apa itu kanker serviks

Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang paling umum pada wanita di seluruh dunia. Pemeriksaan pap smear sebagai salah satu tes diagnosis yang dilakukan secara rutin, dapat membantu mendeteksi kanker sejak dini.

Kanker ini bisa sembuh jika mendapatkan perawatan lebih awal. Lalu, apa itu kanker serviks sebenarnya? Yuk, simak gejala dan penyebabnya di bawah ini!

Kanker serviks

Kanker serviks terjadi karena tumbuhnya sel kanker pada leher rahim (serviks). Penyakit ini termasuk berbahaya, karena stadium awal dari penyakit ini hampir tidak ada gejala.

fungsi serviks

Hal ini karena pertumbuhan kanker biasanya lambat, sehingga peluang deteksi dini dan pengobatan pada stadium awal penyakit ini cukup tinggi. Oleh karena itu, tes deteksi dini secara rutin penting dilakukan bagi wanita yang memiliki risiko terkena kanker serviks. Salah satu pemeriksaan awal tersebut adalah pap smear.

Menurut data Kementerian Kesehatan, kanker jenis ini jadi penyebab kematian tertinggi pada wanita Indonesia. Setiap tahun, setidaknya ada 15.000 kasus wanita terinfeksi kanker ini.

Gejala kanker serviks

Gejala umumnya tidak muncul pada stadium awal. Kanker ini hanya menimbulkan keluhan pada pasien ketika sudah memasuki stadium lanjut. Gejala stadium lanjut meliputi:

  • Pendarahan pada vagina setelah berhubungan seksual
  • Keluar darah di luar masa haid
  • Bau vagina bercampur darah
  • Nyeri di area pinggul saat berhubungan seksual

Selain itu, kanker serviks juga bisa menyebar ke beberapa jaringan serta organ tubuh. Jika demikian yang terjadi, penderitanya bisa mengalami berbagai gejala, antara lain:

  • Sakit punggung
  • Sembelit
  • Intensitas buang air kecil dan besar meningkat
  • Darah dalam urine
  • Bengkak pada satu atau kedua kaki
  • Mudah lelah
  • Penurunan berat badan
  • Tidak nafsu makan

Penyebab kanker serviks

Pada dasarnya, penyebab utama adalah mutasi sel serviks yang tadinya normal berubah menjadi sel abnormal.

Sel-sel ini menjadi tidak normal, mengalami pertumbuhan tidak teratur yang menyebabkan sel-sel serviks yang sehat mati. Sel-sel ini menumpuk menjadi tumor dan dapat menyebar ke organ atau jaringan lain. Human Papillomavirus (HPV) diyakini menjadi salah satu penyebab utama.

erosi serviks adalah

Faktor-faktor yang memperbesar risiko penyakit termasuk:

  1. Sering berganti pasangan seksual
  2. Berhubungan seks di umur yang terlalu dini
  3. Sistem kekebalan tubuh lemah
  4. Merokok
  5. Memiliki riwayat kanker serviks dalam keluarga

Obat kanker serviks

Pemberian obat dalam pengobatan kanker serviks tidak bisa sembarangan dan hanya oleh profesional medis. Jika kamu menderita kanker ini, dokter kamu dapat menyarankan berbagai jenis perawatan. Obat dapat berupa obat oral atau intravena. Pemberiannya juga dapat dikombinasikan dengan pengobatan lain, seperti kemoterapi, imunoterapi (terapi imun), atau terapi target.

1. Cisplatin

Cisplatin adalah obat kemoterapi dalam pengobatan berbagai jenis kanker, termasuk kanker serviks. Obat ini untuk menghambat percepatan dan penyebaran sel kanker yang ada dalam tubuh.

2. Pembrolizumab

Obat ini berfungsi untuk membantu memperlambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker di dalam tubuh. Selain itu, pembrolizumab dapat meningkatkan respon imun tubuh terhadap serangan sel kanker.

Obat ini biasanya diberikan kepada pasien yang kondisinya semakin parah selama atau setelah kemoterapi.

3. Carboplatin

Jenis obat lainnya adalah carblopathin. Fungsi obat ini adalah untuk menghambat perkembangan dan penyebaran sel kanker di dalam tubuh.

Pemberian obat ini dilakukan oleh dokter dan tim medis, dengan cara memasukkannya ke dalam pembuluh darah melalui suntikan intravena. Umumnya pengobatan dengan carboplatin tidak dianjurkan untuk diberikan lebih dari satu kali dalam jangka waktu 4 minggu.

Vaksin kanker serviks

Para dokter menyarankan beberapa tindakan pencegahan, seperti melakukan vaksin. Berikut beberapa jenis vaksin untuk mencegah kanker ini:

Vaksin Cervarix

Jenis vaksin untuk pencegahan kanker serviks dari adanya infeksi HPV-16 beserta HPV-18. Vaksin ini dapat diberikan kepada wanita berusia 9-25 tahun.

Vaksin Gardasil

Digunakan untuk mencegah kanker serviks, kanker vulva, dan kanker vagina dan anus.

Selain mencegah infeksi yang disebabkan oleh HPV-16 dan HPV-18, vaksin ini juga dapat mencegah infeksi HPV-6 dan HPV-11 sebagai penyebab kutil kelamin. Vaksin ini dapat diberikan baik pada pria maupun wanita, dimulai pada usia 9-26 tahun.

Vaksin Gardasil 9

Cakupan pencegahan infeksi HPV dari vaksin ini lebih luas dibandingkan dengan vaksin Gardasil sebelumnya, yang meliputi HPV-31, HPV-33, HPV-45, HPV-52, dan HPV-58 yang juga merupakan penyebab kanker serviks. Vaksin bisa kepada pria dan wanita, dimulai pada usia 9-45 tahun.

Penyakit ini dapat dicegah dan didiagnosis dengan berbagai pemeriksaan dan tes medis. Perawatan juga bervariasi, tergantung pada stadium, keganasan, penyebaran kanker, dan kesehatan pasien secara keseluruhan.

Share artikel ini
Reference