angina pectoris angin duduk

Sering mendengar istilah angin duduk? Angina pektoris atau yang sering dikenal dengan istilah penyakit angin duduk adalah penyakit yang bisa terjadi kapan saja dan di mana saja.

Kerap disalahartikan sebagai gejala naiknya asam lambung atau peradangan paru-paru, angina tentu berbeda dengan kedua kondisi tersebut. Jadi, apa itu angina pektoris yang sering disebut sebagai angin duduk? Cari tahu informasi lengkapnya melalui artikel ini, yuk!

Apa itu angina pektoris?

Angina pektoris atau angin duduk adalah nyeri dada yang muncul karena berkurangnya aliran darah menuju jantung. Jadi salah satu gejala penyakit jantung koroner, angina bisa terjadi kapan saja, di mana saja, dan pada siapa saja.

Entah saat beraktivitas, bersantai, hingga beristirahat, kondisi yang dikenal juga dengan angin duduk ini mampu menyebabkan serangan jantung dapat mengancam jiwa seseorang.

Di sisi lain, angin duduk atau sering dikenal dengan angina pektoris memiliki beberapa jenis, seperti:

1. Stable angina

Muncul saat melakukan aktivitas atau mengalami tekanan emosional yang berat, stable angina adalah salah satu jenis angina pektoris yang paling umum terjadi. Bisa hilang setelah penderita beristirahat atau minum obat, stable angina bisa berlangsung kurang dari atau hingga 5 menit.

2. Unstable angina

Terjadi secara tiba-tiba dan bisa berlanjut ketika penderita beristirahat, unstable angina adalah angin duduk yang dinilai paling berbahaya. Jika aliran darah tidak membaik, unstable angina yang bisa berlangsung lebih dari 20 menit dapat menyebabkan jantung kekurangan oksigen dan menyebabkan serangan jantung.

3. Microvascular angina

Lebih sering dialami oleh wanita, angina pektoris jenis ini juga dikenal dengan syndrome x. Dibarengi dengan rasa tidak nyaman di lengan dan kaki, microvascular angina mungkin terasa lebih sakit dan berlangsung lebih lama dari jenis angina lainnya.

4. Prinzmetal’s angina

Bisa muncul saat seseorang istirahat di malam hari atau pagi hari, prinzmetal’s angina masuk dalam kategori angin duduk yang jarang terjadi. Bukan karena jantung koroner, jenis angina ini terjadi karena spasme arteri jantung.

Selain itu, terdapat jenis lainnya, yakni refractory angina. Refractory angina adalah angina dengan gejala kronis (selama > 3 bulan) akibat iskemia reversibel pada kondisi penyakit obstruksi arteri koroner (CAD). Kondisi ini tidak dapat di kontrol oleh terapi obat-obatan maupun prosedur medis seperti operasi bypass jantung atau pemasangan stent serta PCI.

Angina pektoris mungkin akan hilang dengan sendirinya setelah beristirahat. Namun, beberapa jenis angina tidak secara langsung menghilang bahkan setelah penderita mengonsumsi obat.

Penyebab dan Ciri Ciri Gagal Jantung yang Wajib Kamu Ketahui

Ciri-ciri angina pektoris

Secara umum, salah satu tanda atau gejala angina pektoris yang paling sering terjadi adalah rasa nyeri pada dada sebelah kiri. Entah itu sensasi tertindih, terbakar, tertusuk, hingga terasa sesak, kondisi ini bisa memengaruhi kondisi tubuh lainnya.

Akibatnya, tidak jarang beberapa penderita merasakan beberapa gejala lainnya. Berikut adalah sejumlah ciri-ciri angina pektoris atau angin duduk selain nyeri di dada sebelah kiri:

  • Nyeri pada lengan, bahu, punggung, leher, hingga rahang
  • Tubuh mengeluarkan banyak keringat meskipun cuaca tidak panas
  • Merasa mual
  • Tubuh terasa lelah atau mudah lelah
  • Sering merasa pusing
  • Mengalami pingsan
  • Mengalami sesak napas

Jika dialami oleh wanita, angin duduk bisa membawa rasa tidak nyaman seperti rasa sakit pada perut. Perlu diingat bahwa ciri-ciri tersebut mungkin akan berbeda-beda antara satu pasien dengan pasien lainnya, tergantung dari tingkat keparahan dan jenis yang diderita.

CPR, Pertolongan Pertama Henti Jantung: Ini Cara Melakukannya!

Penyebab angina pektoris

Iskemia atau kondisi ketika otot jantung tidak mendapatkan suplai darah dan oksigen yang cukup adalah penyebab angina pektoris yang paling umum. Dalam kasus lain, angina pektoris dapat terjadi karena penyakit jantung koroner.

Maksudnya, ketika arteri jantung mengalami penyempitan atau penyumbatan maka terjadilah penumpukan plak pada arteri (aterosklerosis).

Di samping iskemia dan penyakit jantung koroner, ada beberapa faktor lain yang dapat memicu angina seperti:

  • Memiliki kebiasan merokok
  • Punya riwayat tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Ada riwayat penyakit jantung dalam keluarga
  • Kadar kolesterol ‘jahat’ (LDL) dan trigliserida yang tinggi
  • Adanya riwayat stroke
  • Menderita penyakit diabetes
  • Menderita obesitas atau berat badan berlebih
  • Menderita penyakit ginjal kronis
  • Mengidap penyakit arteri perifer
  • Memiliki sindrom metabolik
  • Jarang berolahraga atau tidak aktif bergerak
  • Mengonsumsi obat yang berpotensi mempersempit pembuluh darah (obat migrain)

Selain beberapa faktor di atas, laki-laki berusia di atas 45 tahun dan wanita di atas 55 tahun juga berpotensi mengalami angina pektoris. Dalam kondisi tertentu, lingkungan dengan temperatur rendah (dingin) serta memiliki tingkat polusi dan debu yang tinggi dapat memicu angin duduk.

13 Makanan Untuk Jantung Lemah, Hindari Risikonya!

Cara mencegah angina pektoris

Menerapkan gaya hidup dan pola makan sehat yang seimbang adalah cara mencegah angina pektoris. Kamu juga sebaiknya menghindari kebiasaan-kebiasaan ataupun berada di lingkungan yang bisa memicu angin duduk.

Berikut sejumlah cara mencegah angina pektoris yang bisa kamu terapkan setiap harinya:

  • Berhenti merokok
  • Batasi konsumsi minuman beralkohol
  • Lakukan olahraga secara teratur
  • Jaga berat badan ideal
  • Perbaiki pola makan dengan mengonsumsi makanan rendah lemak dan garam
  • Perbanyak asupan buah, sayur, dan gandum utuh
  • Hindari makanan tinggi lemak jenuh

Stres dapat meningkatkan tekanan darah yang berpotensi menyebabkan angina pektoris. Jadi, kelola stres dengan cara-cara positif seperti melakukan kegiatan yang kamu gemari. Tidak lupa, lakukanlah pemeriksaan secara berkala pada dokter.

Apabila kamu secara positif dinilai mengalami angina pektoris, kamu bisa melakukan beberapa upaya pengobatan di bawah ini.

Penyakit Kardiovaskular Adalah Gangguan pada Jantung, Ini Faktanya

Pengobatan angina pektoris

Disesuaikan berdasarkan usia, kondisi kesehatan, riwayat kesehatan, dan tingkat keparahan angina, pengobatan angin duduk antara satu pasien dengan pasien lainnya bisa berbeda.

Baik obat-obatan, terapi, maupun prosedur medis, berikut beberapa cara pengobatan angina pektoris:

  • Obat pengencer darah
  • Obat pelebar pembuluh darah
  • Beta blockers
  • Obat pengontrol penyakit diabetes, kolesterol, atau hipertensi
  • Nitrates
  • Aspirin
  • Statins
  • Ranolazine atau ranexa
  • Morphine
  • Menggunakan ring jantung
  • Menjalankan operasi bypass jantung
  • Menjalankan terapi enhanced external counterpulsation (EECP)

Pemberian obat-obatan angina pektoris tentu harus berdasarkan anjuran dan resep dokter. Selama dan setelah menerima perawatan, terapkanlah gaya hidup yang lebih sehat. Berhentilah merokok, batasilah alkohol, lakukan olahraga rutin, dan terapkan diet sehat.

Share artikel ini
Reference