suntik epidural

suntik epidural

Sebagian dari kamu mungkin sudah tidak asing dengan suntik epidural yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan. Ya, suntik epidural adalah salah satu bentuk injeksi yang umum digunakan dalam proses persalinan.

Pada suatu penelitian, sebanyak 60% wanita memilih untuk menggunakan bantuan suntik epidural dalam menjalankan proses persalinan. Tapi, apa yang dimaksud dengan suntik epidural, apa fungsinya, dan bagaimana prosedurnya?

Apa itu suntik epidural?

Suntik epidural adalah suatu proses injeksi untuk menghilangkan rasa sakit selama proses persalinan dan melahirkan. Injeksi atau penyuntikan epidural dilakukan ke dalam saraf tulang belakang atau ruang epidural.

Dinilai sebagai prosedur yang aman, proses injeksi epidural banyak digunakan karena kemampuannya untuk mengatasi rasa sakit termasuk nyeri akibat proses melahirkan. Suntik epidural memungkinkan sang ibu untuk tetap terjaga selama operasi caesar dan memiliki kendali pada tubuh bagian atas.

Dengan kata lain, suntik epidural membuat bagian tertentu pada tubuh menjadi mati rasa. Terkadang, pada kasus tertentu, beberapa suntikan epidural dilakukan dengan beberapa obat seperti steroid.

Suntik epidural saat melahirkan

Pada penelitian, sekitar 60% wanita memilih untuk menjalani prosedur epidural dalam persalinan mereka. Meskipun begitu, tidak semua wanita harus memilih prosedur ini selama proses melahirkan.

Bekerja dengan cara menghentikan sinyal rasa sakit, penyuntikan cairan dilakukan pada ruang epidural yang kemudian menyebar mengelilingi sumsum tulang belakang. Saat proses ini terjadi maka sinyal rasa sakit dari tulang belakang menuju otak akan berhenti.

Nah, suntik epidural ini mungkin mampu menghilangkan rasa sakit selama 1 hingga 8 jam, tergantung dari jenis dan dosis cairan dalam injeksi. Lantas, apakah suntik epidural hanya berperan dalam menghilangkan rasa sakit? Berikut adalah sejumlah fungsi suntik epidural yang lain.

Fungsi dari suntik epidural

Secara umum suntik epidural berperan sebagai analgesia dan anestesi. Artinya, suntik epidural akan meringankan hingga menghilangkan rasa sakit atau nyeri pada satu bagian tubuh hingga seluruh tubuh.

Jadi, jika digunakan dalam proses melahiran maka tentu saja suntik epidural akan membantu melancarkan proses persalinan yang dikenal terasa sakit. Di sisi lain, ada adalah sejumlah fungsi suntik epidural:

  • Menghilangkan rasa sakit tanpa kehilangan kesadaran (tidur), tanpa kehilangan rangsang sensori atau gerakan
  • Menghilangkan rangsang sensori atau gerakan fisik dengan atau tanpa kehilangan kesadaran
  • Menghilangkan rasa sakit atau tidak bergerak selama operasi (kehilangan kesadaran atau tidur)

Suntik epidural memang digunakan untuk meredakan nyeri selama persalinan, nifas, atau setelah menjalankan operasi tertentu. Pada kasus kesehatan lain, suntik epidural yang mengandung zat tertentu juga dimanfaatkan untuk mengatasi nyeri punggung tertentu dan nyeri kronis lainnya.

Kandungan suntik epidural

Mengandung cairan yang bersifat analgesik atau anestesi, suntik epidural terdiri dari bupivacaine. Bupivacaine adalah salah satu jenis anestesi regional yang digunakan untuk menjalankan operasi pembedahan, termasuk prosedur operasi kebidanan.

Sebagai zat yang masuk dalam kategori obat bius, bupivacaine tentu hanya digunakan dan diberikan oleh ahli medis atau di bawah pengawasan dokter spesialis. Meskipun bisa menghambat pengiriman sinyal rasa nyeri oleh sel saraf menuju otak, suntik epidural tidak bersifat permanen.

Artinya, setelah beberapa jam, fungsi kerja bupivacaine akan hilang sehingga sistem saraf kembali bekerja dalam mengirim sinyal menuju otak. Lalu, bagaimana dengan prosedur suntik epidural selama kehamilan?

Prosedur suntik epidural saat hamil

Proses suntik epidural bisa dijalankan melalui dua prosedur yakni epidural prosedur kateter dan injeksi steroid epidural. Berikut adalah prosedur suntik epidural saat hamil dengan metode kateterisasi:

  • Diawali dengan memasukkan kanula ke dalam pembuluh darah lengan
  • Pasien berbaring miring atau duduk
  • Pembersihan area punggung atau lokasi suntik epidural untuk mencegah risiko infeksi
  • Penyuntikan anestesi lokal dengan jarum di dekat epidural
  • Memasukkan jarum epidural ke punggung
  • Memasukkan kateter atau tabung kecil yang lembut melalui jarum ke punggung
  • Pelepasan jarum epidural (kateter tetap berada di punggung)
  • Pemberian obat anestesi melalui kateter jika atau selama dibutuhkan
  • Pelepasan keteter
  • Pembersihan area penyuntikan dengan antiseptik

Sementara itu, apabila dilakukan dengan prosedur injeksi steroid epidural maka berikut adalah beberapa proses yang bisa kamu perhatikan:

  • Pasien berbaring pada posisi tengkurap atau miring
  • Pembersihan area punggung daerah penyuntikan epidural untuk meminimalkan risiko infeksi
  • Penyuntikan anestesi dengan jarum kecil
  • Memasukan jarum epidural dengan bantuan mesin seperti peralatan fluoroskopi atau pemindai CT
  • Penyuntikan bahan kontras
  • Penyuntikan obat anti-inflamasi seperti steroid atau kortikosteroid
  • Pembersihan area suntikan

Dari kedua prosedur tersebut mungkin akan terlihat mirip atau sama. Namun, yang membedakan adalah penggunaan bantuan mesin pencitraan radiologi. Biasanya prosedur injeksi steroid epidural dilakukan untuk mengobati nyeri kronis.

Bagaimana, sudah lebih memahami seluk beluk suntik epidural yang sering dikaitkan dengan proses persalinan dan melahirkan? Jika kamu mendapat banyak informasi melalui artikel ini, jangan lupa bagikan ke kerabat kamu ya.

Share artikel ini
Reference