gejala batu ginjal pada wanita

gejala batu ginjal pada wanita

Berdasarkan data yang ada, batu ginjal lebih sering terjadi pada pria. Sebagian besar kasus penyakit batu ginjal terjadi pada orang berusia antara 30 dan 60 tahun. Dan diperkirakan 10% wanita dan 15% pria akan mengalami kondisi ini dalam hidupnya.

Jika dilihat dari gejalanya, gejala batu ginjal pada wanita tidak jauh berbeda dengan yang dialami oleh pria. Batu ginjal bisa menyerang wanita dari semua umur dan kelompok usia yang rentan terkena penyakit ini adalah mereka yang berusia 18-39 tahun.

Lantas, apa saja gejala batu ginjal pada wanita? Berikut ulasannya.

Apa itu penyakit batu ginjal?

Batu ginjal atau nefrolitiasis adalah kondisi di mana terjadi pengerasan dan formasi materi menyerupai kristal atau batu yang dibentuk dari garam dan mineral di dalam ginjal yang berasal dari sisa-sisa metabolisme.

Beberapa contoh materi kimia yang dapat memicu pembentukan batu ginjal adalah asam oksalat, kalsium, dan asam urat.

Batu ginjal dapat menyebabkan gangguan di sepanjang saluran kemih, mulai dari ginjal, ureter, kandung kemih, hingga uretra.

Kondisi ini berkaitan dengan adanya peningkatan risiko penyakit ginjal kronis, gagal ginjal stadium akhir, penyakit kardiovaskular, diabetes, dan hipertensi.

Baca juga: 8 Penyebab Ginjal Bocor, Catat Sebelum Semakin Parah!

Penyebab dan faktor risiko batu ginjal

sakit ginjal pada wanita

Batu ginjal terbentuk ketika kandungan zat di dalam urin yang dapat mengalami kristalisasi seperti kalsium, oksalat, dan asam urat lebih banyak dibandingkan dengan jumlah cairan yang dapat mengencerkannya.

Dan pada waktu yang bersamaan juga, urin kekurangan zat yang mencegah perlekatan antar kristal batu ginjal sehingga semakin mendukung formasi batu ginjal.

Meskipun batu ginjal tidak memiliki penyebab utama yang spesifik, namun beberapa faktor berikut di bawah ini dapat meningkatkan risiko batu ginjal:

  • Faktor genetik, yaitu riwayat keluarga yang memiliki penyakit batu ginjal
  • Kurangnya hidrasi atau asupan cairan harian yang dibutuhkan oleh tubuh
  • Berat badan yang melewati batas ideal atau obesitas
  • Pola makan yang hanya fokus pada asupan makanan tertentu, seperti garam, gula, atau protein saja, dan rendah asupan serat
  • Penyakit pada saluran pencernaan dan riwayat operasi saluran cerna
  • Infeksi saluran kemih (ISK) berulang
  • Gout

Selain hal tersebut, risiko batu ginjal pada wanita juga semakin meningkat dibandingkan dengan pria jika memiliki kondisi obesitas. Apalagi batu ginjal pada wanita obesitas cenderung sangat kompleks dan sulit diobati serta dapat diikuti infeksi saluran kemih.

Gejala batu ginjal pada wanita

Batu ginjal memiliki variasi bentuk, warna, kepadatan, lokasi, hingga ukuran yang berkisar dari butiran pasir hingga sebesar bola golf.

Batu ginjal yang berukuran sangat kecil biasanya tidak menimbulkan banyak gejala dan bahkan tidak terdeteksi karena dapat dikeluarkan saat berkemih. Gejala batu ginjal seringkali hanya muncul ketika batu ginjal berukuran besar.

Gejala-gejala ini termasuk:

  • Nyeri tajam di pinggang dan punggung serta di bawah tulang rusuk
  • Nyeri yang menjalar ke perut bagian bawah dan selangkangan
  • Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil
  • Urine merah muda, merah, atau coklat
  • Urine keruh atau beraroma tidak sedap
  • Mual dan muntah
  • Demam dan kedinginan jika ada infeksi
  • Sering buang air kecil.
  • Urin yang keluar hanya sedikit atau tidak bisa keluar sama sekali

Selain itu, kamu perlu segera menghubungi layanan kesehatan terdekat jika mengalami gejala seperti berikut:

  • Nyeri yang sangat hebat hingga kamu sama sekali tidak dapat duduk atau mencari posisi yang yang nyaman
  • Nyeri disertai dengan mual dan muntah
  • Nyeri disertai dengan demam dan menggigil
  • Ditemukan darah pada urin
  • Sulit untuk berkemih

Baca juga: Gejala Sakit Ginjal pada Wanita, Ketahui dan Lakukan Pengobatan yang Tepat!

Diagnosis batu ginjal

pembengkakan ginjal
pembengkakan ginjal

Untuk memastikan apakah seseorang terkena penyakit batu ginjal, dokter akan melakukan pemeriksaan riwayat medis dan memeriksa kondisi pasien terlebih dahulu. Jika memang dibutuhkan, dokter akan melakukan pemeriksaan tambahan seperti:

  • Pencitraan gambar ginjal dan saluran kemih pasien
  • Pemeriksaan urin untuk mengetahui adanya infeksi atau formasi batu saluran kemih
  • Pemeriksaan batu yang telah keluar dari saluran kemih
  • Pemeriksaan darah untuk mengetahui fungsi ginjal dan kadar zat-zat tertentu yang dapat memicu formasi batu ginjal seperti kalsium

Dari hasil pemeriksaan tersebut, dokter akan memberikan solusi prosedur terapi apa yang paling sesuai dengan kondisi masing-masing individu.

Pengobatan batu ginjal

Pengobatan batu ginjal atau batu pada saluran kemih harus disesuaikan dengan kondisi pasien. Tindakan awal untuk mengobati batu ginjal adalah dengan mengonsumsi obat-obatan yang telah diresepkan oleh dokter untuk mengurangi rasa sakit dan memecah batu ginjal.

Nah, jika obat-obatan tersebut ternyata tidak berhasil memecahkan atau menghilangkan batu ginjal, maka dokter mungkin akan menyarankan beberapa terapi dan pengobatan lain, seperti:

1. Terapi ekspulsi medikamentosa

Terapi ini ditujukan untuk batu ginjal yang berukuran kurang dari 1 cm dan berada di ureter. Pada terapi ini, pasien akan meminum obat-obatan untuk mengendurkan otot polos di ureter dan ‘membuka jalan’ batu ginjal ke dalam kandung kemih.

2. Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL)

ESWL merupakan prosedur medis yang dilakukan untuk memecahkan batu ginjal di saluran kemih. Prosedur ini dilakukan di luar tubuh dengan memanfaatkan gelombang kejut.

3. Ureteroskopi atau laser lithotripsy

Dalam prosedur ini, pasien akan diberi obat anestesi dan dokter akan memasukkan alat kecil ke dalam uretra (saluran kemih). Prosedur ini tidak melibatkan sayatan, melainkan dengan sinar laser yang akan memecah batu ginjal menjadi kristal-kristal yang lebih kecil sehingga lebih mudah dikeluarkan melalui ureter.

4. Nefrolitotomi perkutan

Prosedur ini menjadi pilihan prosedur yang paling umum untuk batu ginjal yang lebih besar. Pada prosedur ini, probe ultrasonik digunakan untuk menghancurkan batu ginjal untuk kemudian bisa dikeluarkan.

Komplikasi batu ginjal pada wanita

Batu ginjal yang tidak diobati dan atau tertahan di sepanjang saluran kemih dapat menimbulkan berbagai komplikasi seperti:

  • Septicaemia atau infeksi berat yang dapat mengancam jiwa
  • Kerusakan pada ginjal sehingga menyebabkan gagal ginjal permanen
  • Kehilangan fungsi organ ginjal
  • Sumbatan batu berukuran besar pada saluran kemih dapat tersumbat di kandung kemih dan menyebabkan nyeri saat berkemih

Pencegahan batu ginjal

Karena batu ginjal adalah penyakit yang berbahaya, sebaiknya kita melakukan langkah pencegahan. Salah satu cara terbaik untuk mencegah penyakit ini adalah dengan minum cairan yang cukup agar tubuh terhindar dari dehidrasi. Selain itu, kamu juga disarankan untuk:

  • Penuhi asupan cairan harian dengan minum air mineral
  • Menambahkan perasan lemon ke dalam minuman
  • Menghindari minuman bersoda
  • Mengurangi konsumsi garam
  • Hindari konsumsi protein hewani dalam jumlah berlebihan

Meskipun minuman seperti teh dan kopi tetap terhitung sebagai cairan, namun air mineral tetap menjadi pilihan terbaik. Dengan minum air mineral yang cukup, warna urinmu pun akan lebih jernih, karena semakin gelap warna urinmu, semakin tidak baik kondisi ginjalmu.

Selain itu, kamu juga disarankan berolahraga agar cairan tubuh keluar melalui keringat. Setelah olahraga, tentu jangan lupa minum air lagi ya!

Itu dia beberapa informasi mengenai batu ginjal yang perlu kamu ketahui. Yuk, sama-sama jaga pola hidup agar terhindar dari penyakit batu ginjal!

Share artikel ini
Reference