herpes pada bayi

Ladies, herpes termasuk salah satu penyakit yang kerap menyerang bayi karena sistem kekebalan tubuhnya yang belum berkembang dengan baik. Infeksi virus yang parah akan memicu gejala dan tanda yang juga perlu untuk segera ditangani oleh dokter.

Herpes merupakan penyakit kulit yang dapat menyerang siapa saja dan sangat mudah ditularkan. Ketahui bagaimana gejala herpes pada bayi dan bagaimana pengobatan tepatnya yuk!

Penyebab herpes pada bayi

Menurut Centers of Disease Control and Prevention (CDC) sekitar 0,03% bayi lahir di Amerika Serikat mengidap Herpes Simpleks Neonates.

Sebagian besar dari bayi ini terinfeksi saat melewati jalan lahir. Bayi juga dapat tertular penyakit ini baik di dalam rahim atau setelah kelahiran. 

Penyebab herpes ini adalah herpes simplex virus (HSV). Virus ini dapat menyerang dan menyebabkab infeksi kulit. Menurut World Health Organization (WHO), terdapat 2 tipe HSV, yaitu:

  • HSV tipe 1. Jenis virus ini akan menyebabkan lepuhan kecil di mulut, bibir atau mata.
  • HSV tipe 2. Jenis virus ini dapat menyerang ara genital.

Herpes pada bayi biasanya merupakan HSV tipe 1 namun terkadang bayi juga dapat terserang HSV type 2.

Penularan penyakit herpes bisa terjadi melalui air liur, kontak kulit dan benda yang telah terkontaminasi oleh virus dan kemudian disentuh oleh bayi.

Jenis penyakit kulit mudah menular dan menyentuh lepuh pada kulit penderita dapat menjadi medianya.

Gejala dan ciri-ciri herpes pada bayi

Herpes pada bayi umumnya merupakan luka melepuh yang terjadi pada area wajah seperti mulut, pipi, dagu dan hidung.

Luka dapat pecah dan kemudian akan membentuk kerak yang biasanya sembuh dalam 1-2 hari. Gejala lain dari herpes antara lain:

  • Air liur yang kerap menetes
  • Demam
  • Lepuh kulit berisi cairan yang pecah dan dapat mengeras
  • Bayi rewel dan sering menangis
  • Tidak napsu makan atau minm
  • Bengkak pada kelenjar getah bening
  • Muncul ruam pada lepuhan di kulit
  • Kulit dan mata terlihat kuning
  • Gusi bengkak
  • Bayi menjadi kurang responsif saat diajak bermain atau dipanggil
  • Tubuh lemas

Infeksi herpes simpleks dapat dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:

  • Infeksi kulit lokal. Berupa lepuh kecil berisi cairan yang terdapat di sekitar mata dan mulut. Jika pecah maka akan menjadi kerak, mengeras dan kemudian sembuh.
  • Ensefalitis. Jenis herpes dengan peradangan otak yang menyebabkan gangguan pada fungsi otak, sumsum tulang hingga terjadi kejang.
  • Infeksi herpes diseminata. Jenis infeksi herpes paling berbahaya. Virus dapat menyebar ke seluruh tubuh anak, mempengaruhi organ vital seperti ginjal, paru-paru hingga otak.

Bayi dapat mengalami demam tinggi, kejang, tidak mau minum atau makan sehingga rentan dehidrasi.

Herpes pada bayi dapat menyebabkan gangguan pada otak, pernapasan hingga sistem saraf. Sebagian besar gejala akan muncul pada akhir minggu pertama bayi, sementara pada sistem saraf yang lebih parah muncul setelah minggu kedua bayi lahir.

Pada kondisi yang parah dan menyerang bayi baru lahir, herpes dapat menyebabkan kematian sehingga jika ada tanda-tanda dan gejala herpes, sebaiknya segera hubungi dan meminta perawatan dari dokter. 

Baca juga: Cara Mengatasi Masuk Angin pada Bayi

Herpes pada bayi apakah bisa disembuhkan?

Herpes pada bayi termasuk salah satu penyakit yang serius dan perlu dilakukan penanganan sedini mungkin. Herpes dapat menular dengan cepat dan menyebar pada anggota tubuh lain seperti ginjal, hati, mata, paru hingga otak.

Bayi yang mengalami herpes dapat mengalami penurunan kesadaran, kejang, sesak napas, kebutaan, radang otak dna komplikasi lain sehingga mempunyai risiko tinggi dapat mengancam nyawa dan menyebabkan kematian. 

Herpes yang menyerang bayi harus segera mendapatkan penanganan dari dokter yang bertujuan untuk meringankan gejala yang muncul dan membantu proses pemulihan sehingga komplikasi dapat dicegah. 

Bayi baru lahir memerlukan rawat inap agar dapat dilakukan pengobatan intravena selama 21 hari. Meskipun sudah ada perawatan, tidak menutup kemungkinan bayi tetap dapat mengalami kematian atau kerusakan pada otak karena telah terinfeksi HSV. Bagaimana pengobatan umum pada herpes bayi?

Diagnosis herpes pada bayi

Diagnosis herpes pada bayi terkadang sulit dilakukan karena pasien mungkin tidak mengalami gejala melepuh, namun ada tes yang dapat dilakukan untuk dapat mendiagnosis herpes pada bayi seperti:

  • Kultur kulit. Dokter akan mengambil sampel lepuhan pada kulit.
  • Tes darah.
  • Kultur swab. Mengambil sampel dari hidung, rectum atau tenggorokan dengan menggunakan kapas.
  • Tes urin.
  • Tes MRI atau CT scan.

Pengobatan herpes pada bayi

Herpes pada bayi bisa dibantu perawatan dan pengobatannya jika diatasi sedini mungkin. Dokter dapat melakukan beberapa hal dibawah ini untuk dapat membantu pengobatan:

  • Memberikan obat antivirus, seperti acyclovir yang diberikan melalui infus bayi.
  • Bayi akan diberikan cairan dan asupan melalui infus guna mencegah dehidrasi dan tubuh lemas.
  • Bayi dapat diberikan bantuan pernapasan atau oksigen jika mengalami sesak napas.
  • Pada penderita herpes genital yang menyerang ibu hamil, dokter kemungkinan besar akan merekomendasikan persalinan caesar guna mencegah bayi tertular virus melalui jalan lahir.

Beberapa pencegahan yang dapat dilakukan jika ada anggota keluarga yang menunjukkan gejala telah tertular herpes antara lain:

  • Cuci tangan setiap ingin menyentuh bayi.
  • Tidak mencium bayi.
  • Membersihkan payudara jika ibu mengalami gejala herpes
  • Menutup luka dengan kasa steril
  • Hubungi dokter jika ada tanda infeksi HSV seperti demam, luka pada bibir dan mulut ruam, kejang dan lecet dengan gejala muncul enam minggu setelah kelahiran.
  • Semua bayi harus melakukan pemeriksaan kesehatan pada minggu pertama kelahiran sehingga dapat dipastikan terbebas dari penyakit ini. 

Herpes pada bayi merupakan kondisi yang tidak boleh disepelekan ya, ladies. Risiko akan semakin besar pada bayi yang terserang penyakit ini pada usia yang lebih muda.

Sistem imun masih berkembang dan penyebaran dapat melalui berbagai organ sehingga mengakibatkan hal yang fatal. Segera hubungi penyedia layanan kesehatan jika menemukan tanda dan gejala herpes, ya!

Share artikel ini
Reference