suntik kb saat puasa

Para ibu yang menjalani program dua anak mungkin pernah berpikir bolehkah suntik KB saat puasa di bulan Ramadan? Puasa merupakan salah satu ibadah wajib umat muslim dan ada beberapa hal yang bisa membatalkannya. Lalu, apakah suntik KB termasuk salah satunya?

Yuk, cari tahu di artikel ini apakah suntik KB saat puasa bisa batal atau tidak. Pahami juga apa itu suntik KB sebagai salah satu cara menunda momongan dengan membaca artikel ini.

Bolehkah suntik KB saat puasa?

Suntik KB saat puasa apakah boleh dilakukan di bulan Ramadan saat siang hari? Menurut Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), beberapa alat kontrasepsi yang tidak dapat membatalkan puasa adalah IUD, implant, dan juga suntik KB. Ini berarti, suntik KB tidak dapat membatalkan puasa.

Kok bisa tidak membatalkan? Zat yang disuntikkan dalam suntik KB adalah hormon progestin yang bukan merupakan zat dengan kandungan makanan. Kesimpulannya, suntik KB tidak membatalkan puasa walaupun dilakukan di siang hari saat bulan Ramadan.

Satu-satunya alat kontrasepsi yang dapat membatalkan puasa hanyalah pil KB. Cara menggunakan pil KB adalah dengan meminumnya.

Nah, salah satu penyebab yang membatalkan puasa adalah memasukkan sesuatu melalui mulut dan melewati tenggorokan. Itulah alasan pil KB dapat membatalkan puasa.

Habis Suntik KB, Bolehkah Langsung Berhubungan Seks?

Sekilas tentang suntik KB

Kamu sekarang sudah paham ternyata suntik KB saat puasa itu diperbolehkan dan sah-sah saja. Sekarang mari berkenalan lebih jauh tentang suntik KB, terutama bagi kamu yang masih bingung memilih alat kontrasepsi untuk menunda momongan. 

Suntik KB merupakan salah satu alat kontrasepsi yang dapat membantu para ibu untuk menunda kehamilan. Selain suntik KB, ada beberapa alat kontrasepsi lain, seperti pil KB, implan, IUD, dan kondom. Ada 2 jenis suntik KB, yaitu suntik KB 1 bulan dan 3 bulan.

Zat yang disuntikkan ke dalam tubuh melalui suntik KB adalah hormon progestin. Hormon ini untuk mencegah ovulasi sehingga kehamilan tidak akan terjadi. Baik suntik KB 1 bulan atau 3 bulan mempunyai efektivitas hingga 99 persen.

Suntik KB dilakukan oleh bidan atau dokter kandungan dengan menyuntikkannya di lengan atau pantat. Waktu yang biasanya disarankan adalah 5 hari sejak dimulainya menstruasi atau 5 hari setelah melahirkan.

Efektivitas KB akan maksimal setelah 7 hari dari suntikan pertama, maka sebelum 7 hari kamu perlu menggunakan kondom. Lalu, apa bedanya suntik KB 1 bulan dan suntik KB 3 bulan?

Suntik KB 1 bulan dilakukan setiap bulannya sehingga kamu perlu mengunjungi dokter kandungan atau bidan setiap bulan untuk suntik KB ulang, sedangkan suntik KB 3 bulan dilakukan dengan cara yang sama dengan waktu berbeda. Kamu perlu mengunjungi dokter setiap 3 bulan sekali untuk suntik KB ulang.

Suntik KB 3 Bulan Tetap Menstruasi, Apakah Bisa Hamil? Ini Ulasannya

Seberapa efektif suntik KB?

Efektivitas suntik KB adalah 99%, artinya kurang dari 1 dari setiap 100 orang yang menggunakannya akan hamil setiap tahun. Keberhasilan suntik KB ini ditentukan oleh jadwal suntik KB tepat waktu. Jika kamu sering melewatkan jadwal suntik KB tiap bulannya, efektivitasnya bisa berkurang.

Apa saja efek sampingnya?

Ada beberapa faktor yang dapat memicu efek samping suntik KB pada tubuh. Suntik KB yang dilakukan dalam jangka waktu terlalu lama, dosis yang berlebihan, dan tidak tepat waktu adalah faktor pemicunya. Berikut beberapa efek samping suntik KB:

  1. Haid tidak teratur atau tidak sama sekali
  2. Sakit kepala
  3. Depresi
  4. Pusing
  5. Jerawat
  6. Perubahan nafsu makan
  7. Penambahan berat badan
  8. Rambut rontok
  9. Kehilangan kepadatan mineral tulang
  10. Sakit perut
  11. Kembung
  12. Pendarahan berlebih
  13. Kelelahan
  14. Gairah seks berkurang
  15. Reaksi alergi (ini jarang terjadi)

Cara Melancarkan Haid Setelah KB Suntik 3 Bulan, Aman dan Ampuh

Nah, sekarang kamu sudah mengetahui jawaban dari bolehkah suntik KB saat puasa serta memahami secara singkat tentang suntik KB. Perlu kamu perhatikan bahwa semua alat kontrasepsi yang akan digunakan, termasuk suntik KB, perlu konsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau bidan.


Penulis: Tara Anugerah

Share artikel ini
Reference