Makan Timun saat Haid Bikin Darah Haid Tak Lancar, Mitos atau Fakta?
Saat menginjak usia tertentu wanita akan mengalami menstruasi sebagai tanda bahwa sistem reproduksinya berfungsi dengan baik. Dalam siklus menstruasi, banyak hal yang perlu diperhatikan termasuk memilih jenis makanan.
Tak jarang, banyak informasi simpang siur mengenai kesehatan tubuh wanita saat haid termasuk informasi tentang makanan yang sebaiknya dihindari selama haid.
Kamu mungkin pernah merasa khawatir atau ragu-ragu mengonsumsi sesuatu karena takut berdampak pada siklus menstruasi. Namun, benarkah demikian? Simak informasi selengkapnya berikut ini!
Apakah boleh makan timun saat haid?
Pada dasarnya, tidak ada hubungan antara mengonsumsi timun dengan menstruasi. Makan timun juga tidak akan memberikan dampak yang berarti terhadap menstruasi. Hal itu merupakan mitos yang sudah beredar luas di masyarakat Indonesia.
Jika kamu tetap ingin mengonsumsi mentimun, tentu hal ini sangat aman dan kamu tak perlu khawatir. Sebab, informasi bahwa mengonsumsi mentimun dapat menyebabkan darah haid tersisa di dinding rahim adalah mitos yang sudah dibantah dalam dunia kesehatan.
Dalam prosesnya, hari pertama sampai hari ketiga haid adalah masa di mana alirah darah haid keluar cukup banyak dari tubuh di mana dinding rahim (jaringan endometrium) meluruh.
Namun, yang perlu kamu ingat, bahwa lama-kelamaan dinding rahim akan bersih sendirinya seiring dengan berakhirnya siklus menstruasi. Jadi, tidak ada hubungannya dengan pengaruh mengonsumi mentimun.
Di sisi lain kamu juga tetap harus waspada saat mengonsumsi asinan mentimun saat haid karena dapat meningkatkan risiko gangguan menstruasi. Hal ini karena kandungan garamnya dapat menimbulkan masalah reproduksi. Sebaiknya kamu mengonsumsi mentimun segar dan secukupnya saja.
BACA JUGA: Jauh dari Fakta, Ini Mitos Seputar Menstruasi yang Wajib Kamu Ketahui!
Kandungan dalam timun
Menurut USDA, satu cangkir 142 gram timun mentah yang tidak dikupas mengandung nutrisi berikut:
- air: 137 g
- kalori: 17
- protein: 0,8 g
- lemak: 0,2 g
- karbohidrat: 3,1 g, termasuk 2,0 g gula
- serat: 1,0 g
- kalsium: 19,9 g
- besi: 0,3 mg
- magnesium: 17 mg
- fosfor: 29,8 mg
- kalium: 193 mg
- natrium: 2,8 mg
- vitamin C: 4,5 mg
- folat: 19,9 mcg
- beta karoten: 44 mcg
- lutein + zeaxanthin 22,7 mcg
- vitamin K: 10,2 mcg
Mentimun juga mengandung berbagai vitamin B, vitamin A, dan antioksidan, termasuk jenis yang dikenal sebagai lignan.
Antioksidan membantu menghilangkan zat dari tubuh yang dikenal sebagai radikal bebas. Beberapa radikal bebas berasal dari proses alami tubuh, dan beberapa berasal dari tekanan luar, seperti polusi.
Jika terlalu banyak terkumpul di dalam tubuh, bisa menyebabkan kerusakan sel dan berbagai jenis penyakit. Studi telah menyarankan bahwa lignan dalam mentimun dan makanan lain dapat membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dan beberapa jenis kanker.
BACA JUGA: 7+ Manfaat Timun Bagi Kesehatan yang Wajib Kamu Tahu!
Efek samping makan timun saat haid
Mentimun aman untuk dikonsumsi kebanyakan orang, tetapi ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, di antaranya:
- Masalah pencernaan. Beberapa orang menemukan beberapa jenis mentimun sulit dicerna.
- Pembekuan darah. Mentimun relatif tinggi vitamin K. Sehingga mengonsumsi timun terlalu banyak mentimun dapat mempengaruhi pembekuan darah.
- Alergi. Beberapa orang telah melaporkan reaksi alergi terhadap mentimun. Siapapun dengan alergi yang diketahui harus menghindari semua kontak dengan mentimun.
Yang paling penting adalah mengonsumsi timun secukupnya saja sesuai dengan kebutuhan tubuhmu dan tidak berlebihan.
Mitos dan fakta makan timun saat haid
Selain mitos bahwa mengonsumsi timun dapat menyisakan darah kotor di dalam rahim, ada juga mitos bahwa jangan makan timun saat haid karena getah yang ada di timun bisa menyebabkan kemandulan.
Padahal, kemandulan atau ketidaksuburan didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk hamil setelah satu tahun mencoba atau 6 bulan pada wanita di atas usia 35.
Ini juga dapat berlaku untuk ketidakmampuan untuk tetap hamil karena berbagai alasan yang cenderung pada faktor-faktor seperti komplikasi dari penyakit menular seksual, paparan infeksi selama persalinan sebelumnya dan juga pasangan pria yang tidak subur.
Mentimun merupakan sayuran yang kaya akan nilai gizi. Mentimun mengandung potasium, serat dan vitamin C dan secara alami rendah kalori, karbohidrat, natrium, lemak dan kolesterol.
Selain itu, mentimun adalah 95% berbasis air yang menjadikannya bagian ideal dari diet sehat. Hal ini justru membuat mentimun sangat bagus untuk mengatasi masalah kulit yang menyertai menstruasi.
Menurut Klinik Cleveland, sebuah pusat medis akademik Amerika, mentimun memiliki senyawa anti-inflamasi yang nyatanya menghilangkan limbah dari tubuh dan tidak buruk bagi wanita saat menstruasi. Jadi jangan takut makan timun saat haid ya, girls!