Cara Menyikapi Anak Pacaran

Anak-anak usia remaja biasanya sudah ingin menjalin hubungan atau pacaran dengan lawan jenis. Sebagai orang tua, mengetahui anak-anak pacaran tentu menjadi kekhawatiran tersendiri. Apalagi, anak-anak remaja masih perlu didampingi oleh orang dewasa.

Orang tua perlu mengetahui batasan anak dalam menjalin hubungan pacaran. Kira-kira bagaimana gaya pacaran sehat untuk remaja dan kapan perlu menasehati ketika pacaran. Untuk kamu yang sudah memiliki anak atau adik yang beranjak remaja. Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Apa itu pacaran

Pacaran adalah proses mengenal lawan jenis dalam rangka menjalin hubungan romantis dan memiliki tujuan. Dalam proses mencari pasangan, pacaran terkadang menjadi cara yang mudah untuk dapat menemukan lawan jenis yang cocok dengan seseorang.

Namun untuk usia remaja, apakah sudah wajar jika anak pacaran dan menjalin hubungan asmara? Terkadang orang tua merasa bingung dan khawatir jika anak usia remaja sudah mengenal hubungan romantis dengan lawan jenis. Orang tua terkadang juga bingung bersikap saat ketahuan pacaran atau menjalin asmara di usia yang terlalu muda.

Lalu pada usia berapa anak wajar diizinkan pacaran?

Kapan anak mulai pacaran

Menurut The American Academy of Pediatrics, anak yang mulai mengenal hubungan pacaran biasanya dimulai pada usia 12 setengah tahun untuk remaja perempuan, dan usia 13 setengah tahun untuk remaja laki-laki. Hal ini tentunya dapat berbeda pada anak satu dengan yang lain bisa, ada yang lebih cepat atau lambat dalam mengenal hubungan pacaran.

Wajar jika remaja menyukai lawan jenis yang merupakan temen sekelasnya atau teman yang biasa ia jumpai. Remaja cenderung berpacaran secara kelompok daripada orang dewasa yang mempunyai pola pacaran satu lawan satu karena perubahan pola sosial dan komunikasinya. Lalu kapan mulai mengkhawatirkan kondisinya?

Cara meminimalkan anak pacaran yang mengkhawatirkan

Anak yang mulai mengenal lawan jenis, menyukai, dan mungkin memulai hubungan pacaran terkadang luput dari perhatian orang tua. Anak-anak pandai menyembunyikan sesuatu dari orang tuanya sehingga penting menerapkan keterbukaan antara orang tua dan anak.

Orang tua harus bisa memberikan pengertian kepada anak jika gaya pacaran sudah terlalu mengkhawatirkan. Anak-anak harus diberikan pengertian jika gaya pacaran yang tidak sehat. Kamu bisa menerapkan tips sederhana berikut ini, misalnya:

Jelaskan definisi pacaran sehat secara sederhana

Anak usia remaja mungkin belum sepenuhnya mengerti bagaimana cara menjalani pacaran yang sehat. Untuk itu, berikan pengertian pada anak mengenai anak pacaran sehat dan tidak merugikan untuk mereka.

Faktor dalam pacaran sehat seperti adanya rasa hormat, saling menghargai, percaya satu sama lain, jujur, dan sebagainya. Berikan pengertian pada anak dengan komunikasi yang lugas dan tidak bermaksud melarang atau menyerangnya.

Tegaskan tentang masalah kekerasan dalam hubungan

Gaya pacaran yang mengkhawatirkan adalah saat anak bukan lagi menjadi dirinya sendiri saat memulai pacaran. Hal ini bisa terjadi karena pengaruh pacarnya atau pengetahuannya yang masih terbatas akan pacaran.

Berikan pengertian pada anak untuk meminta bantuan orang dewasa jika mengalami hal tidak baik selama berpacaran, salah satunya adalah kekerasan. Kekerasan juga terbagi menjadi kekerasan fisik, kekerasan seksual, kekerasan finansial, atau kekerasan digital.

Bedakan antara nafsu, obsesi, dan cinta

Jika gaya pacaran anak sudah mengkhawatirkan, ajak anak diskusi untuk memberikan pengertian apa itu cinta, nafsu, dan obsesi dalam sebuah hubungan. Berikan pemahaman bahwa ada batasan dalam pacaran yang perlu diterapkan.

Mulai berdiskusi tentang seks dengan anak

Gaya anak pacaran yang mengkhawatirkan bisa menjerumuskan anak pada hubungan intim yang tidak seharusnya dilakukan. Ajak anak berdiskusi soal hubungan seksual, kepercayaan, dan pandangan anak akan kegiatan seksual itu sendiri.

Terapkan batasan

Berikan batasan kepada anak dengan cara yang baik dan bisa diterima. Terkadang anak yang diberikan batasan malah akan memberontak dan melanggar. Orang tua bisa memberikan ketegasan pada batasan yang dibuat dan disepakati bersama.

Remaja yang mulai mengenai cinta mungkin akan terbutakan oleh cinta. Sehingga, mengesampingkan hal yang seharusnya menjadi tujuan utama. Hal tersebut tentu wajar dan yang perlu orang tua lakukan adalah jangan berhenti komunikasi pada anak dan memberikan dukungan sebagai orang yang bisa diajak curhat.

Menasehati anak pacaran

Jika anak sudah menunjukkan tanda berada dalam hubungan yang tidak sehat, maka orang tua bisa mulai melakukan beberapa hal ini:

  • Pantau gaya pacaran dan ketahui di mana keberadaannya baik melalui pesan atau panggilan telepon.
  • Berikan pendidikan seks dan isu spesifik, misalnya tentang menstruasi pertama atau mimpi basah.
  • Berikan pengertian bahwa prioritas anak saat ini adalah pendidikan, sekolah, keluarga dan teman-nya.
  • Berikan pembekalan kepada anak mengenai penindasan atau kekerasan.
  • Berikan kepercayaan kepada anak bahwa mereka tidak perlu meniru jika hanya ingin ikut temannya berpacaran.
  • Jika anak terlanjur dalam hubungan pacaran, maka berikan tips atau tanda untuk menjalani hubungan pacaran sehat.

Bagaimana pacaran sehat untuk anak

Pacaran untuk usia remaja terkadang bisa cepat berubah perasaan, namun tetap bekali dengan pengetahuan akan hubungan sehat seperti:

  • Mencari pasangan yang membuat nyaman. Berikan kepercayaan kepada anak untuk memulai hubungan dengan catatan bahwa pasangannya tidak memberikan hal negatif dan membuat anak nyaman.
  • Jangan melupakan prioritas, keluarga atau teman. Anak harus tahu apa yang menjadi prioritasnya daripada mengutamakan pacaran.
  • Jangan menyembunyikan masalah. Berikan pengertian pada anak agar tidak menyembunyikan masalahnya dan berkomunikasi dengan orang tua.
  • Pastikan orang tua sebagai pendengar pertama. Selalu mendengarkan keluhan anak agar mereka percaya kepada orang tuanya.

Memulai hubungan di usia remaja merupakan hal wajar yang dirasakan anak-anak. Tetap bekali dengan pengetahuan sesuai usianya dan damping anak pacaran agar tetap berada di jalan yang sesuai.

Share artikel ini
Reference