gejala pcos pada wanita selain haid tidak teratur

Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) adalah kondisi ovarium menghasilkan androgen dalam jumlah yang abnormal, hormon pria yang biasanya terdapat pada wanita dalam jumlah sedikit. Ketidakseimbangan hormon menimbulkan gejala PCOS pada wanita, salah satunya haid tidak teratur. 

Pada dasarnya, PCOS dapat menyerang wanita kapan saja setelah masa pubertas. Namun kebanyakan orang didiagnosis PCOS pada usia 20-an atau 30-an ketika mereka dalam masa subur dan mencoba untuk hamil. 

Lantas, apa penyebab dan bagaimana gejala PCOS pada wanita selain haid tidak teratur? Yuk, simak penjelasan selengkapnya di artikel ini!

Apa itu Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)?

Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) adalah ketidakseimbangan hormon yang terjadi ketika ovarium (organ yang memproduksi dan melepaskan sel telur) menghasilkan hormon berlebih. 

Jika menderita PCOS, indung telur akan menghasilkan hormon yang disebut androgen dalam jumlah yang sangat tinggi. Hal ini menyebabkan hormon reproduksi menjadi tidak seimbang. Akibatnya, penderita PCOS sering kali memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur dan ovulasi yang tidak dapat diprediksi. 

PCOS adalah salah satu penyebab paling umum infertilitas pada wanita. Selain itu, PCOS juga dapat meningkatkan risiko kondisi kesehatan lainnya. Namun, tak perlu khawatir, jika kamu didiagnosis mengalami PCOS, dokter dapat mengobatinya.

Jangan Keliru, Ini Perbedaan PCO dan PCOS yang Wajib Kamu Ketahui!

Gejala PCOS pada wanita

Gejala PCOS pada wanita bisa berbeda-beda. Bahkan, gejala PCOS pada wanita dapat  berubah seiring berjalannya waktu dan sering kali terjadi tanpa pemicu yang jelas.

Gejala PCOS pada wanita yang mungkin terjadi meliputi:

  1. Menstruasi yang tidak teratur atau dalam jangka waktu yang lama.
  2. Siklus menstruasi yang tidak dapat diprediksi atau bahkan kerap kali terlewat (tidak menstruasi dalam siklus tertentu).
  3. PCOS dapat menyebabkan jerawat, terutama di punggung, dada, dan wajah. Jerawat ini bisa terus berlanjut hingga melewati masa remaja dan sulit diobati.
  4. Munculnya rambut berlebihan di wajah atau tubuh.
  5. 40%-80% penderita PCOS mengalami obesitas dan kesulitan mempertahankan berat badan yang sehat. Penambahan berat badan biasanya terjadi di sekitar perut.
  6. Banyak penderita PCOS memiliki ovarium yang tampak lebih besar atau memiliki banyak folikel (kista kantung telur) pada USG.
  7. Penderita PCOS mungkin kehilangan sebagian rambut di kepalanya atau mulai mengalami kebotakan.

Orang dengan PCOS lebih mungkin memiliki kondisi kesehatan lain, seperti:

  • Diabetes tipe 2
  • Hipertensi (tekanan darah tinggi)
  • Kolesterol Tinggi
  • Penyakit jantung
  • Kanker endometrium (kanker lapisan dalam rahim)

Lantas, bisakah wanita yang menderita PCOS tetapi tidak menunjukkan gejala apa pun? Jawabannya, bisa. Mungkin saja kamu menderita PCOS dan tidak menunjukkan gejala apa pun. 

Bahkan, banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka mengidap penyakit PCOS sampai mereka mengalami kesulitan untuk hamil atau mengalami kenaikan berat badan karena alasan yang tidak diketahui. 

Apa penyebab PCOS pada wanita?

penyebab dan gejala pcos pada wanita

Sampai saat ini, penyebab pasti PCOS belum diketahui. Ada bukti bahwa genetika yang meningkatkan risiko PCOS. Selain itu, beberapa faktor lain juga berperan dalam penyebab PCOS, seperti:

  • Tingkat hormon (androgen) yang lebih tinggi: Kadar androgen yang tinggi mencegah indung telur melepaskan sel telur sehingga menyebabkan siklus haid tidak teratur. Ovulasi yang tidak teratur juga dapat menyebabkan terbentuknya kantung kecil berisi cairan di ovarium.
  • Resistensi insulin: Peningkatan kadar insulin menyebabkan ovarium membuat dan melepaskan hormon pria (androgen). Peningkatan hormon ini dapat menekan ovulasi dan berkontribusi terhadap gejala PCOS pada wanita. 
  • Peradangan tingkat rendah: Orang dengan PCOS cenderung mengalami peradangan kronis tingkat rendah. Untuk mengetahui ini, dokter dapat melakukan tes darah untuk mengukur kadar protein C-reaktif (CRP) dan sel darah putih, yang dapat menunjukkan tingkat peradangan di tubuhmu.

Bisakah PCOS disembuhkan?

Biasanya dokter akan menentukan pengobatan PCOS berdasarkan gejala yang dialami, riwayat kesehatan, kondisi kesehatan lainnya yang menyertai, dan rencana untuk hamil.

Jika kamu tidak berencana untuk hamil, pengobatan PCOS meliputi:

  1. Penggunaan alat kontrasepsi hormonal, seperti pil KB, suntikan, atau alat kontrasepsi dalam rahim (IUD)
  2. Mengonsumsi obat yang peka terhadap insulin
  3. Obat untuk memblokir androgen
  4. Perubahan gaya hidup dengan mengonsumsi makanan bergizi dan menjaga berat badan yang sehat 

Jika ingin hamil sekarang atau di kemudian hari, pengobatan PCOS meliputi:

  • Obat untuk menginduksi ovulasi (melepaskan sel telur).
  • Pembedahan: Prosedur pembedahan dapat membantu memulihkan ovulasi dengan mengangkat jaringan di ovarium yang memproduksi hormon androgen.
  • Fertilisasi in vitro (IVF) : IVF atau program bayi tabung adalah pilihan bagi penderita PCOS ketika pengobatan apapun tidak dapat membantu proses ovulasi. Dokter akan membantu dengan sejumlah teknologi agar sel telur membuahi dengan sperma sebelum mentransfernya ke rahim.

Ciri-Ciri Hormon Tinggi pada Wanita, Apakah Berbahaya?

Apakah pengidap PCOS bisa hamil?

Tak bisa dipungkiri, penyakit PCOS ini bisa menimbulkan kekhawatiran sendiri bagi kaum hawa. Banyak yang menyebutkan, pengidap PCOS cenderung sulit hamil. Pasalnya, PCOS mengganggu siklus menstruasi normal dan berpengaruh pada kesuburan.

Tak hanya itu, wanita dengan PCOS juga 2 kali lebih mungkin melahirkan bayi prematur daripada yang tidak. Wanita dengan kondisi ini juga berisiko lebih besar mengalami keguguran, tekanan darah tinggi, dan diabetes gestasional.

Meski PCOS dapat mempersulit kehamilan sekaligus meningkatkan risiko komplikasi kehamilan tertentu, namun banyak orang dengan PCOS yang bisa hamil dengan sendirinya. Wanita penderita PCOS bisa hamil menggunakan terapi kesuburan untuk meningkatkan ovulasi.

Menurunkan berat badan dan menurunkan kadar gula darah dapat meningkatkan peluang untuk meningkatkan peluang kehamilan yang sehat. Apabila cara alami tidak berhasil, dokter akan menyarankan program bayi tabung untuk memperbesar peluang keberhasilan kehamilan.


Penulis: Silvia Wardatul

Share artikel ini
Reference