benjolan di langit langit mulut

Tak bisa dipungkiri, saat mendapati adanya benjolan di langit langit mulut mungkin kamu akan merasa takut dan khawatir. Terlebih jika benjolan tak cepat hilang. Jika kamu memiliki benjolan di langit langit, biasanya kondisi ini juga disertai dengan gejala, seperti nyeri, lecet, dan rasa tidak nyaman.

Tidak hanya di langit-langit mulut, benjolan ini juga bisa terjadi di bagian mulut lainnya, seperti bibi, pipi bagian dalam, lidah, atau tenggorokan. Penyebabnya pun beragam. Untungnya, sebagian besar penyebab benjolan di langit langit ini mudah diobati.

Namun, apabila benjolan terjadi akibat adanya masalah kesehatan kronis yang mendasarinya, perlu segera mendapatkan penanganan khusus. Jadi sebelum memutuskan pengobatan, penting untuk mengetahui penyebab munculnya benjolan di langit langit mulut.

Penyebab dan cara mengatasi benjolan di langit langit mulut

penyebab benjolan di langit langit mulut

Sebagian besar benjolan di mulut bisa menjadi tanda penyakit mulut ringan. Namun dalam kasus yang jarang terjadi, benjolan di mulut bisa menjadi gejala penyakit mulut yang serius. Berikut beberapa penyebab dan cara mengatasi benjolan di langit langit mulut: 

1. Sariawan

Sariawan merupakan masalah kesehatan mulut yang ditandai dengan luka terbuka berbentuk bulat dan biasanya berwarna putih, kekuningan, atau merah muda pucat. Sariawan bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti menggigit pipi saat mengunyah, efek penyakit autoimun, perubahan pH mulut, atau kekurangan vitamin. 

Tak hanya di langit-langit mulut, sariawan juga sering terjadi di pipi bagian dalam dan gusi. Meski terasa sakit dan meninggalkan rasa tidak nyaman, namun sariawan biasanya sembuh dengan sendirinya setelah satu atau dua minggu. 

Kamu bisa mengobati sariawan dengan obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas (OTC), mengonsumsi suplemen vitamin B kompleks, dan berkumur dengan air garam hangat untuk mengurangi nyeri sariawan dan meningkatkan penyembuhan. 

11 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Kamu Lakukan Sendiri di Rumah

2. Mukokel

Mukokel adalah kista lendir jinak yang biasanya terjadi karena kelenjar ludah yang tersumbat atau karena trauma langsung pada area tersebut. Benjolan ini bisa terbentuk di langit-langit mulut, bibir, lidah, atau pipi. Gangguan kesehatan ini biasanya berbentuk  bulat, kasar, merah dan berisi cairan.

Kendati demikian, mukokel bukanlah kondisi kesehatan yang serius dan umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, kecuali jika terluka. Namun jika mukokel terus tumbuh dan terjadi dalam waktu yang lama, biasanya dokter akan melakukan prosedur kecil untuk mengangkat kelenjar ludah yang terkena. 

3. Torus Palatinus

Benjolan yang sangat keras di langit-langit mulut juga bisa terjadi karena adanya torus palatinus. Torus palatinus adalah pertumbuhan tulang ekstra yang  jinak dan tidak menunjukkan kondisi yang mendasarinya.

Pertumbuhan dapat muncul pada usia berapa pun dan dapat terus tumbuh sepanjang hidup seseorang. Masalah torus palatinus biasanya tidak memerlukan perawatan kecuali memengaruhi kemampuan untuk makan, minum, atau berbicara. 

Jika dirasa masalah ini menyebabkan masalah yang besar pada kesehatanmu, dokter biasanya akan melakukan tindakan pengangkatan dengan pembedahan.

4. Kandidiasis

Kandidiasis oral adalah jenis  infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida albicans, yaitu jamur yang dapat menyebabkan benjolan merah atau putih di mulut.

Cara mengatasi kandidiasis sebenarnya cukup mudah, kamu hanya perlu menggunakan obat antijamur oral. Pastikan kamu telah mendapatkan izin dari dokter untuk penggunaannya, ya!

5. Hiperdonsia

Meski jarang, benjolan di bagian atas mulut juga bisa menjadi tanda adanya pertumbuhan gigi tambahan. Orang dengan hyperdontia biasanya memiliki pertumbuhan gigi yang terlalu banyak.

Di rahang atas, gigi ekstra ini biasanya muncul tepat di belakang gigi lainnya, tetapi terkadang bisa muncul lebih jauh ke belakang menuju langit-langit mulut. Seseorang dengan hiperdonsia mungkin mengalami rasa sakit di daerah di mana gigi ekstra tumbuh serta nyeri rahang dan sakit kepala.

Namun kamu tak perlu khawatir karena hiperdonsia dapat diobati dan biasanya dokter gigi akan melakukan pencabutan gigi jika kiranya gigi tambahan tersebut memadati atau menggeser gigi gigi lainnya. 

6. Mutiara epstein

Para orang tua mungkin pernah mendapati adanya kista kuning keputihan pada bayi baru lahir di gusi atau di langit-langit mulutnya. Ya, kondisi ini disebut juga mutiara epstein. Sekilas, mutiara epstein mirip dengan dengan milia, papula putih kecil yang bisa muncul di wajah bayi baru lahir.

Tak perlu khawatir, mutiara epstein umumnya tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu hingga 3 bulan setelah kelahiran.

7. Kanker mulut

Dalam kasus yang jarang terjadi, kanker mulut dapat menyebabkan benjolan di langit langit mulut. Gejala kanker mulut meliputi:

  • Benjolan keras atau luka yang tidak kunjung sembuh
  • Bercak putih, merah, atau berbentuk aneh di mulut
  • Nyeri atau mati rasa
  • Luka berdarah
  • Pertumbuhan atau penebalan kulit di mulut
  • Kesulitan mengunyah atau menelan
  • Leher atau rahang sakit atau bengkak

Tentunya tidak ada cara alami untuk mengatasi kanker kulit. Jadi, apabila kamu merasakan gejala tersebut, segera hubungi dokter untuk mendapatkan perawatan terbaik.

Ciri-Ciri Kanker Mulut, Penyebab, dan Cara Mengobatinya!

Kapan harus ke dokter?

Dalam banyak kasus, benjolan di langit langit mulut tidak perlu dikhawatirkan. Namun, pastikan untuk menghubungi dokter jika kamu mengalami:

  • Rasa sakit yang berkelanjutan 
  • Mengalami luka yang serius
  • Benjolan di langit langit mulut bertambah besar 
  • Menyebabkan bau busuk
  • Benjolan baru tidak hilang setelah beberapa minggu
  • Kesulitan bernapas
  • Luka yang tak kunjung sembuh
  • Kesulitan berbicara atau menelan
  • Pendarahan atau bau busuk dari benjolan
  • Munculnya lebih banyak benjolan, luka atau bintik-bintik di mulut

Penyebab Bau Mulut dan Cara Mengatasinya, Bisa Hilang Selamanya?

Apabila kamu memiliki benjolan di langit langit mulut dalam waktu yang lama disertai dengan gejala yang mengganggu, sebaiknya segera hubungi dokter untuk mendapatkan perawatan terbaik.


Penulis: Silvia Wardatul

Share artikel ini
Reference