CAD adalah

CAD

CAD atau coronary artery disease adalah penyakit jantung yang sering tidak disadari karena biasanya tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Gejala ringan penyakit ini dapat berupa pusing sampai lemas. Sedangkan gejala yang lebih berat bisa berupa nyeri pada dada.

Gejala ringan maupun berat CAD tersebut merupakan tanda peringatan awal yang wajib diwaspadai dan tidak boleh diabaikan. Oleh karena itu, gejala CAD perlu diperiksa dan di tangani secara dini untuk mencegah keterlambatan pengobatan dan mencegah komplikasi lanjut.

Lalu, apa yang dimaksud dengan CAD? Simak ulasan terkait penyakit arteri koroner di bawah ini.

Apa itu CAD?

CAD atau coronary artery disease adalah kondisi penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah arteri yang dapat memicu penyakit jantung koroner atau serangan jantung. Biasanya, penderita yang mengalami CAD atau disebut sebagai penyakit arteri koroner akan mengalami beberapa gejala seperti nyeri dada salah satunya.

CAD terjadi karena beberapa hal seperti penumpukan plak di dinding arteri jantung. Akan tetapi, masih ada sejumlah faktor lain yang bisa menyebabkan seseorang mengalami CAD. Berikut adalah berbagai penyebab seseorang mengalami penyakit arteri koroner.

Penyebab CAD

CAD disebabkan oleh penumpukan plak di dinding arteri jantung. Proses penumpukan plak di dinding pembuluh darah arteri disebut juga dengan aterosklerosis. Plak tersebut terdiri dari kolesterol, zat-zat lemak, sisa metabolisme, kalsium dan zat pembekuan fibrin.

Plak yang terus-menerus menempel dan menumpuk pada dinding pembuluh darah arteri, akan menyebabkan arteri menjadi sempit dan kaku. Pada akhirnya, plak dapat menyumbat dan merusak arteri sehingga aliran darah menuju jantung akan terhalang atau bahkan terhenti.

Jantung yang tidak mendapat pasokan darah yang cukup akan mengalami gangguan fungsi karena kebutuhan oksigen dan nutrisi lain yang dibutuhkannya juga tidak terpenuhi (iskemia). Kondisi tersebut akan mengakibatkan rasa tidak nyaman dan nyeri pada dada (angina) yang kemudian meningkatkan risiko serangan jantung.

Di sisi lain, ada beberapa faktor lain mulai dari gaya hidup dan kondisi kesehatan lain yang bisa menyebabkan atau memperburuk penyakit arteri jantung yakni:

  • Memiliki tekanan darah tinggi
  • Kadar kolesterol yang tidak normal
  • Menderita diabetes mellitus
  • Berat badan berlebih atau kegemukan
  • Kurangnya aktivitas fisik atau olahraga
  • Kebiasaan makan makanan yang tinggi garam, kolesterol dan lemak jenuh
  • Kebiasaan mengonsumsi alkohol secara berlebihan
  • Kebiasaan merokok tembakau

Jika kamu memiliki keluarga dengan riwayat penyakit jantung maka sebaiknya kamu lebih berhati-hati. Riwayat keluarga dengan penyakit jantung berpotensi meningkatkan risiko CAD bahkan pada usia dini, sekitar 50 tahun atau lebih muda.

Bila kamu melakukan atau mempunyai salah satu dari beberapa faktor penyebab CAD di atas, coba pahami gejala CAD di bawah ini agar bisa memperoleh penanganan yang tepat.

Gejala CAD

Angina atau rasa nyeri dada dan ketidaknyamanan adalah gejala paling umum dari CAD. Rasa nyeri dan tidak nyaman di dada timbul karena penyempitan di pembuluh darah arteri menghalangi aliran darah ke otot jantung dan seluruh tubuh.

Terlepas dari gejala umum, sebagian orang mungkin akan mengalami serangan jantung sebagai tanda awal dari coronary artery disease. Sayangnya bukan hanya angina dan serangan jantung, masih banyak gejala CAD lain seperti:

  • Tubuh terasa lemah
  • Rasa tidak nyaman di dada seperti sensasi tertekan pada dada sebelah kiri dan dapat menjalar ke bahu dan rahang kiri
  • Mengalami pusing
  • Perut terasa sakit
  • Rasa mual atau mulas
  • Tubuh mengeluarkan keringat dingin
  • Merasa kekurangan energi sehingga mudah lelah
  • Penurunan daya tahan tubuh

Selain gejala CAD di atas, terkadang penderita juga mungkin mengalami gejala yang tidak umum atau jarang terjadi seperti:

  • Angina yang tidak stabil atau terjadi saat istirahat, aktivitas, dan lain-lain
  • Nyeri dada atipikal, dideskripsikan sebagai sensasi panas, terbakar, tertekan, atau diremas pada lokasi dada, ulu hati, punggung, bahu, lengan, leher, maupun rahang
  • Perubahan detak jantung menjadi lebih cepat dan tidak teratur
  • Serangan jantung tiba-tiba

Seiring berjalannya waktu, penyakit CAD dapat melemahkan otot jantung dan berpotensi menyebabkan gagal jantung. Jadi, jika kamu mengalami salah satu dari beberapa gejala di atas, lakukanlah pemeriksaan untuk memperoleh diagnosis yang tepat.

Diagnosis CAD

Dengan mengetahui gejala CAD maka kamu bisa melakukan diagnosis lebih dini. Pemeriksaan lebih dini memungkinkan kamu untuk menerima pengobatan lebih awal dan bisa mencegah berbagai kemungkinan risiko dan komplikasi dari penyakit CAD.

Diagnosis CAD biasanya dapat diketahui dengan melakukan beberapa pemeriksaan yakni:

  • Elektrokardiogram (ECG atau EKG), yang merekam aktivitas elektrik pada jantung. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi serangan jantung, iskemi, dan gangguan irama jantung
  • Ekokardiogram, tes ini menggunakan gelombang suara untuk mengetahui fungsi dan kerja dari struktur jantung
  • Excercise stress test, menilai fungsi jantung dengan menggunakan bantuan treadmill
  • Rontgen dada, menggunakan rontgen untuk mengambil gambar jantung, paru-paru, dan organ di sekitar dada
  • Kateterisasi jantung, memeriksa bagian dalam arteri yang mengalami penyumbatan
  • Angiogram koroner, memantau penyumbatan dan aliran darah melalui arteri koroner
  • Coronary calcium scan, memeriksa penumpukan kalsium dan plak di arteri koroner
  • Pemeriksaan darah, berupa kadar trigliserida, kolesterol, lipoprotein, C-reactive protein, glukosa, HbA1c dan sebagainya.

Apabila hasil diagnosis menunjukkan kamu mengalami penyakit arteri koroner maka dokter akan memberikan saran pengobatan. Di bawah ini adalah berbagai pengobatan CAD yang mungkin disarankan oleh dokter.

Pengobatan CAD

Penyakit arteri koroner yang tidak segera diobati atau terjadi selama bertahun-tahun berpotensi menyebabkan komplikasi yang serius. Mulai dari kematian sel-sel otot jantung hingga disfungsi sebagian dari otot jantung, CAD adalah penyakit yang tidak dapat dibiarkan begitu saja.

Oleh karena itu pengobatan CAD bisa dilakukan dengan operasi, pengobatan medis, atau rehabilitasi jantung. Rehabilitasi jantung biasanya dilakukan sesuai pengawasan dokter dengan kegiatan seperti latihan fisik, mengedukasi pola hidup yang lebih sehat, dan konsultasi lainnya.

Terlepas dari pengobatan yang ditawarkan, ahli kedokteran kardiovaskular menekankan bahwa penyakit arteri koroner sejatinya bisa dicegah dengan melakukan upaya penundaan perkembangan CAD sejak dini. Di bawah ini adalah upaya-upaya pencegahan CAD yang bisa kamu lakukan.

Cara mencegah CAD

Penyakit arteri koroner bisa terjadi sejak kanak-kanak. Oleh karena itu, pencegahan sejak dini tentu tidak kalah penting dengan upaya pengobatan. Meskipun pada dasarnya cara mencegah CAD dilakukan dengan merubah pola dan gaya hidup menjadi lebih sehat, ada sejumlah cara pencegahan yakni:

  • Memenuhi kebutuhan nutrisi yang baik seperti mengonsumsi makanan sehat
  • Menerapkan pola makanan sehat seperti diet rendah garam (DASH)
  • Mengatur berat badan ideal
  • Melakukan aktivitas fisik secara rutin
  • Berhenti merokok
  • Rutin memeriksa tekanan darah
  • Melakukan pemeriksaan gula dalam darah secara berkala

Mengonsumsi obat ataupun vitamin mungkin diperlukan bagi beberapa orang yang memiliki faktor penyebab atau risiko dari CAD. Tapi, ingatlah untuk rutin minum obat sesuai dengan apa yang dianjurkan oleh dokter.

Share artikel ini
Reference