vaksin kanker serviks

vaksin kanker serviks

Jadi salah satu penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian perempuan di Indonesia, kanker serviks bisa dicegah dengan pemberian vaksin.

Sebagai salah satu vaksin wajib, pemberian vaksin kanker serviks biasanya disesuaikan dengan usia wanita.

Lantas, pada usia berapa atau kapan waktu terbaik untuk menerima vaksin kanker serviks? Mari simak jawaban beserta penjelasan seputar vaksin kanker serviks di bawah ini.

Apa itu vaksin kanker serviks?

Vaksin kanker serviks adalah salah satu upaya pencegahan penularan virus human papillomavirus (HPV) dan kanker serviks.

Vaksin kanker serviks umumnya ditujukan pada wanita khususnya remaja perempuan. Meskipun begitu, hal tersebut tidak selalu berarti bahwa hanya remaja perempuan yang bisa menerima vaksin.

Wanita yang lebih dewasa hingga pria boleh-boleh saja menerima vaksin kanker serviks, sebab virus HPV berpotensi menyebabkan kutil kelamin, kanker anus, hingga kanker tenggorokan.

Sama seperti vaksin lainnya, vaksin kanker serviks diberikan melalui injeksi atau suntikan yang mengandung suatu cairan atau zat tertentu.

Nah, jika kamu penasaran kandungan apa yang terdapat di dalam vaksin kanker serviks, coba simak informasi berikut ini.

Kandungan vaksin kanker serviks

Berisi virus HPV yang sudah dilemahkan, satu jenis vaksin kanker serviks mengandung virus yang berbeda-beda tergantung dari jenis vaksin.

Maksudnya, vaksin kanker serviks yang terbagi menjadi beberapa jenis mungkin akan mengandung virus HPV tipe 16 dan 18.

Di sisi lain, jenis vaksin kanker serviks lainnya mungkin mengandung virus HPV yang lebih banyak seperti berisi virus HPV tipe 6, HPV-11, HPV-16, serta HPV-18. Tentu saja tiap-tiap kandungan tersebut memberikan manfaat yang berbeda.

HPV-16 dan HPV-18 mungkin hanya mampu mencegah kanker leher rahim sementara HPV-6, HPV-11, HPV-16, dan HPV-18 bisa mencegah kanker serviks, kanker leher rahim, serta masalah berupa kutil kelamin.

Jika kamu penasaran dengan jenis-jenis yang disediakan, di bawah adalah penjelasannya.

Jenis jenis vaksin kanker serviks

Virus HPV hadir dengan berbagai varian dan beberapa diantaranya bisa menyebabkan kanker serviks.

Dengan varian yang beragam, vaksin kanker serviks diciptakan berdasarkan atau disesuaikan dengan varian virus HPV itu sendiri.

Berikut adalah jenis-jenis vaksin kanker serviks yang terbagi ke dalam tiga macam yakni:

1. Vaksin cervarix

Diberikan kepada wanita berusia 9 hingga 25 tahun, vaksin jenis cervarix bermanfaat untuk mencegah kanker akibat infeksi HPV-16 dan HPV-18.

2. Vaksin gardasil

Ditujukan pada pria dan wanita dengan usia 9 sampai 26 tahun, vaksin gardasil mampu mencegah kanker serviks, kanker vulva, kanker vagina, kanker anus, dan lesi pra kanker. Bukan hanya mencegah HPV-16 dan HPV-18, vaksin kanker serviks gardasil juga mampu menangkal HPV-6 dan HPV-11 penyebab kutil kelamin.

3. Vaksin kanker serviks gardasil-9

Mencakup lebih banyak jenis HPV seperti HPV-31, HPV-33, HPV-45, HPV-52, dan HPV-58, vaksin gardasil-9 diberikan kepada baik pria dan wanita berusia 9 hingga 45 tahun.

Dari ketiga jenis vaksin tersebut, kamu mungkin bertanya bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Selanjutnya adalah cara kerja vaksin dalam mencegah kanker serviks pada tubuh.

Cara kerja vaksin kanker serviks

Saat virus HPV yang telah dilemahkan masuk ke dalam tubuh maka tubuh akan merespon virus dengan membangun sistem kekebalan.

Pada suatu penelitian, antibodi tubuh dinilai meningkat hingga 98% dalam merespon virus HPV.

Bukan hanya itu, peningkatan tidak hanya terjadi pada sistem kekebalan tubuh melainkan juga potensi pencegahan kanker akibat HPV.

Dalam suatu studi, vaksin virus HPV dapat mencegah hingga 90% kanker yang disebabkan karena virus HPV dan 99% mencegah kutil kelamin.

Didukung dengan studi pada tahun 2006, vaksin virus HPV berhasil menurunkan 88% kanker HPV dan kutil kelamin pada remaja perempuan dan 81% pada wanita dewasa muda.

Sayangnya, vaksin virus HPV tidak mampu melindungi semua jenis kanker. Oleh karena itu, setelah menerima vaksin kanker serviks maka tetap perlu dilakukan pemeriksaan rutin.

Tidak lupa, vaksin ini juga tidak bisa digunakan untuk melindungi diri dari infeksi menular seksual.

Untuk mengetahui waktu terbaik memperoleh vaksin, coba perhatikan dulu rekomendasi penerimaan vaksin kanker serviks di bawah ini.

Kapan waktu yang tepat untuk vaksin kanker serviks?

Waktu terbaik untuk pemberian dan penerimaan vaksin pertama kanker serviks adalah saat berusia 9 tahun.

Dengan kata lain, vaksin kanker serviks sebaiknya diberikan pada remaja terutama remaja perempuan.

Terlepas dari hal tersebut, vaksin kanker serviks bisa dilakukan jika penerima telah berusia 9 hingga 10 tahun ke atas, serta pada penerima dengan usia hingga 26 tahun.

Biasanya mereka yang telah berusia sekitar 26 tahun akan menerima vaksin sesuai dengan anjuran atau rekomendasi dokter.

Efek samping vaksin kanker serviks

Sama seperti obat dan vaksin lainnya, pemberian dan penerimaan vaksin kanker serviks mungkin akan memberikan beberapa efek samping tertentu.

Meskipun tidak semua penerima vaksin merasakan atau mengalaminya, efek samping biasanya berlangsung sementara dan ringan.

Beberapa efek samping yang mungkin kamu rasakan setelah menerima vaksin kanker serviks adalah:

  • Pembengkakan entah itu pada lengan maupun wajah
  • Mengalami nyeri otot hingga sendi
  • Daerah suntikan mengalami kemerahan
  • Merasa sakit kepala atau pusing
  • Mengalami demam
  • Merasa mual
  • Lengan, tangan, dan kaki yang terasa sakit
  • Muncul ruam merah disertai rasa gatal
  • Murah merasa lelah
  • Tubuh terasa lemas
  • Pingsan
  • Mengalami diare

Meskipun jarang terjadi, salah satu efek samping yang bisa kamu waspadai adalah reaksi alergi atau anafilaksis.

Biasanya efek samping ini ditandai dengan kesulitan bernapas atau mengalami sesak napas.

Jadi, tidak ada salahnya jika kamu menginformasikan dokter terkait alergi tertentu yang kamu miliki sebelum menjalankan proses penerimaan dan pemberian vaksin.

Cara pemberian vaksin kanker serviks

Vaksin berisi cairan virus HPV yang dilemahkan akan dimasukkan ke dalam tubuh dengan menggunakan injeksi atau suntikan.

Disuntikan ke otot di lengan atas, pemberian vaksin kanker serviks mungkin dilakukan sebanyak 2 hingga 3 kali tergantung usia individu.

Dengan interval yang telah ditentukan oleh penyedia layanan kesehatan, kamu tidak akan secara langsung menerima 2 sampai 3 kali suntikan ya.

Dokter mungkin menyarankan interval 1 bulan, 6 bulan, atau hingga 12 bulan sesuai dengan usia dan dosis yang diberikan.

Nah, apabila sebelumnya kamu telah menerima vaksin kanker serviks namun belum melengkapi sesuai dengan dosis yang telah ditetapkan dokter maka, sebaiknya kamu kembali melakukan konsultasi terkait kelengkapan dosis vaksin.

Dengan dosis pemberian yang tepat, seseorang bisa memperoleh perlindungan jangka panjang dari infeksi virus HPV. Oleh karena itu, pemerintah kini mewajibkan wanita untuk melakukan vaksin.

Vaksin kanker serviks akan diwajibkan pemerintah

Menjadi salah satu penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian pada perempuan Indonesia, vaksin kanker serviks kini masuk dalam daftar program imunisasi rutin yang wajib dilakukan.

Jika mungkin sebelumnya beberapa orang khawatir dengan tingkat keamanan vaksin, vaksin kanker serviks dinilai aman dan memberikan manfaat yang lebih besar daripada kemungkinan risiko dan efek samping yang ada.

Belum lagi, gejala kanker serviks yang umumnya tidak dirasakan atau disadari wanita justru memperparah kondisi kanker serviks hingga stadium lanjut.

Oleh karena itu, pemerintah mewajibkan wanita untuk menerima vaksin kanker serviks secara gratis mulai tahun 2022.

Share artikel ini
Reference