5 Penyebab Diare Saat Puasa dan Cara Ampuh Mengatasinya
Ada beberapa gangguan pencernaan saat puasa yang bisa saja kamu alami. Termasuk diare saat puasa. Jika terkena diare, hal ini mungkin dapat mengganggu kenyamanan dan aktivitas kamu selama puasa. Gangguan pencernaan ini bisa jadi muncul karena pola makan dan penerapan yang kurang tepat pada saat makan sahur dan berbuka.
Jika kamu yang sedang mengalami diare saat puasa, yuk coba ketahui apa yang menjadi penyebab diare dan bagaimana cara ampuh dalam mengatasinya.
Diare saat puasa
Diare merupakan gangguan pencernaan yang biasanya ditandai dengan buang air besar secara terus menerus dan hal ini merupakan salah satu gangguan yang cukup sering dikeluhkan. Bentuk feses yang cair dan tidak segera mereda bisa menyebabkan tubuh kekurangan air dan tenaga.
Terjadinya diare sebagian besar karena penerapan pola makan yang berubah dari sebelum puasa dan selama puasa. Kondisi diare bisa muncul pada malam hari atau saat sahur. Namun pada beberapa kondisi, gangguan diare ini juga muncul saat kamu berpuasa, yaitu pada siang hari, nah lho, apakah kondisi ini aman? Apa penyebab diare yang sering dialami?
Penyebab diare saat puasa
Penerapan pola makan yang kurang tepat bisa menjadi pemicu diare. Selain itu, kemampuan usus dalam bekerja mencerna makanan selama puasa juga berkurang sehingga memicu kondisi diare semakin besar. Meskipun bukan sebagai penyebab utama, berikut ini adalah hal-hal yang dapat memicu kondisi ini:
1. Makan makanan pedas saat sahur dan berbuka
Makanan pedas memang menggugah selera dan meningkatkan nafsu makan ya ladies, namun terlalu banyak makan pedas dapat berisiko menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare. Kandungan capsaicin dalam lada atau cabai bisa mengiritasi usus dan menimbulkan mulas hingga rasa terbakar.
Kandungan capcaisin juga mengaktifkan reseptor tubuh sehingga makanan cepat bergerak ke usus besar. Kondisi ini mengakibatkan kamu sering bolak balik ke kamar mandi untuk buang air besar.
2. Banyak makan berlemak dan berminyak
Makanan yang mengandung minyak memiliki lemak yang tinggi dan jenis makanan ini akan sangat lambat dicerna sehingga makanan tidak cepat kosong dari lambung. Kamu dapat mengalami mual, muntah, dan sakit perut jika terlalu banyak makan makanan berlemak.
3. Makanan dengan bumbu tajam
Makanan yang berbau tajam dan mengandung banyak rempah bisa menyebabkan diare atau gangguan pencernaan. Makanan seperti rendang, opor, gulai, dan makanan berbumbu tajam lainnya dapat menyebabkan gangguan pada pencernaan.
4. Minum kafein terlalu banyak
Diare saat puasa bisa disebabkan karena sistem pencernaan bekerja terlalu berat ketika menyerap air dan garam. Kondisi ini bisa terjadi karena tubuh banyak mengonsumsi minuman yang memicunya seperti soda, kopi, teh dan minuman berkafein lain.
5. Mengidap intoleransi laktosa
Jika diare saat puasa terjadi setelah minum susu atau produk olahan, bisa jadi kamu menderita intoleransi laktosa. Laktosa merupakan gula yang terkandung dalam produk olahan dan susu seperti keju dan yogurt. Semakin bertambah usia, maka intoleransi laktosa juga meningkat karena enzim yang fungsinya mencerna laktosa akan menurun.
Gejala diare saat puasa
Diare saat puasa terjadi karena makanan dan nutrisi telah melewati saluran gastrointestinal (GI) bergerak terlalu cepat dan keluar dari tubuh tanpa cukup diserap. Efek samping atau gejala diare ini meliputi:
- Dehidrasi
- Malnutrisi
- Malabsorpsi
- Kram
- Mual
- Pusing
Saat puasa, tentu efek ini akan membuat stress dan bisa membahayakan, tubuh akan cenderung lebih pusing, mual dan cepat lelah. Diare akan semakin parah jika tidak segera ditangani lebih lanjut. Pada beberapa kasus, diare saat puasa dapat menyebabkan hilangnya kesadaran hingga pingsan.
Bahaya diare saat puasa
Bahaya atau tidaknya diare bisa dilihat dari tingkat keparahan diare itu sendiri. Jika gejalanya masih tergolong ringan dan diare tidak menyebabkan aktivitas terganggu, maka meneruskan puasa bisa menjadi pilihan kamu dan menyelesaikan puasa hingga waktu berbuka.
Jika diare menyebabkan cairan tubuh berkurang sampai hilang kesadaran, maka sebaiknya segera berbuka dan obati diare. Membatalkan puasa tentunya tetap dengan tujuan untuk mengobati diare dan mencegah hal yang lebih fatal terjadi pada tubuh kamu. Bagaimana cara mengobati jika diare menyerang pada saat puasa?
Cara mengobati diare saat puasa
Jika ternyata diare menyebabkan dehidrasi dan mengakibatkan hal lain yang lebih fatal, kamu bisa lakukan cara mengatasi diare seperti di bawah ini:
- Perbanyak cairan. Segera atasi dehidrasi karena diare dengan memperbanyak konsumsi cairan sehingga tubuh dapat terhidrasi kembali. Kamu juga bisa mengkonsumsi oralit yang terdiri dari campuran air, gula dan garam untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang.
- Lakukan pola makan BRAT. BRAT merupakan banana/pisang, rice/nasi, applesauce/saus apel, dan toast/roti panggang. Pola makan ini memiliki tinggi serat sehingga baik untuk pencernaan saat terkena diare.
- Konsumsi yogurt. Yogurt sebagai bakteri probiotik berfungsi untuk melawan bakteri jahat dalam sistem pencernaan sehingga membantu perjalanan makanan pada saluran cerna. Mengonsumsi yogurt bisa mengembalikan bakteri probiotik dalam sistem cerna.
- Gunakan obat antidiare. Gunakan obat antidiare yang banyak dijual bebas di pasaran. Namun jika kamu alergi dengan bahan tertentu, maka sebaiknya periksa dan minta saran terbaik dari dokter.
Diare saat puasa jika kondisinya ringan, tentu tidak perlu dikhawatirkan, namun jika ternyata diare menyebabkan hal fatal lain seperti dehidrasi hingga hilang kesadaran, maka segera batalkan puasa dan periksakan diri jika diare tidak juga mereda.