collagen pemutih badan

Kulit putih dianggap lebih cantik daripada kulit dengan warna yang lebih gelap. Itulah alasannya banyak wanita yang ingin memiliki kulit putih dengan menggunakan collagen. Saat ini sudah banyak produk collagen pemutih badan yang dijual di pasaran. Lalu, collagen pemutih badan apakah aman?

Lewat artikel kali ini, Yonna ingin mengajak kamu mengenal lebih jauh tentang collagen pemutih badan. Cari tahu apa saja efek sampingnya dengan menyimak penjelasan lengkap berikut ini.

Collagen pemutih badan apakah aman?

Sebelum mengetahui apakah produk ini aman untuk tubuh, yuk cari tahu dulu apa itu collagen. Collagen adalah protein berserat tidak larut yang jumlahnya paling banyak berada di dalam tubuh. Protein yang satu ini berfungsi untuk menjaga kesehatan kulit, tulang, sendi, pembuluh darah, dan jaringan ikat.

Protein collagen saat ini sudah hadir dalam berbagai macam produk, ada yang berupa lotion untuk badan, skincare, dan supplement. Semua produk ini diklaim mampu memutihkan kulit tubuh. Jika kamu ingin mencoba, pastikan produk yang kamu pilih sudah terdaftar di Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Hal yang perlu diperhatikan juga terkait penggunaan produk collagen pemutih badan, yaitu kemungkinan adanya ketidakcocokan. Itulah alasan ada baiknya jika kamu berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi kesehatan kulit.

Apakah Minuman Kolagen Halal? Yuk, Simak Detailnya Di Sini!

Efek samping collagen pemutih badan

collagen pemutih badan apakah aman efek samping

Kamu harus berhati-hati dalam memilih produk yang satu ini, baik itu dalam bentuk supplement atau lotion. JIka kamu membeli produk yang tidak terdaftar di BPOM dan menggunakan atau mengonsumsinya secara berlebihan, kamu bisa mengalami beberapa efek samping yang berisiko tinggi.

Berikut beberapa efek samping produk collagen pemutih badan yang tidak terdaftar di BPOM:

1. Penyakit batu ginjal

Salah satu efek produk collagen pemutih badan abal-abal yang pertama, yaitu memicu penyakit batu ginjal. Penyakit pada organ ginjal yang satu ini biasanya ditandai dengan adanya endapan pada ginjal yang berasal dari zat kimia dalam urin.

Seseorang yang memiliki riwayat penyakit batu ginjal kalsium oksalat dapat dengan mudah terkena penyakit batu ginjal. Agar terhindar dari risiko penyakit ini, konsumsi collagen biasanya akan dibatasi minimal 1 sendok makan sehari atau sekitar 5-6 gram.

2. Gangguan pencernaan

Jika konsumsi produk kolagen tidak diimbangi dengan minum yang cukup dan makanan berserat, kamu akan mengalami gangguan pencernaan. Gangguan pencernaan, seperti diare, sembelit, dan penurunan nafsu makan pun tidak dapat dihindari. Hal ini bisa terjadi karena tubuh bekerja lebih keras mencerna collagen.

3. Sakit kepala dan sulit tidur

Collagen mengandung asam glutamat bebas yang dapat meningkatkan resiko sulit tidur atau sakit kepala. Kamu kemungkinan bisa mengalaminya jika kamu memiliki sensitivitas terhadap kandungan asam glutamat bebas tersebut.

4. Kelebihan kadar kalsium

Kalsium memang bermanfaat untuk kesehatan tulang, namun jika kadarnya berlebihan di dalam darah maka kamu berpotensi mengalami hiperkalsemia. Gejala hiperkalsemia ditandai dengan mual, muntah, sembelit, nyeri tulang, dan rasa lelah berlebih.

5. Alergi

Kandungan collagen yang ada pada ikan laut, telur, dan juga kerang dapat memicu munculnya reaksi alergi. Jika tetap dikonsumsi, maka akan muncul reaksi alergi seperti kemerahan, ruam, dan gatal-gatal di permukaan kulit.

Ketika reaksi alergi sudah berada di tingkat yang parah, maka akan muncul rasa sakit pada perut, kesulitan bernapas, mual dan muntah, dan pembengkakan di kulit, lidah, dan wajah.

11 Makanan Yang Mengandung Kolagen Yang Bagus Untuk Kulit

Sudah tahu kan sekarang cara memilih produk yang aman dan apa saja efek sampingnya? Daripada mengonsumsi collagen pemutih badan yang masih belum jelas aman atau tidaknya, lebih baik jika kamu mulai konsumsi makanan bergizi sehat dan seimbang, serta mulai belajar cintai diri karena putih tak melulu cantik!


Penulis: Tara Anugerah

Share artikel ini
Reference