kanker endometrium

Kanker endometrium merupakan jenis kanker yang terjadi di dalam rahim. Rahim merupakan organ tempat janin berkembang. Kanker ini juga disebut kanker rahim. Penyakit ini sering terdeteksi pada tahap awal karena sering menyebabkan pendarahan vagina yang tidak normal.

Bila terdeteksi sejak dini, kondisi ini bisa ditangani dengan lebih cepat dan tidak akan menjadi parah. Nah, kamu lebih tahu tentang kanker endometrium, tanda-tanda, dan pengobatannya, simak postingan ini hingga akhir, ya!

Apa itu kanker endometrium?

Kanker endometrium adalah penyakit yang terjadi karena terbentuknya sel-sel ganas (kanker) di jaringan endometrium. Endometrium adalah lapisan rahim yang berongga dan berotot. Kanker endometrium berbeda dengan kanker otot rahim yang biasa disebut sarkoma rahim.

Kanker ini terbagi menjadi empat tahapan. Beberapa tahap kanker endometrium, yaitu:

Stadium I

Pada stadium I, kanker hanya akan ditemukan di dalam rahim. Stadium I dibagi menjadi stadium IA dan IB, berdasarkan seberapa jauh kanker telah menyebar.

  • Stadium IA: Kanker hanya ada di endometrium
  • Stadium IB: Kanker telah menyebar ke dalam miometrium

Stadium II

Pada stadium II, kanker telah menyebar ke jaringan ikat rahim, tetapi belum menyebar ke luar rahim.

Stadium III

Pada stadium III, kanker telah menyebar ke luar rahim, tetapi belum ke luar panggul. Stadium III dibagi menjadi IIIA, IIIB, dan IIIC, berdasarkan seberapa jauh kanker telah menyebar di dalam panggul.

  • Stadium IIIA: Kanker telah menyebar ke lapisan luar rahim dan/atau saluran tuba, ovarium, dan ligamen
  • Stadium IIIB: Kanker telah menyebar ke vagina dan/atau parametrium, yaitu jaringan ikat dan lemak di sekitar rahim
  • Stadium IIIC: Kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di panggul dan/atau di sekitar aorta

Stadium IV

Pada stadium IV, kanker telah menyebar ke luar panggul. Stadium IV dibagi menjadi stadium IVA dan IVB, berdasarkan seberapa jauh kanker telah menyebar.

  • Stadium IVA: Kanker telah menyebar ke kandung kemih dan/atau dinding usus
  • Stadium IVB: Kanker telah menyebar ke bagian tubuh lain di luar panggul, termasuk perut dan/atau kelenjar getah bening di selangkangan.

Penyebab kanker endometrium

Sel kanker bisa tumbuh karena terjadinya mutasi gen. Hal ini menyebabkan sel kanker bertambah banyak. Namun, saat ini penyebab mutasi gen ini belum diketahui. Tetapi, terdapat beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya kanker endometrium, yaitu:

  • Mengambil terapi penggantian hormon hanya estrogen (HRT) setelah menopause
  • Menggunakan tamoxifen untuk mengobati kanker payudara
  • Obesitas
  • Mengalami sindrom metabolik
  • Mengalami diabetes tipe 2
  • Mengalami menstruasi pada usia dini
  • Mengalami sindrom ovarium polikistik
  • Memiliki riwayat keluarga kanker endometrium
  • Memiliki kondisi genetik tertentu, seperti sindrom lynch
  • Mengalami hiperplasia endometrium
  • Usia yang lebih tua

Kanker endometrium dapat berkembang pada pengidap kanker payudara yang telah diobati dengan tamoxifen. Bila seorang pengidap kanker payudara yang menggunakan obat ini mengalami pendarahan yang tidak normal, sebaiknya pasien tersebut harus menjalani pemeriksaan lanjutan dan biopsi lapisan endometrium bila diperlukan.

Wanita yang menggunakan hormon estrogen saja juga memiliki risiko terkena kanker endometrium. Namun, bila hormon tersebut dikombinasikan dengan progesteron, maka hal ini tidak akan meningkatkan risiko kanker endometrium.

Tanda-tanda kanker endometrium

Tanda dari kanker endometrium yang paling umum adalah perdarahan yang abnormal pada vagina. Berdasarkan situs Very Well Health, sekitar 90% wanita pengidap kanker endometrium mengalami gejala ini.

Sebelum menopause

  • Bila kamu belum mengalami menopause, pendarahan vagina yang tidak normal ini meliputi:
  • Menstruasi yang berat dan berkepanjangan
  • Timbulnya bercak
  • Menstruasi terjadi setiap 21 hari atau lebih cepat
  • Pendarahan vagina yang terjadi sebelum dan/atau setelah hubungan intim

Setelah menopause

Pendarahan vagina yang dimulai satu tahun atau lebih setelah kamu mengalami menopause termasuk tidak normal dan memerlukan pemeriksaan medis.

  • Gejala kanker endometrium lainnya yang dapat terjadi sebelum atau setelah menopause meliputi:
  • Keputihan yang encer atau bercampur darah
  • Nyeri panggul
  • Merasa sakit ketika buang air kecil
  • Perdarahan di antara siklus menstruasi
  • Sakit perut
  • Penurunan berat badan
  • Kelelahan
  • Kembung
  • Cepat kenyang

Satu-satunya komplikasi yang potensial dari kanker endometrium adalah anemia yang disebabkan oleh kadar sel darah merah yang rendah. Gejala anemia mencakup kelelahan, kelemahan, tangan atau kaki dingin, detak jantung tidak teratur, sakit kepala, sesak napas, kulit pucat, dan nyeri dada.

Diagnosis kanker endometrium

Ada beberapa cara untuk mendeteksi kanker endometrium, yaitu:

Biopsi endometrium

Diagnosis ini dilakukan dengan pengangkatan jaringan endometrium. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan tabung tipis melalui leher rahim. Tabung digunakan untuk mengambil sedikit jaringan dari endometrium, kemudian mengeluarkan sampelnya untuk diperiksa.

Dilatasi dan kuretase

Prosedur dilakukan dengan mengeluarkan sampel jaringan dari lapisan dalam rahim. Kuret dimasukkan ke dalam rahim untuk mengangkat jaringan. Sampel jaringan akan diperiksa di bawah mikroskop.

Histeroskopi

Histeroskopi adalah prosedur yang dilakukan untuk melihat kondisi rahim, apakah ada area yang abnormal atau tidak. Sebuah histeroskop akan dimasukkan melalui vagina dan leher rahim. Histeroskop adalah alat tipis yang bentuknya seperti tabung dan dilengkapi dengan lensa.

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik mencakup tanda-tanda umum kesehatan, seperti apakah ada benjolan atau hal lain yang tidak biasa. Selain itu, juga akan dilakukan pemeriksaan terhadap riwayat kesehatan pasien, penyakit yang pernah dialami serta perawatan yang pernah diambil.

USG transvaginal

Prosedur ini digunakan untuk memeriksa kondisi vagina, rahim, saluran tuba, dan kandung kemih. Transduser ultrasound (probe) dimasukkan ke dalam vagina dan digunakan untuk mengeluarkan gelombang suara dengan energi tinggi (ultrasound) dan membuat gema. Gema ini akan membentuk gambaran jaringan tubuh yang disebut sonogram.

Pengobatan kanker endometrium

Lima jenis pengobatan yang umum dilakukan, yaitu:

Pembedahan

Pembedahan merupakan penanganan paling umum untuk kanker endometrium. Prosedur yang bisa digunakan, yaitu:

  • Histerektomi total: Pembedahan untuk mengangkat rahim, termasuk serviks. Prosedur ini dilakukan dengan membuat sayatan.
  • Salpingo-ooforektomi bilateral: Pembedahan untuk mengangkat kedua indung telur dan kedua saluran tuba
  • Histerektomi radikal: Pembedahan untuk mengangkat rahim, leher rahim, dan sebagian vagina.
  • Diseksi kelenjar getah bening: Prosedur pembedahan dengan mengeluarkan kelenjar getah bening dari daerah panggul. Sampel jaringan diperiksa di bawah mikroskop untuk mencari tanda-tanda kanker.

Setelah kanker diangkat pada saat operasi, pasien mungkin akan diberikan terapi radiasi atau pengobatan hormon untuk membunuh sel kanker yang masih tersisa. Perawatan yang diberikan setelah operasi untuk menurunkan risiko kanker disebut terapi adjuvant.

Terapi radiasi

Terapi radiasi adalah pengobatan kanker yang memakai sinar-X berenergi tinggi atau jenis radiasi lainnya untuk membunuh sel kanker dan mencegah pertumbuhannya.Terapi radiasi terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Terapi radiasi eksternal: Terapi yang menggunakan mesin di luar tubuh untuk mengirim radiasi ke area tubuh yang terkena kanker.
  • Terapi radiasi internal: Terapi yang menggunakan zat radioaktif yang ditempatkan langsung pada area yang terkena kanker.

Kemoterapi

Kemoterapi adalah pengobatan kanker menggunakan obat-obatan untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker, baik dengan membunuh sel atau menghambat pembelahan sel.

  • Kemoterapi sistemik: Kemoterapi dapat dilakukan melalui mulut atau disuntikkan ke pembuluh darah atau otot. Kemudian, obat-obatan tersebut akan memasuki aliran darah dan mencapai sel-sel kanker di seluruh tubuh.
  • Kemoterapi regional: Ketika kemoterapi ditempatkan langsung ke dalam cairan serebrospinal, organ, atau rongga tubuh tertentu sehingga dapat menghentikan pertumbuhan sel kanker di area tersebut.

Terapi hormon

Terapi hormon merupakan pengobatan kanker yang bertujuan untuk menghilangkan hormon dan menghambat pertumbuhan sel kanker. Hormon adalah zat yang dibuat kelenjar dalam tubuh dan diedarkan dalam aliran darah. Beberapa hormon tertentu dapat menyebabkan kanker tumbuh.

Terapi yang ditargetkan

Terapi ini dilakukan dengan menggunakan obat-obatan untuk mengidentifikasi dan menyerang sel kanker tertentu. Terapi ini terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Terapi antibodi monoklonal: Antibodi monoklonal adalah protein yang dibuat di laboratorium untuk mengobati penyakit, termasuk kanker. Antibodi ini bekerja dengan membunuh sel kanker, menghalangi pertumbuhannya, dan mencegahnya menyebar. Antibodi ini bisa diberikan melalui infus.
  • Terapi inhibitor mTOR: Inhibitor mTOR dapat mencegah pertumbuhan sel kanker.
  • Terapi penghambat transduksi sinyal: Terapi ini akan memblokir sinyal untuk membunuh sel kanker.

Cara mencegah kanker endometrium

Berikut ini adalah beberapa cara untuk mencegah kanker endometrium.

  1. Diskusikan dengan dokter tentang risiko melakukan terapi hormon setelah menopause. Mengambil kombinasi antara estrogen dan progestin bisa mengurangi risiko kanker endometrium.
  2. Pertimbangkan untuk minum pil KB. Menggunakan kontrasepsi oral sekitar satu tahun bis mengurangi risiko kanker endometrium. Sebelum menggunakannya, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai efek sampingnya.
  3. Jaga berat badan yang ideal. Obesitas bisa meningkatkan risiko kanker endometrium, jadi usahakan untuk menjaga berat badan yang sehat. Jika kamu perlu mengurangi berat badan, sebaiknya lakukan aktivitas fisik dan kurangi asupan kalori.
  4. Terapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan yang sehat serta melakukan olahraga secara teratur.

Bila kamu mengalami tanda-tanda yang telah diuraikan di atas, maka segera cari bantuan medis. Semakin dini kanker ini terdeteksi, maka semakin baik hasilnya.

Share artikel ini
Reference