menoragia

menoragia

Menoragia merupakan istilah yang merujuk pada kondisi perdarahan menstruasi yang berlebihan dan memanjang.

Menoragia dapat dialami pada satu siklus menstruasi ataupun lebih (kronis).

Kondisi ini dapat disebabkan oleh banyak hal, mulai dari kelainan struktur di dalam rahim hingga ketidakseimbangan hormon tubuh maupun penyakit lainnya.

Menoragia yang tidak ditangani dengan tepat akan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan yang serius.

Lalu, apa saja penyebab dan gejala lain yang ditimbulkannya? Untuk mengetahuinya, yuk kita simak ulasannya berikut ini.

Menoragia adalah

Menoragia atau lebih tepatnya disebut dengan perdarahan uterus abnormal (abnormal uterine bleeding) adalah kondisi perdarahan yang berlebihan atau memanjang pada siklus menstruasi.

Normalnya, rata-rata darah yang hilang selama periode menstruasi diperkirakan sebanyak 2 – 3 sendok makan, yakni setara dengan 30 – 45 mililiter, selama 4 – 5 hari.

Akan tetapi, individu yang mengalami menoragia akan mengalami perdarahan yang berlangsung lebih dari 7 hari atau perlu mengganti lebih dari 1 pembalut setiap kurang dari 2 jam secara berturut-turut.

Kondisi ini dapat berkaitan dengan beberapa kondisi termasuk adanya kelainan pada rahim, gangguan keseimbangan hormon, dan sebagainya.

Perdarahan Menstruasi yang Berlebihan: Waspadai Gejalanya

Penyebab menoragia

Perdarahan menstruasi yang berlebih dan memanjang bisa disebabkan oleh banyak hal yang mendasarinya.

Menurut The International Federation of Gynecology and Obstetrics (FIGO) dan The American Congress of Obstetricians-Gynecologist, penyebab menoragia dapat dibagi ke dalam tiga kategori, yakni:

  • Penyebab struktural, misalnya masalah pada uterus
  • Penyebab non struktural, misalnya masalah pada keseimbangan hormon
  • Penyakit atau kelainan lainnya

Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan menoragia, meliputi:

  • Efek samping penggunaan alat kontrasepsi intrauterin (IUD)
  • Fibroid rahim
  • Ketidakseimbangan hormon, misalnya pada kondisi sindrom ovarium polikistik (PCOS)
  • Siklus menstruasi tanpa diikuti ovulasi (anovulasi)
  • Kehamilan ektopik dan komplikasi kehamilan lainnya
  • Polip rahim
  • Adenomiosis
  • Penggunaan obat tertentu seperti antikoagulan
  • Penyakit tiroid
  • Penyakit Von Willebrand dan kelainan darah bawaan lainnya
  • Kanker rahim (endometrium)
  • Penyakit liver
  • Penyakit ginjal

Menoragia dapat disebabkan oleh berbagai sebab yang berbeda-beda.

Jadi, apabila kamu mengalami perubahan pada siklus menstruasi yang berbeda dari biasanya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau layanan kesehatan terdekat, ya.

7 Penyebab Siklus Haid Tidak Teratur Serta Cara Mengatasinya

Faktor risiko menoragia

Faktor risiko menoragia pada setiap individu berbeda-beda, tergantung pada usia dan kondisi kesehatan yang mendasarinya.

Pada siklus menstruasi normal, sel telur akan dilepaskan oleh ovarium dan menstimulasi tubuh untuk memproduksi hormon progesterone yang berperan dalam keseimbangan siklus menstruasi.

Adanya kondisi yang menyebabkan sel telur tidak dilepaskan akan memengaruhi kadar progesterone dan kemudian akan menyebabkan pendarahan menstruasi berlebihan.

Berikut beberapa faktor risiko terjadinya menoragia pada wanita:

  • Anovulasi. Hal ini umumnya terjadi pada saat remaja perempuan pada tahun pertama setelah mengalami menstruasi yang pertama (menarche).
  • Adanya kelainan patologis pada rahim, berupa fibroids, polip, dan adenomiosis yang dialami wanita usia produktif. Akan tetapi, penyakit lain seperti kanker rahim, kelainan pembekuan darah, efek samping pengobatan, dan penyakit pada ginjal serta liver juga diketahui berperan dalam kondisi ini.

Mau Tahu Siklus Haid yang Normal? Ini Cara Perhitungannya

Gejala menoragia

Siklus menstruasi yang tidak teratur cukup sering dialami oleh wanita.

Terkadang, periode menstruasi dapat berlangsung lebih lama atau banyak jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Akan tetapi, menoragia merupakan kondisi yang berbeda. Gejala menoragia dapat berupa:

  • Darah menstruasi yang memenuhi lebih dari 1 pembalut setiap jam selama beberapa jam berturut-turut
  • Pemakaian 2 pembalut secara bersamaan untuk menyerap darah menstruasi
  • Kamu perlu mengganti pembalut saat tengah malam
  • Periode menstruasi berlangsung selama lebih dari 7 hari
  • Menstruasi yang disertai dengan gumpalan darah yang berukuran lebih besar dari koin
  • Perdarahan menstruasi yang mengganggu aktivitas keseharian
  • Nyeri konstan atau kram pada area bawah perut selama menstruasi
  • Mengalami kelelahan, kekurangan energi, atau kesulitan bernapas

Gejala menoragia juga dapat mengganggu aktivitas keseharian. Dan pada kasus yang lebih berat, kamu perlu segera untuk menghubungi layanan kesehatan terdekat jika mengalami gejala sebagai berikut:

  • Mengalami pendarahan hebat disertai gumpalan darah yang besar
  • Mengalami nyeri atau kram yang hebat
  • Mengalami pusing dan pingsan

Oleh karena itu, penting untuk mengingat bagaimana pola di setiap periode siklus menstruasi kamu ya.

Mulailah dengan mencatat gejalanya secara lengkap, dari jumlah pembalut yang digunakan, rentang, hingga durasi menstruasi.

Adanya informasi tersebut akan membantu dokter mengetahui penyebab, diagnosis, dan pengobatan pada menoragia.

15 Tanda-Tanda Menstruasi Akan Segera Datang, Termasuk Mood Swing

Pengobatan menoragia

Pengobatan menoragia pada individu berbeda-beda bergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Sebelum memberikan pengobatan, dokter biasanya akan bertanya mengenai usia, riwayat kesehatan sebelumnya dan pola siklus menstruasi yang dimiliki.

Setelah itu, dokter akan menyarankan beberapa pemeriksaan tambahan dan memutuskan pengobatan yang sesuai.

Biasanya pengobatan menoragia disesuaikan dengan kondisi hemodinamik dan kesehatan individu secara umum.

Beberapa pilihan terapi atau pengobatan menoragia dapat berupa:

  • Pemberian suplemen zat besi untuk mengobati anemia
  • Pemberian pil kontrasepsi hormonal untuk mengembalikan siklus menstruasi dan mengurangi atau menghentikan perdarahan
  • Pemberian obat anti fibrinolitik seperti asam tranexamat
  • Terapi pil kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen, progesterone, atau kombinasi keduanya
  • Memasang alat kontrasepsi intrauterin hormonal (IUD hormonal) yang membantu mengurangi kram dan perdarahan

Selain obat-obatan tersebut di atas, obat anti inflamasi non-steroid (NSAID) seperti ibuprofen juga dapat digunakan untuk mengobati dismenore atau kram saat haid.

Akan tetapi, penggunaan beberapa obat NSAID lain seperti aspirin harus dihindari karena justru dapat meningkatkan risiko pendarahan.

Selain obat-obatan, prosedur operasi juga dapat menjadi pilihan untuk menangani gejala menoragia.

Pilihan prosedur operasi disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan preferensi tiap individu. Beberapa prosedur operasi untuk menoragia meliputi:

  • Dilatasi dan kuretase. Merupakan prosedur pengangkatan lapisan di dinding rahim untuk mengurangi perdarahan menstruasi
  • Embolisasi arteri rahim. Prosedur ini dapat mengatasi fibroid dengan menghentikan suplai arteri yang memperdarahinya
  • Histeroskopi operatif. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan kamera kecil ke rahim untuk menilai kondisi dinding rahim dan mengangkat polip ataupun lapisan dinding rahim yang menyebabkan perdarahan berlebihan.
  • Ablasi ultrasound. Prosedur ini menggunakan gelombang ultrasonik untuk menghancurkan jaringan fibroid
  • Ablasi endometrium. Pada prosedur ini, lapisan dinding rahim akan dihancurkan secara permanen agar dapat menghentikan pendarahan
  • Miomektomi. Prosedur ini akan mengangkat fibroid rahim atau menghentikan pendarahan tanpa perlu mengangkat rahim
  • Histerektomi. Pada prosedur ini, dokter akan mengangkat rahim, serviks, dan terkadang ovarium. Prosedur ini juga sekaligus menghentikan menstruasi dan peluang untuk hamil secara permanen

Pencegahan menoragia

Karena menoragia dapat disebabkan oleh berbagai hal, maka belum ada langkah yang spesifik untuk mencegah kondisi ini.

Meski demikian kamu dapat membantu mengurangi gejala yang kamu alami dengan menerapkan pola hidup yang sehat seperti:

  • Memenuhi asupan cairan harian dengan minum air mineral untuk mencegah dehidrasi
  • Mengonsumsi makanan yang kaya zat besi dari sumber hewani seperti daging dan ikan dan sumber nabati seperti kacang-kacangan dan bayam

Nah, itu dia ulasan tentang menoragia yang penting untuk kamu perhatikan. Semoga informasi ini bisa bermanfaat ya.

Share artikel ini
Reference