darah haid normal

darah haid normal

Menstruasi atau haid merupakan siklus yang umumnya terjadi pada wanita setiap bulannya. Menstruasi terjadi ketika ovarium atau indung telur melepas sel telur yang akan menempel di rahim.

Jika terjadi pembuahan oleh sperma, maka sel telur akan menjadi janin, namun jika tidak terjadi, maka lapisan sel telur yang menempel akan luruh.

Luruhan ini akan menjadi darah menstruasi yang keluar melalui miss v. Apakah darah haid selalu sama setiap wanita? Tentunya tidak. Bagaimana membedakan jenis darah haid yang normal dan tidak? Simak dalam ulasan berikut ini yuk, ladies!

Seperti apa darah haid yang normal?

Setiap wanita memiliki siklus menstruasi yang berbeda. Banyak faktor yang dapat menjadikan darah haid termasuk dalam kondisi normal dan tidak normal. Berikut ini adalah beberapa kondisi darah haid yang normal:

1. Warna darah

Warna darah menstruasi bisa berubah sepanjang siklus. Berapa warna darah yang subur dan normal antara lain:

  1. Merah terang. Darah menstruasi ini merupakan darah yang baru saja keluar. Selain warna darah yang terang, terkadang kamu juga akan merasakan kram karena perut mengalami kontraksi sehingga aliran darah menjadi lebih berat.
  2. Merah gelap. Warna darah ini berwarna merah tua cenderung gelap, coklat hitam atau mempunyai warna yang lebih tua. Aliran darah dengan warna darah ini lebih lambat dari sebelumnya.
  3. Merah jambu. Warna darah yang sangat merah menunjukkan bahkan kamu berada di awal atau akhir periode menstruasi. Hal ini terjadi karena aliran darah sudah sangat ringan.

Apakah Darah Haid Warna Coklat Tanda Hamil? Cek Faktanya!

2. Konsistensi

Konsistensi darah normal mungkin encer atau kental dan lengket. Darah haid yang encer akan berwarna lebih merah muda sedangkan darah yang bercampur dengan keputihan akan lengket dan berwarna lebih coklat.

Perubahan konsistensi darah akan terjadi pada akhir siklus karena jaringan endometrium sudah terlewati. Jika terjadi perubahan konsistensi darah, maka bisa jadi penumpukan darah di lapisan rahim lebih sedikit.

Konsistensi darah yang berubah bisa disebabkan jika seseorang akan mendekati menopause dan orang yang hormonnya terpengaruh stres dan olahraga.

3. Gumpalan

Gumpalan darah dapat terjadi karena pembuluh darah kecil yang robek sebab jaringan yang melapisi rahim terpisah. Darah dapat menggumpal karena kamu sudah berada dalam akhir masa periode menstruasi.

Namun jika gumpalan terasa berbeda dan lebih besar dari gumpalan biasa, maka kamu bisa segera berkonsultasi ke dokter untuk menstruasi berat atau menoragia.

4. Darah ekstra tebal

Darah mempunyai jaringan yang tebal dan kental dari perdarahan normal. Namun jika kamu menemukan ada benjolan besar atau gumpalan pada menstruasi, maka itu bisa menjadi tanda penyakit tertentu yang perlu kamu konsultasikan dengan tenaga kesehatan.

Darah Haid Menggumpal, Apakah Berbahaya?

Berapa banyak darah haid yang normal

kenapa keluar darah setelah menstruasi

Dalam kondisi normal, darah menstruasi hanya 2-3 sendok setiap bulannya. Jumlahnya hanya sekitar 30-50 ml.

Terkadang darah akan keluar lebih banyak saat awal periode dan mulai berkurang seiring siklus menstruasi akan berhenti.

Gumpalan kecil dalam darah juga merupakan suatu hal yang normal sehingga kamu tidak perlu khawatir.

Menoragia adalah istilah saat perdarahan menstruasi berkepanjangan atau berlebihan. Sedangkan polimenorea adalah siklus yang berlangsung kurang dari 21 hari sehingga menstruasi sering terjadi dan menyebabkan anovulasi.

Siklus menstruasi dianggap normal jika rata-rata siklusnya 28-35 hari. Jika kamu mengalami siklus yang lebih panjang atau lebih pendek, hal tersebut bisa disebabkan berbagai faktor yang harus kamu cek dan pastikan ke dokter.

Pada kondisi menoragia, kamu akan kehilangan darah lebih dari 80 ml atau 5 sendok pada setiap periode menstruasi. Dan jika pada kondisi yang sebaliknya, maka siklus lebih sering namun darah yang keluar akan lebih sedikit dari kondisi normal.

13 Penyebab Darah Haid Sedikit dan Hanya 2 Hari, Apakah Berbahaya?

Penyebab darah haid yang tidak normal

Darah haid yang lebih sedikit atau lebih banyak bisa dikatakan sebagai darah yang tidak normal. Menstruasi ringan ini bisa menjadi hal yang perlu kamu perhatikan.

Penyebab dari darah haid yang sedikit atau tidak normal antara lain:

  • Kehamilan
  • Menopause
  • Menyusui
  • Olahraga terlalu berat
  • Gangguan pola makan
  • Stres
  • Pcos atau polycystic ovary syndrome
  • Gangguan tiroid

Darah haid yang tidak normal juga bisa berarti pendarahan hebat dan berbahaya karena menyebabkan sel darah banyak yang hilang. Wanita akan mudah mengalami anemia atau kekurangan darah, banyak wanita yang mengalami anemia saat menstruasi di beberapa kali periode mereka. Penyebab yang paling umum antara lain:

Gangguan darah haid yang tidak normal ini bisa lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya. Kamu yang merasakan darah haid tidak normal dapat segera berkonsultasi dengan dokter kesehatan untuk mengetahui penyebab pastinya, ya.

7 Penyebab Haid Hanya 1 Hari, Faktor Stres Ternyata Berpengaruh!

Gejala darah haid normal

warna darah haid yang subur

Meskipun setiap wanita mengalami periode yang berbeda, ada beberapa kondisi umum saat kamu mengalami haid yang normal, antara lain:

  • Sulit tidur
  • Terkadang mengidam makanan
  • Kram di bagian perut bawah dan punggung
  • Merasa kembung
  • Nyeri payudara
  • Muncul jerawat

Darah haid yang normal memang tidak dapat disamakan antara wanita satu dengan lainnya. Namun jika kamu mengalami kondisi yang lebih berat atau tidak biasa, segera temui tenaga kesehatan ya, ladies!

Share artikel ini
Reference