8 Penyebab Iritasi Kulit Wajah, Ciri-Ciri, dan Cara Mengatasinya!
Pernah mengalami iritasi kulit wajah? Iritasi pada kulit wajah sering terjadi pada kulit sensitif dengan keluhan yang beragam.
Ada banyak tanda saat kulit mengalami iritasi wajah seperti kering, gatal, muncul kemerahan, kulit menjadi bersisik dan tanda lainnya.
Tentunya saat kulit mengalami iritasi, akan timbul nyeri atau perih yang bisa datang sewaktu-waktu. Yuk simak apa saja tanda, penyebab dan cara mengatasi iritasi kulit wajah pada ulasan ini.
Ciri-ciri dan gejala iritasi kulit wajah
Iritasi wajah merupakan kondisi kulit yang terpapar zat alergen yang mengenai lapisan terluar kulit.
Biasanya iritasi tidak disadari hingga muncul tanda dan ciri-cirinya dari kondisi kulit normal atau biasa.
Kondisi kulit yang iritasi biasanya dapat mengalami bengkak, kulit kemerahan dan perih di sekitar wajah.
Iritasi juga tidak selalu muncul saat zat asing mengenai kulit, bisa muncul setelah 12-48 jam ketika zat alergen mulai bereaksi pada kulit. Gejala atau ciri-ciri umum pada saat iritasi kulit wajah antara lain:
- Area iritasi menjadi bengkak atau terangkat
- Terasa gatal dan muncul ruam
- Sensai gatal, terbakar, dan menyengat
- Bintik merah pada kulit
- Mata dan bibir bengkak
- Mata berair
- Lidah bengkak
- Mata gatal dan merah
- Kulit pecah-pecah karena terlalu kering
Tanda atau gejala iritasi kulit wajah dapat meningkat dan berkembang selama beberapa saat sampai beberapa jam.
Kondisi iritasi yang parah dapat mengancam jiwa sehingga lebih baik segera dibawa ke dokter untuk dilakukan penanangan yang tepat.
Apa yang menyebabkan iritasi kulit wajah?
Penyebab iritasi kulit
Iritasi kulit wajah dapat terjadi karena berbagai faktor. Dengan memahami apa saja penyebabnya, iritasi pada kulit wajah mungkin dapat dihindari. Berikut penyebabnya:
1. Paparan lingkungan
Paparan lingkungan dapat menjadi pemicu iritasi pada kulit wajah, khususnya pada seseorang yang mempunyai kondisi kulit sensitif.
Paparan lingkungan yang dapat menyebabkan iritasi, misalnya, suhu dingin atau panas ekstrem, sinar matahari, produk perawatan kulit, kosmetik, angin kencang dan pemakaian jenis pakaian tertentu.
Jika kulit mengalami perubahan setelah memakai atau berada di tempat baru, kondisi ini harus segera di waspadai dan berikan perlindungan yang lebih terhadap kulit sensitif.
2. Dermatitis kontak iritan
Dermatitis kontak iritan merupakan kondisi reaksi kulit akibat penggunaan produk kosmetik tertentu atau jenis tabir surya yang mempunyai kandungan paba atau para-aminobenzoic acid.
Kondisi ini dapat memicu bengkak dan peradangan pada kulit. Akan terdapat reaksi kimia terhadap produk yang digunakan dan tidak sesuai dengan tipe kulit.
3. Dermatitis kontak alergi
Zat asing dapat memicu reaksi kontak kulit saat bersentuhan dan menyebabkan dermatitis kontak alergi.
Kondisi ini dapat menyebabkan kemerahan atau gatal pada kulit dan bentuk iritasi lain sesuai dengan kondisi masing-masing kulit.
Zat Asing yang dapat menyebabkan alergi secara umum seperti pewarna, bahan kimia pada produk kecantikan atau pencuci, logam nikel, parfum, karet atau lateks dan bahan berbahaya lainnya.
4. Kulit kering
Kondisi kulit yang kering sangat rentan mengalami alergi akibat cuaca yang terlalu panas, dingin atau kering.
Kulit dapat mengalami pecah-pecah, merah, kasar dan juga bersisik. Jika kulit terasa lebih kering, maka gunakan pelembab untuk membantu kulit tetap terhidrasi dengan baik.
5. Makanan
Pernah alergi kulit karena makanan tertentu? Makanan ternyata dapat memicu alergi pada kulit wajah seperti rasa pedas atau asam.
Kondisi tersebut juga dapat menyebabkan gatal, ruam pada kulit dan kondisi lain yang memperparah kulit iritasi.
6. Produk kecantikan
Produk kecantikan yang sering digunakan untuk dapat merawat wajah sesuai dengan kebutuhannya. Akan tetapi beberapa produk kecantikan malah dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
Produk yang mengandung alkohol, paraben, jenis asam tertentu dapat memperburuk kondisi kulit sehingga memicu kulit perih, terkelupas dan lebih kering.
7. Rosacea
Iritasi karena ruam atau benjolan dapat terjadi pada pasien rosacea. Benjolan kadang berisi nanah dan dapat menyebar ke gejala lain seperti kulit kemerahan, mata merah, hingga muncul ruam kulit yang mirip jerawat.
8. Eksim
Pernah dengar tentang eksim atau dermatitis atopik? Kondisi ini merupakan iritasi kulit yang menyebabkan kulit bersisik, merah, gatal dan timbul bercak pada beberapa area tubuh seperti belakang lutut, lipatan siku hingga pipi.
Eksim sering menyerang anak-anak yang berada dalam lingkungan keluarga dengan kondisi asam, demam, hingga alergi.
Cara mengatasi iritasi kulit wajah
Mengatasi iritasi kulit wajah memang harus dilakukan dengan rutin dan hati-hati agar alergi tidak cepat kambuh dan mudah datang lagi.
Perawatan yang tepat juga dapat dilakukan agar iritasi wajah tidak berlangsung lama. Ini caranya:
- Kompres kulit. Jika kulit mengalami gatal dan kemerahan, cobalah kompres dengan es batu yang dibalut dengan kain. Sensasi dingin akan menenangkan dan membuat alergi cepat mereda.
- Pakai oatmeal. Kandungan anti inflamasi dan oksidan dalam oatmeal dapat mengatasi iritasi, kering dan gatal dengan lebih cepat. Caranya dengan mandi oat atau menggunakan oatmeal untuk masker yang telah dibuat pasta oatmeal sebelumnya.
- Hindari menggaruk kulit. Jika kulit terasa panas, kering dan gatal, hindari menggaruk kulit karena hal ini dapat memperparah kondisi dan semakin luas penyebaran infeksi.
- Oleskan aloe vera. Bahan bermanfaat ini sangat menenangkan dan terasa dingin saat digunakan sebagai masker wajah. Aloe vera dapat membantu meringankan gejala alergi dan iritasi kulit wajah karena kandungan airnya yang cukup tinggi.
- Pakai pelembab. Jika kulit terasa kering dan pecah-pecah, segera gunakan pelembab yang tidak mengandung pemutih, parfum atau bahan kimia lain sehingga dapat membantu meredakan iritasi pada kulit wajah.
Berapa lama bisa sembuh?
Iritasi kulit wajah dapat mereda sesuai dengan penyebab dan tingkat keparahan iritasinya. Beberapa pengobatan dapat mempercepat penyembuhan namun belum tentu iritasi akan menghilang.
Penanganan dari rumah tetap dapat dilakukan apabila iritasi masih terasa ringan namun jika tak kunjung mereda, segeralah untuk periksakan diri ke dokter agar mendapat penanganan dan perawatan iritasi yang tepat.