cara mengobati sariawan

cara mengobati sariawan

Pernah mengalami sariawan selama berhari-hari dan tidak kunjung hilang? Tenang, dengan membaca artikel ini kamu bisa melakukan beragam cara mengobati sariawan mulai dari menggunakan obat hingga mencoba berbagai alternatif rumahan.

Pasalnya, cara-cara mengobati sariawan terutama obat rumahan dianggap cukup ampuh jika digunakan dalam waktu tertentu. Tapi, sebelum membahas cara mengobati sariawan, ketahui dulu apa itu sariawan dan beragam penyebab munculnya sariawan.

Sariawan

Sariawan adalah lesi atau luka kecil yang berbentuk lingkaran kemerahan dengan bintik berwarna putih atau kuning di tengah lesi yang dapat muncul di dalam mulut, gusi, lidah, dan bibir. Sariawan dapat dialami oleh siapa saja baik anak-anak maupun orang dewasa.

Terlebih lagi, orang-orang dengan riwayat keluarga sariawan termasuk wanita, remaja, dan ibu hamil memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami sariawan. Untungnya, sariawan dapat hilang dengan sendirinya selama sekitar 7 hingga 14 hari.

Meskipun dapat sembuh dengan sendirinya dan bukan luka serius, sariawan ternyata dapat berlangsung lebih lama dari 14 hari. Tentu saja rasa sakit akibat sariawan sering kali mengganggu kenyamanan seseorang ketika berbicara, mengunyah, hingga menelan makanan.

Tidak jarang, seseorang yang mengalami sariawan akan segera mencari cara untuk mengobatinya. Jadi, apa yang menyebabkan seseorang mengalami sariawan?

Penyebab sariawan

Melansir FirstCry Parenting, stres adalah penyebab utama terjadinya sariawan. Jadi, kalau kamu masuk dalam kategori orang berisiko sariawan dan sering merasa tertekan atau stres, kamu boleh berhati-hati mulai sekarang ya.

Di samping itu, tentu saja sariawan tidak hanya disebabkan oleh stres. Ada beberapa hal lain yang menyebabkan seseorang mengalami sariawan mulai dari kebiasaan sehari-hari, kondisi tubuh, hingga penyakit tertentu. Berikut adalah beberapa penyebab sariawan:

  • Tidak atau sengaja menggigit bagian dalam pipi
  • Diet tidak seimbang
  • Kekurangan nutrisi, vitamin, dan mineral
  • Kekurangan zat besi
  • Kurang waktu istirahat atau tidur
  • Perubahan atau ketidakseimbangan hormon
  • Perubahan imunitas atau sistem kekebalan tubuh melemah
  • Luka akibat bulu sikat gigi yang terlalu kasar
  • Menggosok gigi terlalu keras
  • Gesekan dengan kawat gigi atau gigi palsu
  • Luka karena makan makanan yang terlalu panas
  • Iritasi terhadap antiseptik atau obat kumur yang terlalu kuat
  • Infeksi virus seperti herpes simpleks
  • Penyakit gastrointestinal seperti Crohn atau Celiac
  • Menderita kanker mulut

Selain beberapa penyebab sariawan tersebut, obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan sariawan sebagai respon dari tubuh terhadap obat tersebut. Jika kamu mengalami hal ini, cobalah untuk menghubungi dokter.

Gejala sariawan

Ingin mengetahui apa saja tanda atau gejala sariawan? Mudah saja, kamu bisa memperhatikan atau melihat apakah terdapat luka di dalam mulut. Jika kamu melihat ada luka putih kekuningan yang dikelilingi warna kemerahan maka, besar kemungkinan kamu mengalami sariawan.

Untuk memudahkan kamu mengenali tanda sariawan, berikut adalah beberapa gejala lain dari sariawan yang umum dialami oleh penderita:

  • Rasa sakit di dalam mulut, terutama pada lidah dan pangkal mulut
  • Pembengkakan selaput mukosa di sekitar luka
  • Mengalami bau mulut
  • Kesulitan minum atau menelan makanan
  • Hilangnya energi atau rasa lesu bagi ibu hamil
  • Muncul rasa nyeri di daerah luka saat menyikat gigi
  • Daerah luka terasa sakit ketika makan makanan asin, pedas, atau asam

Tidak hanya beberapa gejala tersebut, rasa tidak nyaman saat cairan atau makanan menyentuh luka dapat menimbulkan rasa sakit dan menurunnya selera makan adalah gejala lain dari sariawan.

Sariawan pada ibu hamil

Akibat penurunan sistem kekebalan tubuh dan ketidakseimbangan hormon, sariawan dapat terjadi pada ibu hamil kapan saja. Ibu hamil mungkin akan memiliki beberapa sariawan dengan jenis seperti berikut ini:

  • Sariawan minor

    Jenis yang paling umum terjadi selama kehamilan adalah sariawan ringan berukuran sekitar 0,2 hingga 0,9 sentimeter. Bisa terjadi di dasar mulut, gusi, hingga lidah, sariawan ringan pada ibu hamil membutuhkan waktu sekitar 10 hingga 12 hari untuk sembuh.

  • Sariawan mayor

    Meskipun dikatakan cukup jarang terjadi pada ibu hamil, sariawan mayor berukuran sekitar 1 sentimeter dapat meninggalkan bekas luka yang sangat menyakitkan. Karena ukurannya yang lebih besar, sariawan mayor membutuhkan waktu penyembuhan yang lebih lama daripada sariawan ringan.

  • Sariawan herpetiformis

    Sering menyerang orang dewasa, jenis sariawan ini berukuran sekitar 1 sentimeter dan muncul di beberapa tempat. Membutuhkan waktu 2 hingga 3 minggu untuk sembuh, sariawan herpetiformis pada ibu hamil dapat meninggalkan bekas luka.
    Ciri khas dari sariawan herpetiformis yang membedakan dengan sariawan lainnya adalah jenis ini muncul secara berkelompok. Artinya, kamu mungkin saja mengalami dua atau lebih sariawan pada satu atau beberapa tempat.

Sariawan pada ibu hamil memang terasa sangat mengganggu. Belum lagi, sariawan memengaruhi kegiatan pemenuhan asupan nutrisi seperti mengunyah dan menelan makanan. Jika terjadi dalam waktu yang lama, sariawan dapat memengaruhi jumlah asupan nutrisi pada si kecil.

Untungnya, sariawan dapat disembuhkan dengan melakukan beberapa upaya pengobatan. Selain mempercepat proses penyembuhan, upaya-upaya pengobatan tertentu dapat membantu menjaga kebersihan dan kesehatan daerah mulut.

Penasaran apa saja upaya yang bisa kamu lakukan untuk mengobati sariawan? Baca penjelasan di bawah ini.

Cara mengobati sariawan

Ketika mengalami sariawan, apoteker mungkin akan merekomendasikan beberapa pengobatan yang dapat mempercepat penyembuhan, mencegah infeksi kembali, dan mengurangi rasa sakit. Kamu mungkin akan menerima obat kumur antimikroba, penghilang rasa sakit berbentuk tablet, gel, hingga semprotan, serta tablet hisap kortikosteroid.

Akan tetapi, tentu ada cara lain yang bisa kamu lakukan bersamaan dengan pengobatan yang disarankan oleh dokter maupun apoteker. Berikut adalah cara mengobati sariawan rumahan yang bisa kamu lakukan:

  1. Kumur dengan air garam
  2. Mengoleskan dengan soda kue pada sariawan
  3. Mengompres es di daerah luka sariawan
  4. Mengompres dengan kantong teh basah pada luka sariawan
  5. Memenuhi asupan nutrisi terutama asam folat, vitamin B6, vitamin B12, dan zinc
  6. Menggunakan teh chamomile, echinacea, mur, dan akar licorice sebagai kompres sariawan
  7. Memanfaatkan kunyit untuk obat kumur
  8. Penuhi asupan cairan tubuh dengan banyak minum air putih
  9. Hindari obat kumur yang mengandung alkohol
  10. Hindari mengonsumsi makanan kering atau renyah seperti keripik
  11. Hindari mengonsumsi makanan pedas, asin, dan asam sampai sariawan sembuh

Di samping beberapa cara mengobati sariawan tersebut, kamu diharapkan untuk selalu menjaga kebersihan mulut dengan rutin menyikat gigi dua kali sehari dengan sikat gigi berbulu lembut, melakukan pemeriksaan gigi secara teratur, serta menghindari pasta gigi yang mengandung sodium lauryl sulfate.

Kapan ke dokter

Pada umumnya, sariawan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, kamu perlu memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala seperti berikut:

  • Sariawan lebih dari 3 minggu
  • Sariawan yang tidak membaik setelah diobati sebelumnya
  • Sariawan yang tidak terasa nyeri
  • Timbul terus-menerus
  • Bertambah besar atau timbul di sekitar tenggorokan
  • Mengalami perdarahan atau menjadi lebih nyeri dan bengkak yang merupakan tanda adanya infeksi

Apakah obat sariawan aman untuk ibu hamil?

Pengobatan sariawan selama kehamilan dapat dilakukan secara alami maupun dengan bantuan obat-obatan. Apabila kamu menggunakan krim atau gel yang dijual secara bebas dengan bahan carmellose, gelatin, dan pectin maka umumnya dianggap aman untuk digunakan selama kehamilan.
Terlepas dari bahan tersebut, berhati-hatilah dengan produk obat sariawan yang mengandung asam salisilat atau benzydamine. Kamu hanya boleh menggunakan kedua bahan tersebut atas saran dan rekomendasi dokter.

Untuk memastikan keamanan dari setiap bahan pada obat sariawan untuk ibu hamil, kamu dapat melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan. Ada baiknya jika kamu memahami berbagai kemungkinan risiko dari penggunaan obat sariawan tertentu.

Share artikel ini
Reference