radang panggul

Banyak wanita yang tidak menyadari adanya penyakit radang panggul, karena gejalanya cenderung ringan. Namun hal ini bisa jadi bahaya, karena jika dibiarkan terus menerus akan membuat penyakit semakin parah.

Radang panggul terjadi karena adanya infeksi pada organ reproduksi wanita. Biasanya diawali dengan infeksi vagina yang tidak diobati, sehingga semakin parah dan naik ke organ rahim hingga panggul. Maka dari itu, perlu adanya pemeriksaan lebih lanjut untuk mencegah perluasan infeksi.

Apa itu penyakit radang panggul?

Pelvic inflammatory disease (PID) atau penyakit radang panggul adalah infeksi pada organ reproduksi wanita. Kondisi ini terjadi karena komplikasi yang disebabkan oleh beberapa penyakit menular seksual (PMS), seperti klamidia dan gonore. Infeksi lain yang tidak menular seksual juga dapat menyebabkan PID.

Gejala yang ditimbulkan oleh PID sangat bervariasi, mulai dari ringan hingga gejala berat yang menyakitkan. Jika tidak segera diobati, PID dapat menjadi penyakit komplikasi yang lebih parah. Bagi wanita dengan usia produktif, kondisi ini akan mempengaruhi kehamilan seperti kehamilan ektopik, dimana posisi janin berada di luar rahim.

Penyebab penyakit radang panggul?

Radang panggul terjadi karena beberapa penyebab yang mungkin tidak kamu sadari. Berikut adalah beberapa hal yang memungkinkan kamu terkena penyakit radang panggul:

  1. Mengalami PMS yang parah dan tidak diobati,
  2. Memiliki lebih dari satu pasangan seks,
  3. Pasangan seks kamu memiliki pasangan seks lain,
  4. Aktif secara seksual dan berusia 25 tahun atau lebih muda,
  5. Melakukan douche (membersihkan vagina dengan cairan tertentu),
  6. Menggunakan alat kontrasepsi IUD (risiko ini cenderung kecil).

Gejala radang panggul pada wanita?

Umumnya penyakit radang panggul disebabkan oleh infeksi vagina, sehingga kamu akan mengalami beberapa masalah di area tersebut. Berikut adalah beberapa gejala yang bisa kamu alami karena radang panggul:

  • Nyeri di perut bagian.
  • Demam.
  • Keputihan yang tidak biasa disertai bau tidak sedap.
  • Nyeri dan terkadang disertai pendarahan saat berhubungan seks.
  • Sensasi terbakar saat buang air kecil.
  • Terjadi pendarahan diluar siklus mens.
  • Sakit pinggang atau tulang belakang.
  • Terkadang disertai hilang nafsu makan, muntah, hingga diare.

Apa bahaya penyakit radang panggul pada wanita?

Radang panggul yang tidak segera diobati tentu sangat berbahaya, bahkan dapat menimbulkan kerusakan permanen pada organ reproduksi. Berikut adalah beberapa komplikasi atau bahaya yang ditimbulkan oleh penyakit radang panggul:

Hamil ektopik

Radang panggul menjadi penyebab utama kehamilan ektopik, dimana janin tumbuh di luar rahim. Hal ini terjadi karena jaringan parut tumbuh di saluran tuba, sedangkan jaringan parut mencegah terjadinya pembuahan sehingga tidak bisa melewati rahim. Kondisi ini bisa membuat kamu mengalami pendarahan hebat.

Sulit hamil

Kerusakan pada organ reproduksi wanita dapat menyebabkan infertilitas atau gangguan kesuburan. Dengan kata lain, kamu akan sulit hamil karena adanya masalah pada organ repoduksi. Semakin sering kamu mengalami gejala radang panggul, semakin besar juga resiko masalah kesuburannya.

Nyeri panggul kronis

Penyakit ini dapat terjadi dalam jangka waktu yang lama, sehingga bisa dikategorikan nyeri panggul kronis. Kamu akan merasa nyeri saat berhubungan seksual karena adanya jaringan parut pada saluran tuba. Jika sudah begini, kamu harus segera melakukan pengobatan kepada dokter spesialis.

Pemeriksaan penyakit radang panggul?

Tidak ada tes khusus untuk pemeriksaan penyakit ini. Diagnosis dokter biasanya didasarkan pada kombinasi riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, dan hasil tes lainnya. Kamu mungkin tidak menyadari bahwa kamu menderita PID karena gejalanya ringan bahkan tidak ada gejala sama sekali.

Kamu bisa melakukan pemeriksaan lebih awal saat mengalami beberapa hal ini:

  • Merasa pasangan seks kamu pernah atau terkena penyakit menular seksual.
  • Kamu menemukan gejala genital seperti luka yang tidak biasa, keluarnya cairan berbau dari vagina, dan gejala aneh lainnya.

Lakukan tes klamidia dan gonore setiap tahun jika kamu aktif secara seksual dan berusia kurang dari 25 tahun. Bicaralah secara jujur dan terbuka kepada dokter jika kamu aktif secara seksual, tanyakan juga apakah kamu harus menjalani tes lain.

Pengobatan penyakit radang panggul

Dokter akan melakukan pengobatan penyakit dengan tujuan mencegah penyebaran infeksi, mengatasi infeksi, meringankan gejala, dan mencegah terjadinya komplikasi. Berikut adalah beberapa pengobatan yang bisa dilakukan:

  • Konsumsi obat antibiotik
  • Operasi, jika terjadi abses radang panggul
  • Berhenti berhubungan seks untuk sementara

Kamu bisa melakukan pencegahan dengan melakukan pola hidup sehat, tidak berganti-ganti pasangan seks, dan melakukan pemeriksaan rutin. Menjaga kebersihan area vagina juga menjadi pencegahan langkah awal yang baik.

photo by PNW production/pexels

Share artikel ini
Reference