebih Bagus?

Interaksi itamol paracetamol dengan obat lain

Ada beberapa jenis obat yang bisa dikonsumsi bersamaan dengan itamol bersamaan, tetapi ada juga yang tidak. Jika dikonsumsi dengan jenis obat yang tidak direkomendasikan, maka efektivitas paracetamol bisa berkurang.

Berikut beberapa jenis obat dan interaksinya dengan itamol paracetamol:

  1. Obat pengencer darah (antikoagulan) seperti warfarin. Jika dikonsumsi dengan itamol paracetamol maka akan meningkatkan potensi resiko terjadinya pendarahan.
  2. Kolestiramin dan lixisenatide akan mengurangi efek farmakologis dari itamol paracetamol.
  3. Carbamazepine, fenobarbital, dan fenitoin akan meningkatkan risiko kerusakan hati
  4. Metoclopramide akan meningkatkan efek analgetik dari itamol paracetamol.
  5. Kontrasepsi oral, mengurangi kinerja itamol paracetamol untuk menurunkan demam,

Itulah penjelasan tentang itamol paracetamol obat apa, mulai dari manfaat, dosis, efek samping, hingga interaksinya jika dikonsumsi dengan obat lain.

Kalau demam kamu tidak kunjung membaik setelah mengonsumsi obat ini lebih dari tiga hari, segera pergi ke rumah sakit terdekat atau konsultasikan dengan dokter ya, Yoonies!


Penulis: Tara Anugerah

Share artikel ini