Kanker kelenjar getah bening

Kanker kelenjar getah bening

Kanker kelenjar getah bening sering disebut dengan limfoma. Kanker ini merupakan salah satu jenis kanker yang kerap terjadi di ?Indonesia. Ada resiko yang menyebabkan seseorang dapat terkena penyakit yang menyerang sistem limfatik ini. 

Apa itu kanker kelenjar getah bening? Yuk simak penyebab, gejala hingga pengobatannya dalam ulasan berikut ini!

Apa itu kanker kelenjar getah bening

Kanker kelenjar getah bening adalah jenis kanker yang kerap terjadi dan menyerang sistem kekebalan tubuh pada sistem limfatik dimana fungsi dari system ini adalah melawan infeksi. Kanker dapat menyerang bagian manapun pada system ini seperti amandel, limpa, getah bening, usus, kelenjar timus hingga sumsum tulang.

Terdapat 2 macam kanker kelenjar getah bening yang kerap ditemukan, yaitu Limfoma Hodgkin dan Limfoma Non-Hodgkin yang dapat dibedakan dari tipe sel getah beningnya yang bekembang menjadi ganas. Jenis lainnya yaitu limfoma Burkitt yang disebabkan oleh gangguan sistem imun.

Apa yang menjadi penyebab kanker kelenjar getah bening?

Penyebab kanker kelenjar getah bening

Kanker kelenjar getah bening dapat muncul saat sel pada limfosit kelenjar berkembang menjadi lebih cepat dan ganas. Sel getah bening menjadi banyak sehingga kelenjar membengkak.

Belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab sel-sel kelenjar ini berkembang dan menjadi lebih ganas.

Dalam beberapa riset kesehatan menyebutkan bahwa faktor risiko tertentu membuat seseorang dapat mengidap penyakit ini, berikut faktor resiko dari kanker kelenjar getah bening yang dibedakan dari jenis kankernya:

Limfoma Hodgkin

Faktor resiko seseorang dapat terkena kanker kelenjar getah bening hodgkin yaitu:

  • Berusia 20-40 tahun atau diatas 55 tahun
  • Mempunyai jenis kelamin laki-laki
  • Daya tahan tubuh lemah, misalnya akibat penyakit autoimun atau hiv
  • Memiliki riwayat keluarga kandung dengan diagnosis kanker kelenjar getah bening
  • Terserang infeksi virus epstein-barr (EBV)

Limfoma Non Hodgin

Faktor risiko seseorang dapat terserang kanker kelenjar getah bening non-hodgkin yaitu:

  • Berusia diatas 60 tahun, akan tetapi anak-anak juga dapat terserang penyakit ini
  • Memiliki riwayat penyakit infeksi bakteri pylori, virus Epstein-Barr (EBV), leukimia atau virus Hepatitis C
  • Sering terpapar bahan kimia beracun seperti herbisida atau pestisida
  • Sistem kekebalan tubuh lemah karena penyakit tertentu seperti HIV, Celiac atau autoimun
  • Obesitas atau memiliki kelebihan berat badan

Jika mempunyai faktor risiko seperti diatas, waspada dan segera menghubungi layanan kesehatan agar penyakit kanker kelenjar getah bening bisa segera diatas. Apa yang menjadi gejala kanker kelenjar getah bening?

Gejala kanker kelenjar getah bening

Perhatikan selalu area tubuh bagaimana manapun karena gejala dari kanker kelenjar getah bening yaitu munculnya benjolan pada beberapa bagian tubuh seperti leher, bawah dagu, lipatan paha atau ketiak. Jika terjadi pembengkakan, terkadang penderita akan merasakan beberapa gejala berikut ini:

  • Mudah lelah
  • Penurunan nafsu makan
  • Sesak nafas
  • Berat badan turun 
  • Gatal-gatal
  • Nyeri dada
  • Sering demam
  • Keringat dingin pada malam hari
  • Perut membesar dan terasa sakit

Gejala yang terus dirasakan oleh pasien dapat segera melakukan pemeriksaan dengan dokter ahli jika terjadi sejumlah gejala berat seperti:

  • Kelenjar tiba-tiba membesar dan bengkak
  • Kelenjar tidak bergerak dan terasa keras
  • Kelenjar pada anak-anak bengkak lebih dari 5 hari
  • Kelenjar pada orang dewasa bengkak 2-4 minggu
  • Daerah kelenjar menjadi kemerahan, ungu dan terasa hangat
  • Terjadi penurunan berat badan secara tiba-tiba
  • Bengkak pada selangkangan atau lengan
  • Demam tidak kunjung mereda
  • Berkeringat banyak pada malam hari

Ciri-ciri Kanker Kelenjar Getah Bening: Sadari Hal Ini Sejak Dini

Pengobatan kanker kelenjar getah bening

Pengobatan pada kanker kelenjar getah bening akan diawali dengan penilaian medis secara mendetail seperti gejala, demam, nyeri pada tenggorokan, penurunan berat badan dan informasi medis lainnya. Dokter juga akan menanyakan riwayat kesehatan, penyakit, jenis obat, vaksin dan aktivitas seksual yang dilakukan pasien.

Pemeriksaan benjolan pada kelenjar getah bening sendiri meliputi benjolan yang lembek atau keras, besar atau kecil, bergeser atau tidak, sakit atau tidak. Diagnosis dari pembengkakan akan ditentukan dengan prosedur kesehatan lain seperti:

  • Pemeriksaan darah secara lengkap untuk membantu evaluasi kesehatan secara mendetail.
  • Biopsy dengan mengambil sampel, kelenjar dan menulisnya di laboratorium.
  • CT SCAN atau X-RAY untuk memindai lokasi infeksi atau tumor yang menyebabkan kelenjar menjadi bengkak.

Pembengkakan kelenjar getah bening yang diketahui tidak disebabkan karena masalah serius akan hilang dengan sendirinya dan dapat dibantu dengan beberapa penangan di rumah, seperti:

  • Kompres hangat. Kompres hangat area yang bengkak agar dapat meringankan rasa sakit dengan kain waslap hangat.
  • Konsumsi obat pereda nyeri. Konsumsi ibuprofen atau paracetamol agar nyeri pada area pembengkakan dapat mereda.
  • Istirahat yang cukup. Lakukan istirahat yang cukup dan kurangi aktivitas untuk membantu mengatasi sakit atau nyeri.

Pada pembengkakkan yang disebabkan karena masalah serius, langkah yang dapat dilakukan yaitu:

  • Konsumsi antibiotik untuk bengkak yang disebabkan infeksi bakteri
  • Konsumsi obat yang membantu atasi peradangan 
  • Prosedur kesehatan seperti kemoterapi, pembedahan hingga radiasi pada pengidap jenis kanker

Kanker kelenjar getah bening diketahui dapat dicegah dengan langkah yang cukup sederhana, yaitu:

  • Rajin mencuci tangan 
  • Hindari orang yang sakit
  • Hindari menyentuh hidung dan mata tanpa mencuci tangan
  • Tidur cukup
  • Konsumsi makanan bergizi
  • Perhatikan asupan makanan
  • Rutin membersihkan rumah dan tempat kerja
  • Cukupi kebutuhan cairan
  • Hindari rokok dan alkohol

Kanker kelenjar getah bening dapat sembuh dengan pengobatan dan perawatan yang tepat. Segera datangi pelayanan kesehatan jika terdapat gejala atau faktor risiko yang memperbesar peluang terkena kanker kelenjar getah bening.


Penulis: Azizah

Share artikel ini
Reference