penyakit alzheimer

Penyakit Alzheimer banyak diderita oleh para orang tua lanjut usia, terkadang gejalanya hanya ringan dan wajar dialami orang tua sehingga tidak sedikit orang yang mengabaikan penyakit ini. Penderita akan mengalami gangguan memori, berkurangnya kemampuan berpikir dan bicara, dan perubahan tingkah laku.

Beberapa gejala tersebut sekilas terlihat wajar dialami oleh orang tua, karena bertambahnya usia dan fungsi otak ikut menurun. Namun kamu perlu waspada, karena penyakit ini bisa semakin buruk sehingga menyebabkan penderita tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari.

Apa itu Penyakit Alzheimer?

Penyakit Alzheimer adalah jenis demensia yang paling banyak diderita. Penyakit ini menunjukan gejala yang progresif, dimulai dengan kehilangan ingatan ringan dan mungkin menyebabkan hilangnya kemampuan untuk melakukan percakapan atau merespons obrolan.

Kondisi dari penyakit ini melibatkan bagian otak yang mengontrol pikiran, memori, dan bahasa. Kondisi ini dapat sangat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Tidak hanya orang tua, anak muda juga bisa terkena Alzheimer tapi kasusnya sangat jarang.

Gejala

Gejala Alzheimer biasanya akan muncul pertama kali setelah usia 60 tahun, dan risikonya meningkat seiring bertambahnya usia. Berikut adalah gejala awal yang akan dialami oleh penderita Alzheimer:

  • Gangguan ingatan yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari

Penderita akan mudah melupakan nama seseorang yang sebelumnya dia ingat, melupakan jadwal penting, percakapan, atau bahkan pengalaman berharganya.

  • Hilangnya kemampuan memecahkan masalah

Penderita Alzheimer dapat mengalami kesulitan atau lupa bagaimana melakukan tugas-tugas dasar yang dapat mereka lakukan di masa lalu. Mereka mungkin lupa cara memainkan game yang dulu mereka sukai.

  • Kebingungan tentang waktu dan tempat

Orang yang menderita Alzheimer sangat mungkin melupakan jalan pulang atau tersesat di tempat yang mereka sudah kenal. Mereka juga terkadang memilih pakaian yang tidak sesuai dengan cuaca.

  • Keterbatasan dengan bahasa

Seseorang dengan Alzheimer mungkin akan kebingungan di tengah percakapan, lupa kata-kata, atau kesulitan menyusun kalimat. 

  • Salah menaruh barang

Kita juga pasti pernah salah atau lupa menaruh barang dan harus mengingatnya kembali untuk bisa menemukan barang tersebut. Berbeda dengan penderita Alzheimer, mereka tidak akan bisa mengingatnya atau bahkan bisa menuduh orang lain mencuri barangnya.

  • Perubahan perilaku yang buruk

Penyakit Alzheimer dapat menyebabkan orang kesulitan mengelola uang, berhenti menjaga kebersihan diri, dan berperilaku tidak bijaksana. Mereka mungkin membiarkan kompor menyala sehingga menyebabkan situasi bahaya.

  • Perubahan kepribadian

Beberapa orang menunjukkan perubahan kepribadian ketika mereka menderita Alzheimer. Mereka mungkin menarik diri, menjadi impulsif, atau mudah tersinggung. Beberapa pasien Alzheimer menjadi agresif dan suka berkeliaran.

Penyebab

Para ilmuwan belum sepenuhnya memahami apa yang menyebabkan penyakit Alzheimer. Namun mereka menduga, Alzheimer terjadi karena penumpukan protein abnormal sehingga mengganggu kinerja sel sel saraf dan menurunkan fungsi otak. Ada dua jenis kerusakan yang dialami oleh sel otak:

  • Neurofibrillary tangles. Serat bengkok di dalam sel-sel otak yang menjaga nutrisi dan hal-hal penting lainnya.
  • Beta-amyloid plaques. Gumpalan protein lengket yang menumpuk di antara sel-sel saraf rusak.

Kedua kondisi tersebut merusak sel-sel otak yang sehat di sekitarnya. Sel-sel yang rusak akan mati dan otak menyusut. Perubahan ini menyebabkan gejala Alzheimer, seperti kehilangan ingatan, masalah bicara, kebingungan, dan perubahan suasana hati.

Faktor risiko penyakit Alzheimer

Ada beberapa hal yang mungkin membuat orang lebih mungkin terkena Alzheimer. Sejauh ini, penelitian telah menghubungkan penyakit ini dengan beberapa risiko seperti:

  • Usia. Risiko Alzheimer meningkat seiring bertambahnya usia, umumnya mulai setelah usia 60 tahun.
  • Jenis kelamin. Wanita lebih sering terkena Alzheimer daripada pria.
  • Riwayat keluarga. Orang yang memiliki orang tua atau saudara dengan Alzheimer memiliki resiko lebih tinggi.
  • Down syndrome. Belum jelas mengapa, tetapi orang dengan gangguan ini sering mendapatkan penyakit Alzheimer di usia 30-an dan 40-an.
  • Cedera kepala. Beberapa penelitian telah menunjukkan hubungan antara penyakit Alzheimer dan cedera kepala utama.
  • Faktor lain. Kadar kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi juga dapat meningkatkan risiko Anda

Pengobatan 

Belum ada obat yang spesifik untuk menyembuhkan penyakit Alzheimer. Namun dokter akan berusaha mencegah gejalanya semakin buruk, berikut beberapa perawatannya:

Penderita Alzheimer dengan gejala yang sudah parah mungkin akan melupakan banyak kenangan dalam hidupnya. Jika kamu memiliki orang tercinta dengan penyakit Alzheimer, segeralah lakukan konsultasi ke dokter untuk mencegah gejalanya semakin buruk.

Share artikel ini
Reference