Kamu mungkin  sudah sering mendengar obat Flunadin dan bertanya-tanya flunadin obat apa. Nah, flunadin adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, bersin disertai batuk.

Flunadin mengandung paracetamol (obat dengan aktivitas antipiretik dan analgesik), pseudoefedrin, klorfeniramin maleat (obat antihistamin generasi pertama) dan dekstrometorfan. 

Agar tahu lebih detail soal obat yang satu ini, yuk kita bahas di sini!

Manfaat obat

Secara umum, Flunadin merupakan obat yang kerap digunakan untuk meredakan berbagai gejala flu (influenza), mulai dari demam, sakit kepala, hidung tersumbat, serta bersin-bersin yang disertai batuk.

Itulah sebabnya obat yang satu ini kerap terdengar namanya, karena memang ditujukan untuk mengobati sakit ringan dan sering terjadi, terutama di Indonesia saat musim hujan.

Dosis dan penggunaan

Obat flunadin merupakan golongan obat bebas terbatas. Pembelian dalam jumlah tertentu di apotek tidak memerlukan resep dokter. Untuk dosisnya, kamu bisa mengikuti anjuran ini:

  • Anak usia 6-12 tahun: 1/2 kaplet, 3 kali sehari.
  • Dewasa: 1 kaplet, 3 kali sehari.
  • Atau sesuai petunjuk dokter.

Apa Itu Obat Erlagin? Yuk, Ketahui Dosis, dan Efek Sampingnya

Kontraindikasi

Ada beberapa kontradiksi yang wajib kamu ketahui sebelum mengonsumsi flunadin, yaitu:

  • Tidak disarankan digunakan oleh pasien dengan hipersensitivitas terhadap obat simpatomimetik lain seperti efedrin dan fenilefrin.
  • Tidak disarankan digunakan oleh pasien yang memakai inhibitor monoamine oxidase (MAO), karena dapat meningkatkan tekanan darah.
  • Obat yang mengandung pseudoephedrine tidak boleh digunakan pada pasien dengan: diabetes melitus, penyakit jantung, hipertensi berat, penyakit arteri koroner berat, hipertrofi prostat, hipertiroidisme, glaukoma sudut tertutup.

Mirasic Forte Obat Apa? Yuk, Ketahui Manfaat dan Dosisnya

Efek samping obat

gejala batu ginjal pada wanita

Secara umum, kebanyakan orang dapat mengonsumsi flunadin tanpa adanya efek samping selama dosis yang dikonsumsi adalah dosis yang dianjurkan. Namun, secara umum, penggunaan flunadin dapat menimbulkan beberapa efek samping.

  • Obat-obatan yang mengandung parasetamol dapat menyebabkan kerusakan hati, apalagi jika dikonsumsi melebihi dosis yang dianjurkan. Kemungkinan efek samping ini meningkat pada orang yang menggunakan alkohol. 
  • Efek samping gastrointestinal ringan seperti mual dan muntah. Ketika dosis yang lebih tinggi digunakan, diketahui dapat meningkatkan risiko pendarahan lambung. 
  • Efek samping ginjal memang relatif jarang. Namun, dengan penggunaan jangka panjang, dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal, termasuk gagal ginjal akut. 
  • Efek samping kulit memang jarang terjadi. Pada tahun 2013, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) memperingatkan tentang kemungkinan efek samping kulit seperti sindrom Stevens-Johnson dan nekrolisis epidermal toksik akibat penggunaan obat yang mengandung parasetamol.
  • Obat ini juga menimbulkan efek samping seperti sakit kepala, mengantuk, pusing, gangguan psikomotor, aritmia, takikardia, mulut kering, jantung berdebar, dan retensi urin. Efek samping ini memang jarang, tapi tetap mungkin terjadi.
  • Jika dikonsumsi dalam dosis tinggi, dekstrometorfan dapat menyebabkan serangan epilepsi.

Nah, sekarang kamu sudah tahu flunadin obat apa, dosis dan penggunaan, serta apa saja efek sampingnya. Jika kamu ragu, silakan konsultasi ke dokter dulu sebelum menggunakan obat ini, yaa!


Penulis: Hutri Cika Agustina Berutu

Share artikel ini
Reference