deteksi dini kanker serviks

beautiful Asian women stomachache and sleeping on bed

Kanker serviks merupakan salah satu penyebab kematian wanita di dunia. Sayangnya, kanker yang satu ini kerap kali tidak menimbulkan gejala di awal, sehingga banyak wanita baru menyadari setelah kanker tersebut semakin parah.
Deteksi dini kanker serviks penting dengan begitu penanganan dan pengobatan dapat dilakukan sedini mungkin.

Namun sayangnya, banyak wanita yang masih belum mengerti mengenai hal ini. Ketahui informasi seputar deteksi kanker serviks lewat ulasan berikut ini.

Mengenal deteksi dini kanker serviks

Deteksi dini menjadi langkah awal untuk mencari tahu adanya kemungkinan kanker serviks. Melakukan deteksi dini dapat menjadi salah satu cara untuk mencegah perkembangan kanker ini ke tahap yang lebih berat. Semakin awal kanker ini terdeteksi, maka semakin cepat pula pengobatan yang akan dilakukan. Sehingga, peluang sembuh pun semakin tinggi.

Ada tiga cara untuk melakukan deteksi kanker serviks, yakni pap smear, HPV, dan juga pemeriksaan IVA. Jika, diagnosis awal menyatakan mengarah pada kanker serviks, dokter juga dapat melakukan tes lanjutan untuk memastikannya.

Tindakan medis untuk deteksi dini kanker serviks

Berikut sejumlah tindakan medis untuk deteksi dini kanker serviks, yakni:

1. Pemeriksaan pap smear

Pemeriksaan yang satu ini direkomendasikan untuk wanita yang sudah aktif berhubungan seksual, atau wanita yang setidaknya telah berusia 21 tahun. Tes yang satu ini berguna untuk mengetahui kemungkinan pertumbuhan sel abnormal yang ada di dalam rahim serta leher rahim atau serviks.

Hasil tes tersebut nantinya menunjukan apakah ada perubahan sel serta tanda-tanda ketika tubuh akan atau mulai mengembangkan sel kanker pada serviks.

2. Pemeriksaan HPV

Cara selanjutnya adalah dengan melakukan pemeriksaan HPV DNA. Pemeriksaan HPV sendiri merupakan sebuah uji yang dilakukan guna mengetahui ada tidaknya kemungkinan infeksi virus HPV. Caranya adalah dengan mengambil serta mengumpulkan sel-sel yang berasal dari dalam serviks atau leher raham.

Pemeriksaan HPV juga dapat dilakukan bersamaan dengan pap smear. Dokter dapat melakukan tes HPV jika memang hasil tes papsmear menunjukan ada yang abnormal. Tes HPV nantinya akan digunakan untuk mengetahui keberadaan sel kanker pada serviks. Pemeriksaan ini dianjurkan untuk wanita yang menginjak usia 30 tahun atau lebih, kamu bisa melakukan pemeriksaan HPV setiap 5 tahun sekali.

3. Pemeriksaan IVA

Tes IVA ( inspeksi visual dengan asam asetat) juga menjadi salah satu cara untuk deteksi dini kanker serviks. IVA sendiri cenderung lebih murah dibanding dengan pap smear. Cara mendeteksinya menggunakan asam asetat dengan kadar 3-5 persen, kemudian diusapkan di leher rahim.

Hasil tes ini akan langsung ketahuan apakah kamu dicurigai memiliki serviks atau tidak. Pemeriksaan ini juga termasuk cepat dan tidak menyakitkan.

Hal yang harus diperhatikan untuk deteksi dini kanker serviks

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat hendak melakukan tes, khususnya pap smear:

  1. Pastikan tidak sedang menstruasi karena bisa membuat hasil pemeriksaan menjadi kurang akurat.Jangan
  2. melakukan hubungan seksual selama 2-3 hari sebelum dilakukan pemeriksaan.
  3. Jangan menggunakan tampon selama 2-3 hari sebelum tes.
  4. Hindari membersihkan vagina dengan menggunakan douche selama 2-3 hari sebelum pemeriksaan dilakukan.
  5. Tidak menggunakan pelumas

Deteksi dini kanker serviks dengan pap smear

Pap smerar adalah prosedur pengambilan sampel jaringan leher rahim (serviks) untuk memeriksa kondisi sel-sel serviks. Nantinya, sampel tersbut akan diperiksa di laboratorium. Pemeriksaan ini akan membantu dokter untuk dapat mendeteksi kelainan pada sel atau jaringan yang ada di serviks yang dapat mengarah pada kanker serviks.

Pemeriksaan pap smear sendiri perlu dilakukan secara berkala. Hal ini penting karena jenis kanker ini sangat berbahaya namun jika dapat dideteksi dan ditangani sedini mungkin, maka kanker ini dapat disembuhkan.

Pap smear dapat dilakukan setiap tiga tahun sekali, khususnya bagi wanita yang telah berusia 21-65 tahun. Sedangkan untuk wanita yang telah berusia 30 tahun lebih, disarankan untuk melakukan tes pap smear setiap lima tahun sekali dan dikombinasikan dengan pemeriksaan HPV.

Kapan harus deteksi dini kanker serviks

Seperti yang sudah dijelaskan, melakukan deteksi dini kanker serviks sangat penting untuk mencegah lebih awal. Namun, kapan sebaiknya, tes ini dilakukan?

Kapan waktu tes tersebut bisa dilakukan bergantung pada jenis tes deteksi kanker serviks yang dipilih, berikut waktunya:

  • Pap smear. Jenis tes yang satu ini dapat dilakukan bagi wanita di rentang usia 21-65 tahun setiap tiga tahun
  • HPV. Tes yang satu ini dapat dilakukan bagi wanita yang sudah menginjak usia 30 tahun atau lebih. Pemeriksaan ini dianjurkan dilakukan setiap 5 tahun. Tes HPV juga dapat dilakukan bersamaan dengan pap smear
  • IVA. dilakukan jika wanita sudah aktif melakukan hubungan seksual dan dapat dilakukan setahun sekali.
Share artikel ini
Reference