garam untuk hipertensi

garam untuk hipertensi

Tidak boleh sering makan makanan yang asin, penderita hipertensi memang sebaiknya menjaga asupan natrium harian.

Biasanya, ada beberapa takaran jumlah garam untuk hipertensi yang harus diperhatikan. Jadi, penderita hipertensi tidak boleh sembarangan mengonsumsi garam ya.

Kamu bisa mengikuti saran penyajian garam untuk hipertensi yang dinilai aman bagi tubuh.

Penasaran apa saja kandungan dan saran penyajian garam untuk hipertensi? Simak informasi lengkapnya pada penjelasan di bawah ini.

Apa itu hipertensi?

Hipertensi adalah kondisi di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yakni tekanan sistolik lebih dari 130 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg.

Hipertensi atau disebut tekanan darah tinggi terjadi karena berbagai hal termasuk mengonsumsi terlalu banyak garam.

Ketika tubuh memperoleh garam dalam jumlah besar, organ tubuh terutama ginjal akan kesulitan mengontrol kandungan garam.

Akibatnya, tekanan pada pembuluh darah meningkat dan memengaruhi tekanan darah di seluruh tubuh.

Lantas, bagaimana dengan garam untuk hipertensi?

Garam untuk hipertensi

Garam untuk hipertensi harus memiliki kandungan natrium yang rendah agar tidak meningkatkan tekanan darah individu.

Selain penderita hipertensi, penderita diabetes dan ginjal juga disarankan untuk membatasi garam karena rentan mengalami peningkatan tekanan darah.

Ketika diminta membatasi garam, tentu saja penderita hipertensi harus mengurangi kandungan garam dari jumlah normal yang disantap orang pada umumnya.

Dibarengi dengan pola makan yang sehat, penderita hipertensi diharapkan dapat mengontrol tekanan darah dan menurunkan risiko komplikasi hipertensi seperti stroke.

Kandungan garam untuk hipertensi

Garam untuk hipertensi biasanya dirancang dengan kandungan natrium yang lebih rendah. Kamu bisa membaca jumlah natrium pada berbagai makanan melalui label yang tertera pada kemasan.

Deskripsi garam dalam bentuk natrium termasuk natrium nitrat, natrium sitrat, monosodium glutamat (MSG), serta natrium benzoat.

Berikut adalah berbagai istilah terkait kandungan natrium atau garam yang tertera pada kemasan makanan:

  • Bebas garam, berarti memiliki kurang dari 5 mg sodium per porsi
  • Sodium sangat rendah, memiliki kurang dari atau hingga 35 mg sodium per porsi
  • Sodium rendah, mengandung kurang dari atau sama dengan 140 mg sodium per porsi
  • Natrium rendah, artinya mengandung 25% lebih sedikit daripada natrium pada umumnya
  • Natrium ringan, 50% lebih sedikit daripada natrium pada produk umumnya
  • Tanpa tambahan atau tanpa garam, berarti tidak menggunakan garam selama proses pembuatan tapi mungkin tidak bebas natrium

Kandungan garam dalam makanan tentu sangat bervariasi. Oleh karena itu, kamu bisa memperhatikan setiap label pada kemasan sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk makanan tertentu.

Karena selalu diminta untuk membatasi garam, apakah garam untuk hipertensi memberikan manfaat tertentu? Di bawah ini adalah ulasannya.

Manfaat garam untuk hipertensi

Selama membatasi asupan garam, kamu mungkin mengira kalau kandungan garam berbahaya bagi penderita hipertensi.

Tentu saja tidak sepenuhnya demikian, ya. Beberapa garam yang aman untuk penderita hipertensi seperti garam himalaya dinilai memiliki manfaat tertentu seperti:

  • Membantu mencegah dan mengurangi kram otot
  • Menjaga kesehatan gula darah
  • Menjaga kesehatan asam dan basa pada sel dalam tubuh

Selain beberapa manfaat tersebut, ingatlah bahwa garam rendah natrium yang telah dikhususkan untuk penderita hipertensi biasanya mengandung kalium yang cukup tinggi.

Kalium yang tinggi sebaiknya tidak dikonsumsi oleh penderita gagal ginjal, jantung, dan hati. Untuk mengetahui saran penyajian terbaik, coba simak penjelasan berikut.

Saran penyajian garam untuk hipertensi

Menurut beberapa lembaga seperti The American Heart Association, garam untuk hipertensi sebaiknya dikonsumsi tidak lebih dari 2.300 mg sehari.

Setelah itu, secara perlahan bergerak menuju batas ideal yakni tidak lebih dari 1.500 mg per hari. Namun, pada penelitian lain, mengurangi asupan natrium ke tingkat ideal yang direkomendasikan mungkin bisa berbahaya.

Tidak jarang, mengurangi natrium justru bisa berdampak para risiko penyakit jantung hingga kematian.

Oleh sebab itu apabila kamu memiliki hipertensi, kamu dianjurkan untuk menerapkan diet hipertensi, atau yang lebih dikenal dengan diet Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH).

Diet ini dilakukan dengan cara mengurangi asupan natrium (garam), lemak, dan kolesterol serta meningkatkan asupan protein, serat, kalsium, dan kalium dari makanan yang kamu konsumsi sehari-hari.

Berikut panduan diet DASH yang direkomendasikan:

  • Kurangi garam pada masakan, yaitu tidak lebih dari 1500 mg per hari, hal ini termasuk kecap, saus, dan acar
  • Gunakan bumbu pengganti garam seperti bawang merah, bawang putih, lada, sereh, daun salam dan sebagainya
  • Hindari makanan kaleng atau olahan seperti sosis, abon, cottage cheese, dan bumbu penyedap seperti petis, tauco, dan terasi
  • Konsumsi sayuran seperti tomat, wortel, dan sayuran hijau lain sebanyak 4-5 porsi setiap hari
  • Konsumsi buah-buahan seperti buah segar ataupun jus
  • Batasi konsumsi makanan manis
  • Batasi makanan yang mengandung lemak jenuh atau kolesterol

Karena kondisi kesehatan setiap individu yang berbeda, ada baiknya jika kamu langsung menghubungi dokter untuk memperoleh saran penyajian garam terbaik.

Dokter akan membantu kamu menyusun menu diet yang sehat sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan kondisi tubuh kamu.

Share artikel ini
Reference