iritasi vagina saat haid

Iritasi vagina kerap terjadi ketika wanita menstruasi. Saat menstruasi, kebersihan area kewanitaan perlu lebih kamu perhatikan. Cuaca yang panas, aktivitas yang menyebabkan tubuh berkeringat dan penggunaan celana yang ketat, hingga terlalu banyak duduk dapat meningkatkan risiko iritasi saat sedang haid. 

“Iritasi vagina atau yang disebut juga dengan vaginitis ditandai dengan gejala seperti rasa gatal dan terbakar serta keluarnya cairan yang tidak normal pada vagina,” ujar dr. Wisniaty Condro.

Cara mencegah iritasi yang disertai rasa gatal ketika menstruasi adalah dengan menjaga kebersihan, menggunakan pembalut yang dilengkapi dengan daya serap yang baik serta memiliki sirkulasi udara yang cukup. 

Pasalnya, pembalut yang terlalu lembap dan tidak disertai dengan sirkulasi udara yang baik dapat menyebabkan gangguan kesehatan serta mengganggu kenyamanan ketika beraktivitas.

Pembalut Berbahaya Bisa Sebabkan Kanker, Benarkah?

Bagi kamu yang memiliki kulit sensitif, kamu mungkin perlu ekstra berhati-hati dalam memilih pembalut yang akan digunakan di area kewanitaan. Nah, pembalut dengan daya serap yang tidak terlalu baik ini akan meningkatkan risiko iritasi yang lebih besar pada pemilik kulit sensitif. 

Penyebab umum gatal iritasi vagina

bentuk vagina yang normal

Salah satu tanda iritasi vagina adalah rasa gatal pada daerah kewanitaan. Penyebab utama gatal selama menstruasi yang disebabkan oleh iritasi adalah karena penggunaan pembalut yang tidak tepat. Kulit yang sensitif dapat bereaksi dengan bahan dalam pembalut.  

Menurut dr. Wisniaty, iritasi juga dapat dipicu oleh beberapa hal seperti infeksi, perubahan kadar hormon, dan penggunaan produk kewanitaan seperti sabun pewangi.

Selain itu, penggunaan bahan-bahan kimia yang bersifat iritatif ini bukan hanya terdapat dalam pembalut namun juga beberapa produk lain seperti tisu basah, sabun, pembersih vagina, hingga kondom. 

Selain karena iritasi pada vagina, rasa gatal tersebut juga dapat terjadi oleh:

1. Infeksi jamur pada vagina

Perubahan hormonal yang terkait dengan siklus menstruasi dapat menyebabkan perubahan pH vagina. Perubahan ini dapat menciptakan lingkungan yang memudahkan jamur Candida untuk berkembang.

Beberapa gejala infeksi jamur ini meliputi gatal, tidak nyaman saat buang air kecil, kemerahan dan bengkak, hingga keputihan seperti keju cottage.

2. Vaginosis bakterial

Siklus menstruasi yang menyebabkan perubahan hormonal dapat membuat seimbangan pH vagina menjadi terganggu. Ini menyebabkan bakteri jahat dapat berkembang biak dan berpotensi mengakibatkan infeksi seperti bakterial vaginosis (BV).

Gejalanya bakterial vaginosis (BV) sendiri adalah gatal, ketidaknyamanan saat buang air kecil, keputihan encer atau berbusa, serta bau tidak sedap.

Waspada Infeksi Jamur Vagina, Ketahui 5 Penyebabnya!

3. Trikomoniasis

Trikomoniasis merupakan infeksi menular seksual oleh infeksi parasit Trichomonas vaginalis. Beberapa tanda dari IMS ini adalah rasa gatal pada vagina, ketidaknyamanan saat buang air kecil, keputihan, serta bau tidak sedap

Gejala yang perlu diwaspadai ketika mengalami gatal atau iritasi vagina 

penyebab iritasi vagina kering

Iritasi vagina atau miss v gatal umumnya akan membaik dengan sendirinya. Namun, kamu perlu waspada jika rasa gatal tersebut berlangsung selama lebih dari 1 minggu.

Selain itu, gatal yang semakin parah, dan juga berbarengan dengan beberapa keluhan seperti berikut ini juga harus kamu waspadai:

  • Adanya bisul atau luka, seperti sariawan pada vulva
  • Keluar cairan tidak normal dari vagina
  • Perdarahan dan pembengkakan yang terjadi pada vagina
  • Sulit atau terasa perih saat buang air kecil
  • Rasa tidak nyaman saat berhubungan seksual

Tips atasi iritasi vagina

Jika kamu mengalami iritasi vagina saat datang bulan, jangan khawatir karena menurut dr. Wisniaty Condro ada beberapa tips yang bisa kamu coba untuk mengatasinya.

  1. Hindari menggaruk, karena akan memperparah iritasi.
  2. Jauhi pemakaian pembalut dengan tambahan pewangi.
  3. Hindari produk kewanitaan yang dapat mengiritasi seperti pembalut, sabun dan tisu dengan tambahan pewarna dan pewangi, krim, dan bubble bath.
  4. Jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah mengganti pembalut.
  5. Hindari melakukan douching.
  6. Gunakan air bersih dan sabun khusus kewanitaan berbahan ringan (tanpa tambahan pewangi maupun pewarna, deodorant, dll) untuk membersihkan area luar genital. Tapi perlu diingat, hal ini hanya dilakukan 1x sehari untuk mencegah agar area kewanitaan tidak menjadi kering.
  7. Selalu bersihkan area organ intim mulai dari depan ke belakang untuk mencegah infeksi bakteri dari anus ke dalam vagina.
  8. Gunakan celana dalam yang berbahan katun (hindari menggunakan bahan sintetis) dan menggantinya setiap hari.
  9. Pilihlah kondom dengan bahan yang aman saat akan berhubungan seks untuk mencegah infeksi menular.

Kriteria pembalut yang tepat untuk iritasi vagina saat menstruasi

pembalut organik Yoona untuk cegah iritasi vagina

Salah satu penyebab utama iritasi vagina adalah penggunaan pembalut berbahaya. Ini sebabnya penting untuk memilih pembalut yang sesuai untuk mencegah iritasi di saat menstruasi. 

Pembalut sendiri berguna untuk menyerap darah haid dengan begitu, cairan tidak mengotori pakaian. Selain itu pembalut juga berfungsi untuk menjaga kulit tetap kering dan terhindar dari iritasi.

Hal yang sama juga diutarakan dr. Wisniaty Condro jika pemilihan pembalut bisa membantu mengurangi iritasi vagina.

“Ya, benar. Pilihan pembalut yang tepat dapat menghindarkan kamu dari iritasi vagina. Berikut beberapa tips yang dapat membantu kamu dalam memilih pembalut, seperti memilih pembalut yang tidak mengandung pewangi dan pewarna tambahan. Lalu pilihlah pembalut dengan bahan dasar yang aman agar tidak menimbulkan reaksi alergi pada kulit. Terakhir, pilihlah pembalut yang memiliki daya serap yang baik untuk menjaga kelembapan organ intim,” ujar dr. Wisniaty.

Di samping itu, gantilah pembalut secara berkala setiap 4-8 jam mencegah infeksi dan kolonisasi bakteri.

Umumnya, bahan pembalut menggunakan selulosa atau serat sintetis yang berguna untuk menyerah darah atau cairan menstruasi. 

Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat memilih pembalut, yakni:

  • Pastikan pembalut sudah mengantongi izin edar dari Departemen Kesehatan dan BPOM, yang keterangannya dapat kamu lihat pada kemasan produk.
  • Ketahui komposisi dalam pembalut yang ada pada label kemasan.
  • Pilih pembalut dengan daya serap yang baik, supaya kulit area kewanitaan tetap nyaman dan kering ketika menstruasi. 
  • Pilih pembalut yang memiliki permukaan lembut serta tidak beraroma. Ini bertujuan menghindari risiko iritasi vagina karena gesekan maupun bahan wewangian pada pembalut.

Selain memilih pembalut yang tepat, kamu juga perlu memperhatikan cara pemakaian pembalut yang benar guna mencegah iritasi vagina. Pastikan selalu menjaga kebersihan daerah organ intim serta gunakan pembalut berbahan organik yang lembut dan memiliki sirkulasi udara yang baik.

Penggunaan pembalut organik dari 100% cotton layer akan membuat kamu lebih nyaman untuk beraktivitas dan terhindar dari risiko iritasi kulit pada daerah organ intim ketika menstruasi.

@yoonawomen Yuhuuu, back to period talk. yoonies ada yang relate sama hal ini gak ? #pembalutwanita #pembalutorganik #yoonawomen #periodtalk ♬ Aesthetic – Tollan Kim

Share artikel ini
Reference