apa itu disfungsi seksual

Disfungsi seksual kadang disebut dengan gangguan seksual. Gangguan ini sebagian besar dapat diobati. Untuk itu, bila kamu mengalami disfungsi seksual, penting untuk membicarakannya dengan tenaga medis supaya memperoleh diagnosis yang akurat. 

Gangguan seksual ini bisa disebabkan oleh kesehatan mental. Sehingga kamu perlu menghubungi pihak profesional untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Supaya lebih detail, simak artikel tentang disfungsi seksual berikut ini.

Apa itu disfungsi seksual?

apa itu disfungsi seksual

Disfungsi seksual adalah kondisi ketika kamu mengalami kesulitan dan masalah dalam melakukan hubungan intim. Berdasarkan Cleve and Clinic, sekitar 43% wanita dan 31% pria mengalami hal ini. Penelitian menunjukkan bahwa gangguan ini banyak dialami, baik oleh kaum pria maupun wanita.

Gangguan ini bisa mempengaruhi segala usia, namun lebih sering terjadi pada mereka yang berusia lebih dari 40 tahun karena berkaitan dengan penurunan kesehatan dan penuaan.

Gejala disfungsi seksual

Gejala gangguan seksual pada pria meliputi:

  1. Ketidakmampuan untuk mempertahankan ereksi
  2. Tidak ada atau tertundanya ejakulasi
  3. Ketidakmampuan untuk mengendalikan waktu ejakulasi
  4. Ketidakmampuan mencapai orgasme

Gejala gangguan seksual pada wanita meliputi:

  1. Ketidakmampuan mencapai orgasme
  2. Pelumasan yang tidak memadai
  3. Ketidakmampuan dalam mengendurkan otot-otot vagina
  4. Mengalami rasa sakit saat berhubungan intim

Penyebab disfungsi seksual

Penyebab ganggaun seksual, antara lain:

1. Kondisi fisik atau medis

Ada banyak kondisi fisik atau medis yang dapat menyebabkan masalah disfungsi seksual.

Kondisi ini termasuk diabetes, penyakit jantung dan pembuluh darah, gangguan neurologis, ketidakseimbangan hormon, penyakit kronis seperti gagal ginjal atau hati.

Hipertiroidisme atau produksi prolaktin yang berlebihan (hiperprolaktinemia) bisa menyebabkan ejakulasi tertunda. Wanita yang mengalami endometriosis, kista, dan fibroid juga bisa mengalami gangguan kesehatan ini. 

2. Ketidakseimbangan hormon

Hormon memiliki peranan penting dalam kesehatan. Inilah mengapa perubahan kadar hormon dalam tubuh bisa menyebabkan disfungsi seksual. Hal ini biasanya terjadi pada pria yang memiliki kadar testosteron yang rendah atau wanita yang memiliki kadar estrogen yang rendah.

3. Konsumsi obat-obatan

Efek samping dari beberapa obat, seperti obat antidepresan juga bisa mengakibatkan disfungsi seksual.

4. Kondisi psikologis

Stres dan kecemasan terkait pekerjaan, kekhawatiran mengenai masalah pernikahan, depresi, perasaan bersalah, kekhawatiran tentang trauma masa lalu juga bisa menyebabkan gangguan ini.

5. Alkohol dan penggunaan narkoba

Alkohol dan penggunaan narkoba seringkali menimbulkan dampak negatif, salah satunya disfungsi seksual. 

6. Faktor psikologi

Dalam beberapa kasus, tekanan tenggat waktu kerja, tugas sekolah, kecemasan tentang kewajiban yang akan datang, atau bahkan kinerja saat berhubungan seks dapat berkontribusi pada tantangan selama momen intim.

Cara mencegah disfungsi seksual

Untuk mengurangi risiko terjadinya gangguan kesehatan ini, lakukan beberapa hal berikut ini.

  • Tidak merokok
  • Lakukan olahraga secara rutin
  • Jaga berat badan yang sehat dan ideal
  • Makan makanan yang sehat dan bergizi
  • Batasi asupan alkohol
  • Jangan menyalahgunakan obat-obatan terlarang
  • Bila kamu sedang mengonsumsi obat yang menyebabkan disfungsi seksual, tanyakan pada dokter apakah kamu bisa beralih ke obat lain yang tidak punya efek samping tersebut.

Pengobatan disfungsi seksual

Disfungsi seksual umumnya dapat diatasi dengan mengobati masalah medis atau psikologis yang mendasarinya. Pengobatan yang dapat dilakukan antara lain:

1. Konsumsi obat

Bila seseorang kekurangan hormon, dia bisa mengatasinya dengan suntikan hormon atau pil. Bagi pria, mereka bisa mengonsumsi obat-obatan seperti sildenafil, tadalafil, vardenafil. dan avanafil. Sedangkan bagi wanita, mereka bisa menggunakan pilihan hormonal seperti estrogen dan testosteron. Pada wanita pramenopause, ada dua obat yang telah mendapat persetujuan FDA, yaitu flibanserin dan bremelanotide.

2. Alat bantu mekanis

Alat bantu mekanis bisa membantu pria yang mengalami disfungsi ereksi. Dilator dapat membantu wanita yang mengalami penyempitan vagina.

3. Terapi

Saat ini sudah terdapat terapi yang membantu orang-orang yang mengalami gangguan kesehatan ini. Terapis akan membantu mereka mengatasi masalah tersebut. Terapi ini bisa dilakukan secara online atau melalui pertemuan langsung. Terapi dengan konselor yang sudah berpengalaman dapat membantu seseorang dalam mengatasi trauma di masa lalu, perasaan cemas, takut, dan bersalah.

4. Pendidikan dan komunikasi

Pendidikan dan komunikasi bisa membantu seseorang mengatasi kecemasan tentang disfungsi seksual. Diperlukan juga komunikasi yang terbuka dengan pasangan kekhawatiran dan kebutuhanmu.

Berhasil atau tidaknya pengobatan yang dilakukan bergantung pada penyebab masalah yang mendasarinya. Perlu diketahui bahwa disfungsi seksual yang berkaitan dengan stres, rasa takut, kecemasan seringkali bisa diobati melalui konseling, pendidikan, dan komunikasi.

Untuk meningkatkan kesehatan kamu, sebaiknya selalu ingat untuk merawat kesehatan dan bekerja sama dengan tenaga medis.

 

Share artikel ini
Reference