proses

Light men’s boxers on a two-color background. Men’s underwear.

Proses pembentukan sperma terjadi di dalam testis dan melalui berbagai tahapan. Proses pembentukan ini disebut dengan spermatogenesis. Sperma sendiri adalah bagian dari air mani yang keluar ketika pria mengalami ejakulasi. Sel sperma sendiri berguna untuk membuahi sel telur wanita untuk kemudian membentuk zigot yang merupakan cikal bakal janin.

Kualitas sperma yang baik juga ditentukan oleh proses spermatogenesis yang meliputi pembentukan serta pematangan sel sperma yang kemudian akan membuahi sel telur wanita. Setelah mengetahui proses pembentukan sel telur, yuk, ketahui lebih lanjut mengenai spermatogenesis berikut ini.

Apa itu spermatogenesis?

Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma yang terjadi di dalam testis. Spermatogenesis berasal dari kata ‘spermato’ yang berarti benih, dan ‘genesis’ yang memiliki arti pembelahan. Nantinya, sel sperma tersebut akan diproduksi pada bagian tubulus seminiferus yang ada di dalam testis.

Di dalam dinding tubulus tersebut, terdapat banyak sel yang tersebar secara acak, sel ini dinamakan dengan sel sertoli. Guna sel ini adalah untuk memberikan makanan bagi sel sperma yang belum matang. Ketika sel sperma sudah matang (spermatogonia), sel induk sperma (spermatogonium) memperbanyak diri dengan cara meiosis atau mitosis atau pembelahan sel.

Bagian spermatogenesis

Sperma terdiri dari tiga bagian, yakni kepala yang memiliki bentuk oval, badan, dan juga ekor yang panjang. Bagian kepala berisi materi genetik, sedangkan ekor berfungsi untuk bergerak.

Sedangkan, tahapan spermatogenesis sendiri meliputi:

  • Pada dinding tubulus seminiferus tersedia spermatogonium atau calon sperma yang berjumlah ribuan.
  • Spermatogonium sendiri bersifat diploid (2n). Sel diploid adalah sel dengan jumlah kromosom berpasangan.
  • Kemudian, setiap spermatogonium membelah secara mitosis kemudian membentuk spermatosit primer (2n)
  • Selanjutnya, spermatosit primer (2n) melakukan pembelahan meiosis pertama dan membentuk 2 spermatosit sekunder yang bersifat haploid (n). Sel haploid sendiri merupakan sel yang terdiri dari satu set kromosom.
  • Setiap spermatosit sekunder (n) kemudian melakukan pembelahan meiosis kedua, lalu menghasilkan 4 spermatid yang bersifat haploid (n).
  • Keempat spermatid tersebut akhirnya akan berkembang menjadi sperma matang yang bersifat haploid dimana semuanya fungsional.
  • Tahapan selanjutnya, sperma yang matang menuju epididimis, kemudian ke vas deferens, vesikula seminalis, serta uretra dan berakhir ketika ejakulasi.

Mengenal bagaimana proses pembentukan sperma

Tahap awal pembentukan sperma berlangsung di tubulus seminiferus atau tabung-tabung kecil pada testis. Pada dinding tubulus seminiferus terdapat sel sertoli yang berperan untuk memasok cadangan makanan untuk sperma yang belum matang, dengan begitu perkembangan sperma menjadi lebih sempurna.

Nantinya, setelah matang, sel sperma tersebut akan membelah diri menjadi empat sel sperma atau spermatozoa berukuran kecil dengan cara meiosis atau mitosis. Kemudian, nantinya ada pula sel germinan yang membelah untuk membentuk ekor dan kepala sperma.

Sperma yang sudah ‘jadi’ tersebut nantinya akan disimpan di vas deferens dan untuk melakukan proses pematangan akhir sebelum nantinya dikeluarkan bersama air mani ketika pria mengalami ejakulasi.

Idealnya, spermatogenesis membutuhkan waktu sekitar 74 hari hingga sperma benar-benar matang dan siap untuk membuahi sel telur. Proses pembentukan sperma akan terus terjadi selama pria masih hidup.

Di mana pembentukan sel sperma?

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, spermatogenesis atau proses pembentukan sel sperma terjadi di dalam testis pada awalnya. Kemudian, di tubulus seminiferus, sel sperma akan berkembang hingga bentuknya menyerupai kecebong.

Setelah itu, sperma pun berpindah ke epidermis untuk menyempurnakan perkembangannya. selanjutnya, sperma bergerak ke vas deferens. ketika ejakulasi, sperma yang dilepaskan pria berjumlah sekitar 100 juta sperma. Namun, hanya butuh satu sperma saja untuk dapat membuahi sel telur hingga berkembang menjadi janin di dalam rahim wanita.

Satu jam setelah ejakulasi pria terjadi, setidaknya sekitar 32 persen sperma mati. Sedangkan, sperma dapat hidup dan bertahan pada tubuh wanita sampai 5 hari lamanya.

Bagaimana cara menghasilkan sperma yang sehat?

Berikut beberapa langkah-langkah sederhana untuk meningkatkan peluang menghasilkan sperma yang sehat yakni:

  1. Pertahankan berat badan yang sehat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa peningkatan indeks massa tubuh (BMI) berkaitan dengan penurunan jumlah sperma dan juga pergerakan sperma.
  2. Konsumsi makanan yang sehat. Konsumsi banyak buah dan sayuran, yang kaya antioksidan. Kandungan ini membantu meningkatkan kesehatan sperma.
  3. Lakukan pencegahan Infeksi Menular Seksual (IMS). Infeksi menular seksual seperti gonore dan klamidia dapat menyebabkan kemandulan pada pria. Hindari bergonta ganti pasangan seksual serta gunakan kondom ketika berhubungan seks untuk menghindari IMS.
  4. Kelola stres. Stres dapat menyebabkan penurunan fungsi seksual serta mengganggu hormon yang diperlukan tubuh untuk memproduksi sperma.
  5. Aktif bergerak. Aktivitas fisik sedang dapat membantu meningkatkan kadar enzim antioksidan, yang berguna untuk membantu melindungi sperma.
Share artikel ini
Reference