obat tinnitus di apotik

Young hispanic woman isolated on pink background covering ears with hands trying not to hear too loud sound.

Setiap orang pasti pernah mendengar suara dering dari dalam kepalanya sendiri atau tinnitus. Suara ini terkadang di satu bahkan di kedua telinga dalam kurun waktu sementara, bahkan ada yang lama. Kamu mungkin bertanya-tanya apakah ada obat tinnitus di apotik? Yuk, simak apa saja pengobatannya.

Tinnitus mempengaruhi 2,6 miliar orang di seluruh dunia. Umumnya, tinnitus dialami oleh kelompok usia yang lebih tua karena sering dikaitkan dengan gangguan pendengaran. Tinnitus juga lebih sering dialami oleh mereka yang memiliki pekerjaan dan gaya hidup yang mengarah pada paparan kebisingan yang keras.  

Gejala Tinnitus

Selain dering beberapa orang dengan tinnitus mungkin mendengar:

  • Berdengung
  • Denyut
  • Desis
  • Gemuruh
  • Kicau
  • Kletek
  • Mendesing 

Tinnitus yang terjadi berkali-kali dalam durasi yang lama tentunya sangat mengganggu. Karenanya perlu ditangani secepatnya. Bagaimana caranya? Yuk, simak penjelasan di bawah ini.

Perawatan untuk tinnitus tergantung pada kondisi yang mendasarinya. Banyak penyebab tinnitus tidak diketahui. Beberapa kasus tinnitus dapat diobati dengan bantuan audiolog yang melakukan biofeedback atau alat penyamaran. Obat-obatan dapat dihentikan jika itu adalah penyebab tinnitus. 

Perubahan gaya hidup seperti mengurangi asupan garam dan menghindari area yang bising juga dapat mencegah tinnitus. Obat juga telah terbukti membantu beberapa kasus tinnitus, seperti antibiotik ketika tinnitus disebabkan oleh infeksi telinga.

Apa penyebab tinnitus? 

Tinnitus bukanlah penyakit, melainkan gejala dari kondisi yang mendasarinya. Paparan suara keras dalam waktu lama adalah penyebab paling umum dari tinnitus. Paparan suara ini merupakan penyebab munculnya tinnitus yang paling sering, hingga 90 persen. Kebisingan menyebabkan kerusakan permanen pada sel peka suara koklea, organ berbentuk spiral di telinga bagian dalam. 

Tukang kayu, pilot, musisi rock, pekerja perbaikan jalan, dan orang yang bekerja dengan perangkat keras lainnya atau yang berulang kali mendengarkan musik keras. Paparan tunggal terhadap suara yang sangat keras tiba-tiba juga dapat menyebabkan tinnitus.

Berbagai kondisi dan penyakit lain dapat menyebabkan tinitus, termasuk:

1. Cedera pada kepala dan leher

Kondisi medis lainnya seperti tekanan darah tinggi, penyakit kardiovaskular, masalah peredaran darah, anemia, alergi, kelenjar tiroid yang kurang aktif, penyakit autoimun, dan diabetes

2. Masalah leher atau rahang, seperti sindrom sendi temporomandibular (TMJ)

Obat-obatan tertentu — terutama aspirin, beberapa jenis antibiotik, antiperadangan, diuretik loop, dan antidepresan, serta obat kina; tinnitus dikutip sebagai efek samping potensial untuk sekitar 200 obat resep dan nonresep.

3. Otosklerosis, penyakit yang mengakibatkan pengerasan tulang kecil di telinga tengah

Penyumbatan telinga karena penumpukan kotoran telinga, infeksi telinga, atau jarang, tumor jinak pada saraf yang memungkinkan kita mendengar (saraf pendengaran)

4. Penyakit Meniere, yang mempengaruhi bagian dalam telinga

Tinnitus dapat memburuk pada beberapa orang jika mereka minum alkohol, merokok, minum minuman berkafein, atau makan makanan tertentu. Untuk alasan yang belum sepenuhnya jelas bagi para peneliti, stres dan kelelahan tampaknya juga memperburuk tinnitus.

Apakah tinnitus berbahaya?

Penting untuk mengunjungi profesional kesehatan ketika mengalami tinnitus karena dapat disebabkan oleh kondisi yang serius. Kamu dapat mendatangi dokter umum untuk pemeriksaan awal. Jika diperlukan tindak lanjutan, dokter akan mengarahkan kamu ke otolaryngologist (dokter telinga-hidung-tenggorokan), audiolog, atau ahli bedah saraf karena dugaan penyebab tinnitus.

Apa saja pilihan pengobatan untuk tinnitus?

Ada beberapa pilihan untuk pengobatan tinnitus, namun pengobatan tergantung pada kondisi yang mendasarinya. Sebagian besar kasus tinnitus akan hilang dengan sendirinya. Namun, kasus tinnitus kronis saat ini belum ada obatnya.

Opsi pengobatan berikut bisa kamu pertimbangkan:

Obat Antibiotik

Obat tinnitus di apotik terutama dianjurkan jika disebabkan oleg infeksi. Kadang-kadang obat lain diresepkan untuk membantu mengatasi gejala yang dialami, tetapi saat ini tidak ada obat yang disetujui FDA untuk tinnitus. Obat-obatan juga dapat diubah jika bersifat ototoksik, yang berarti menyebabkan kerusakan pada telinga bagian dalam. Obat ototoksik justru dapat menyebabkan tinnitus.

Perawatan lain 

Ada berbagai perawatan non-medis yang terbukti berhasil dengan tinnitus, seperti biofeedback dan hipnosis. Terapi untuk mengatasi tinnitus atau perubahan gaya hidup juga dapat membantu dalam mengelola tinnitus.

Cara lain atasi tinnitus tanpa obat

Jika kamu menderita Tinnitus, trik kecil sederhana ini dapat membantu kamu sedikit lega.

  • Letakkan telapak tangan di telinga kamu dengan jari-jari menempel dengan lembut di bagian belakang kepala.
  • Jari tengah kamu harus mengarah satu sama lain tepat di atas dasar tengkorak.
  • Letakkan jari telunjuk di atas jari tengah dan jentikkan (jari telunjuk) ke tengkorak membuat suara drum yang keras. 
  • Ulangi 40-50 kali.

Beberapa orang langsung merasakan kelegaan dengan metode ini. Ulangi beberapa kali sehari selama diperlukan untuk mengurangi tinitus. Alasan yang paling mungkin mengapa teknik ini berhasil adalah karena cara ini menyebabkan otot-otot di sekitar telinga rileks dan mengurangi ketegangan. 

Tak hanya mengonsumsi obat tinnitus di apotik, kamu juga bisa melakukan hal simpel untuk mengurangi kondisi ini. Selamat mencoba!

 

Share artikel ini
Reference