bayi masuk angin

The newborn baby wore a white and cried in the arms of the mother.

Saat mengalami kondisi masuk angin, bayi dan anak biasanya merasa tidak enak badan, pegal-pegal, perut kembung, mual, muntah, perut kembung, nafsu makan menurun, menggigil, dan demam. Masalah ini karena menurunnya daya tahan tubuh, akibat telat makan maupun kehujanan.

Lantas, bagaimana cara mengatasi masuk angin pada bayi di rumah? Yuk simak cara mudahnya di bawah ini!

Penjelasan medis bayi masuk angin

Masuk angin sendiri sering diartikan “tidak enak badan” karena banyaknya angin yang masuk ke dalam tubuh. Bisa jadi karena terlalu lama berada di ruangan ber-AC, sering menghabiskan waktu untuk kegiatan di luar ruangan, atau sering hujan.

Masuk angin memang sangat lazim terjadi di Indonesia, tapi sebenarnya nama penyakit ini tak begitu dikenal di luar dan di dunia medis. Belum lagi masuk angin ini mirip dengan flu/influenza karena memiliki gejala dan penyebab yang sama.

Istilah masuk angin biasa disebut ketika seseorang mulai merasakan gejala yang meliputi pegal-pegal, kembung, tidak bisa berhenti mengeluarkan udara, mual, batuk, flu, kedinginan, dan demam.

Ciri-ciri bayi masuk angin

Umumnya muncul pada bayi yang masuk angin. Biasanya perut bayi menjadi kembung, bayi sering kentut, dan bersendawa. Selain itu, bayi yang masuk angin seringkali disertai dengan tanda-tanda lain. Berikut tanda-tandanya:

1. Bayi rewel

Cara mengatasi masuk angin pada bayi jika si kecil terlihat ceria saat diajak bercanda atau bermain, namun kini ia cenderung rewel dan rewel, bisa jadi ini adalah gejala masuk angin. Gas yang terperangkap dalam sistem pencernaan membuatnya semakin rewel, karena merasa tidak nyaman.

2. Mukanya merah

Masuk angin yang terjadi pada bayi juga ditandai dengan wajah bayi yang memerah saat menangis. Selain itu, bayi mungkin menangis dan menjerit seperti kesakitan.

3. Bayi menangis

Bayi cenderung menangis berjam-jam bahkan seharian. Namun, jika hal ini terjadi setiap hari dan tidak kunjung membaik, ada baiknya kamu berkonsultasi dengan dokter anak.

4. Gelisah dan tidak nyaman

Umumnya, bayi menunjukkan ketidaknyamanan dengan menggeliat kesakitan. Selain itu, kakinya terangkat ke dada, terutama saat dia rewel.

5. Kurang tidur dan tidak nafsu makan

Rasa tidak nyaman pada perut bayi bisa menyerang kapan saja sehingga ia menjadi gelisah dan terus menangis. Hal ini menyebabkan waktu tidur bayi menjadi terganggu. Tak hanya itu, nafsu makan bayi juga cenderung menurun saat sedang masuk angin.

Penyebab bayi masuk angin

Masuk angin dapat terjadi ketika terlalu banyak udara yang masuk ke sistem pencernaan. Penyebabnya bisa bermacam-macam. Berikut adalah penyebab umum masuk angin pada bayi.

  • Infeksi virus : Adanya infeksi virus dari infeksi usus, pilek atau flu, atau cacar air juga dapat menyebabkan bayi mengalami demam sebagai respons alami untuk melawan infeksi.
  • Infeksi bakteri: Penyebab masuk angin karena bakteri bisa menjadi infeksi yang jauh lebih serius. Seperti infeksi saluran kemih, pneumonia, hingga meningitis yang memerlukan antibiotik untuk mencegah komplikasi kesehatan tambahan.
  • Imunisasi: Bayi biasanya akan mengalami demam ringan setelah vaksinasi. Hal ini seharusnya tidak perlu dikhawatirkan, dan dosis acetaminophen atau ibuprofen yang tepat untuk bayi atau anak-anak dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit. Namun, jika demam berlanjut setelah 48 jam, segeralah pergi ke dokter.
  • Tumbuh gigi: Bayi akan mengalami sedikit kenaikan suhu saat gigi baru tumbuh. Menyikat gigi anak atau menggunakan cincin tumbuh gigi dapat membantu.

Obat masuk angin untuk bayi

Kamu bisa menerapkan cara mengatasi masuk angin pada bayi dengan menggunakan obat masuk angin yang alami antara lain:

1. Pastikan anak kamu tetap terhidrasi

Cara lain untuk mengatasi masuk angin pada anak yang tidak kalah penting adalah memastikan anak tetap terhidrasi. Ketika masuk angin, anak-anak rentan mengalami dehidrasi, terutama jika mereka mengalami mual dan muntah.

Oleh karena itu, berikan anak cairan secara teratur, misalnya melalui air putih, kaldu bening, susu atau ASI agar ia tetap terhidrasi. Hindari minuman yang mengandung kafein karena bisa membuatnya semakin dehidrasi.

2. Sup panas

Memberi anak sup ayam hangat juga merupakan salah satu cara mengatasi masuk angin yang dianggap efektif. Pasalnya, makanan ini bisa membantu meredakan gejala masuk angin, terutama mual dan kembung.

3. Minum obat masuk angin

Cara mengobati masuk angin pada anak selanjutnya adalah dengan minum obat flu. Obat-obatan ini biasanya diracik khusus dengan herbal, seperti jahe, daun mint, adas, ginseng, meniran, kunyit, dan madu. Pastikan obat yang kamu gunakan terdaftar BPOM.

4. Berikan teh jahe

Jahe bisa meredakan mual, muntah, serta bisa membuat tubuh kamu lebih hangat. Kamu bisa menambahkan secukupnya madu supaya lebih manis. Namun, pastikan anak berusia di atas 1 tahun untuk menghindari risiko botulisme.

Tips merawat bayi masuk angin

Berikut berbagai cara mengatasi masuk angin pada bayi yang bisa kamu terapkan di rumah, antara lain:

1. Menggunakan pakaian hangat

Menjaga tubuh tetap hangat dapat membantu memobilisasi energi untuk mendukung sistem kekebalan tubuh. Tinggal di kondisi dengan cuaca yang dingin juga dapat memicu penurunan daya tahan tubuh. Sehingga tubuh lebih rentan terhadap bakteri dan virus. Menggunakan pakaian hangat menjadi penting untuk tubuh tetap hangat.

2. Oleskan minyak hangat

Agar tubuh anak terasa lebih nyaman, oleskan minyak hangat pada tubuhnya terutama di daerah perut dan punggung, lalu berikan pijatan lembut. Sensasi hangat dari minyak ini dapat meredakan rasa sakit dan ketidaknyamanan pada anak.

3. Istirahat yang cukup

Pastikan bayi bisa beristirahat cukup. Tubuh perlu istirahat untuk membangun kembali kekebalannya. Jadi, anak harus lebih banyak istirahat agar cepat pulih. Jika memungkinkan, tidak boleh pergi ke sekolah dulu atau melakukan aktivitas lain yang menguras tenaganya.

Masuk angin memang bukan masalah kesehatan yang serius. Sebaiknya jangan meremehkannya. Kamu bisa segera mencoba cara mengatasi masuk angin pada bayi untuk meredakan gejalanya. Jika kondisi tidak membaik, segeralah pergi ke dokter.

Share artikel ini
Reference