suhu tubuh normal manusia

Pernahkah kamu bertanya-tanya, berapa sebenarnya suhu tubuh normal manusia? Mengetahui suhu tubuh dan cara mengukur suhu memang sangat penting dilakukan. Pasalnya, pengukuran suhu tubuh dapat membantu mendeteksi penyakit. 

Tak hanya itu, dengan mengukur suhu tubuh, nantinya juga dapat memantau apakah pengobatan yang sedang dijalani dapat bekerja atau tidak.

Faktanya, suhu tubuh normal manusia bisa berubah-ubah sepanjang hari. Hal ini bisa terjadi karena tubuh manusia mampu menyesuaikan suhu inti tubuh sesuai dengan kondisi cuaca maupun faktor lainnya.

Berbicara soal suhu tubuh, rata-rata suhu tubuh orang dewasa berkisar 37°C, namun suhu dasar tubuh tiap individu bisa berbeda-beda. Biasanya faktor-faktor seperti usia dan tingkat aktivitas dapat memengaruhi suhu tubuh normal seseorang. 

Nah, kamu penasaran berapa suhu tubuh normal manusia dan bagaimana cara mengukurnya? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di artikel ini!

Berapa suhu tubuh normal manusia?

Ketika kita berbicara tentang suhu tubuh, biasanya yang kita maksud adalah suhu tubuh inti, atau suhu pada bagian tubuh, seperti kepala, dada, dan rongga perut.

Suhu tubuh manusia bisa saja berbeda-beda ini tergantung usia, aktivitas, asupan makanan maupun cairan, dan waktu pengukuran suhu. Tak hanya itu, pembacaan suhu tubuh juga bervariasi tergantung di mana kamu melakukan pengukuran pada tubuh. 

Misalnya, pembacaan suhu rektal lebih tinggi dari pembacaan oral, sedangkan pembacaan ketiak cenderung lebih rendah. Kendati demikian, para ahli umumnya sepakat bahwa suhu normal tubuh manusia adalah 37°C (98,6°Fl). Namun, untuk lebih tepatnya, kisaran ‘normal’ suhu tubuh adalah antara 36,1°C (97°F) dan 37,2°C (99°F).

Sebagian besar, demam yang disebabkan oleh infeksi atau penyakit ditandai dengan suhu melebihi 38°C (100,4°F). Namun, perubahan suhu tubuh normal manusia  bisa terjadi sepanjang hari. Tetapi, angka ini hanya lah rata-rata. 

Kamu bisa saja memiliki suhu tubuh yang sedikit lebih tinggi atau lebih rendah. Terlebih, pada sejumlah kasus, suhu tubuh yang lebih tinggi atau lebih rendah tidak selalu menunjukkan penyakit apa pun. 

11 Penyebab Pegal di Seluruh Tubuh dan Cara Mengatasinya

Suhu tubuh normal manusia berdasarkan usia

Melansir dari laman Health, sebuah penelitian yang diterbitkan di BMJ pada tahun 2017 menemukan bahwa suhu tubuh dapat berbeda berdasarkan faktor demografi. Misalnya, orang dewasa yang lebih tua cenderung memiliki suhu tubuh yang lebih dingin daripada orang dewasa yang lebih muda. Adapun suhu tubuh normal berdasarkan usianya, yaitu:

1. Suhu tubuh normal pada orang dewasa sekitar 36,24–37 °C

Jika diukur melalui metode oral, suhu tubuh orang dewasa berkisar 36,24–37°C. Namun pada orang yang lebih tua di atas 65 tahun, suhu bisa berkisar 35,8-36,9°C.

Orang dewasa dapat dikatakan mengalami demam apabila suhunya:

  • Lebih dar 38°C: Demam 
  • Di atas 39,5°C:  Demam tinggi
  • Di atas 41°C: Demam yang sangat tinggi

2. Suhu tubuh normal pada anak-anak sekitar 36,4°C

Suhu tubuh rata-rata untuk anak-anak yaitu sekitar 36,4°C (97,52°F), tetapi suhu ini juga bisa berbeda-beda. Seperti orang dewasa, suhu di atas 38°C dapat mengindikasikan demam pada anak-anak.

3. Suhu tubuh normal pada bayi sekitar 37,5°C

Bayi cenderung memiliki suhu tubuh yang lebih tinggi daripada anak-anak yang usianya lebih tua dan orang dewasa. Pasalnya, suhu tubuh rata-rata bayi baru lahir sekitar 37,5°C. 

Suhu bayi lebih tinggi karena mereka memiliki luas permukaan tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan berat badannya. Tubuh mereka juga lebih aktif secara metabolik sehingga lebih mudah menghasilkan panas.

Tubuh bayi tidak mengatur suhu sebaik tubuh orang dewasa. Mereka berkeringat lebih sedikit saat cuaca hangat, artinya tubuh mereka menahan lebih banyak panas.

Cara Meningkatkan Metabolisme Tubuh supaya Tetap Bugar

Cara mengukur suhu tubuh

cara mengukur suhu tubuh normal manusia

Ada beberapa alat yang bisa kamu lakukan untuk mengukur suhu tubuh. Namun, American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan untuk tidak menggunakan termometer kaca dengan merkuri. Pasalnya, gelasnya bisa pecah dan merkuri mengandung racun.

Daripada termometer kaca, ada beberapa jenis termometer yang dapat kamu gunakan untuk mengukur suhu tubuh, antara lain:

1. Termometer digital

Termometer digital sudah tersedia dan dapat menghasilkan angka suhu yang akurat. Kamu dapat menggunakan ini di berbagai bagian tubuh, seperti ke dalam anus, mulut, dan ketiak.

  • Termometer digital untuk rektal: Termometer digital khusus adalah pilihan populer untuk mengukur suhu anak di area rektal atau anus. Sebelum memasukkan alat ini ke dalam anus, para orang tua harus membersihkan dan melumasi ujung alat tersebut. 

Nantinya alat ini akan mengingatkan kamu apabila hasilnya sudah dapat dilihat. 

  • Melalui oral: Termometer digital standar mudah digunakan secara oral atau melalui mulut. Sebelum menggunakannya, kamu harus membersihkan ujung perangkat. 

Selanjutnya, letakkan alat di bawa lidah tepat di bagian belakang mulut. Setelah itu kamu bisa menutup mulut dan nantinya alat akan menampilkan pembacaan pada layar bawaan perangkat. 

  • Melalui ketiak: Termometer digital dapat ditempatkan di atas ketiak untuk mengukur suhu tubuh. Namun, pastikan lenganmu harus tetap menempel erat pada tubuh untuk mendapatkan hasil yang tepat

2. Termometer Inframerah

Pengukuran suhu dapat dilakukan dari jarak jauh menggunakan termometer inframerah. Namun, tentunya hasil tidak seakurat termometer lainnya. Termometer temporal memantau suhu seseorang melalui sinyal inframerah. Biasanya termometer dipegang beberapa milimeter dari dahi 

Meski rata-rata suhu tubuh normal manusia 37°C, namun suhu dasar tubuh tiap individu bisa berbeda-beda. Jika termometer menunjukkan suhu tubuh terlalu tinggi atau terlalu rendah, kamu bisa memastikan lagi dan jangan sampai melakukan self diagnose

Biasanya suhu tinggi dapat terjadi akibat penyakit ringan dan biasanya tidak menimbulkan bahaya yang signifikan. Jika suhu tubuhmu tinggi, penting untuk beristirahat dan minum banyak cairan demi menghindari dehidrasi.


Penulis: Silvia Wardatul

Share artikel ini
Reference