7 Warna Darah Haid yang Subur dan Normal, Penting Diamati!
Warna cairan vagina atau keputihan terkadang menunjukkan kondisi kesehatan yang dialami wanita ya, Yoonies. Namun, apakah warna darah menstruasi juga bisa menunjukkan kondisi kesehatan? Bagaimana warna darah haid yang subur dan tidak subur?
Bagi wanita, wajib mengetahui warna menstruasi normal dan tidak normal yang terkadang menandakan masalah atau penyakit. Yuk simak dan pelajari warna darah menstruasi kamu!
Warna darah menstruasi yang subur
Seperti apa sih warna darah haid yang normal? Menurut pakar hormon dan kesehatan reproduksi wanita bernama Alisa Vitti dari John Hopkins University, warna darah haid adalah warna darah normal yang berwarna merah terang. Warna darah ini hampir sama seperti warna ceri ranum.
Terkadang pada beberapa wanita, rona warna merahnya bervariasi dan berbeda warna tergantung dari kekentalan serta banyaknya volume darah yang keluar.
Warna darah merah terang biasanya di dapat pada hari pertama dan kedua pada siklus menstruasi. Pada hari pertama dan kedua ini, aliran darah masih deras dan segar.
Namun, apakah warna darah lain bisa menjadi penanda menstruasi tidak normal atau menyebabkan ketidaksuburan? Yuk simak jenis warna darah haid yang subur dan normal yang umumnya dialami wanita.
Jenis jenis warna darah haid
Warna darah haid yang mengalami perubahan terkadang bisa lho menjadi alarm atau penanda yang perlu kamu waspadai. Apakah warna darah haid yang subur berbeda dengan warna darah dengan kesuburan yang kurang? Yuk, simak faktanya!
1. Warna merah muda
Warna darah merah mudah biasanya muncul pada awal siklus dan menjelang berakhirnya siklus. Warna ini ditandai jika kondisi atau kadar estrogen dalam tubuh rendah. Warna ini juga bisa keluar saat wanita menjalani masa nifas setelah kehamilan.
2. Warna merah gelap
Warna darah gelap bisa menjadi penanda bahwa wanita masih mengeluarkan darah nifas atau lokia. Warna darah ini biasanya juga menjadi penanda bahwa menstruasinya akan segera berakhir.
3. Warna merah menyala
Pada saat awal keluar, darah kemungkinan besar akan berwarna merah menyala, namun kemudian akan memudar dan menjadi lebih gelap.
Kamu wajib waspada apabila warna menyala atau terang ini terjadi berlebihan. Kondisi ini bisa menjadi tanda infeksi seperti gonore atau gejala fibroids. Warna darah ini bisa juga menjadi tanda kehamilan awal.
4. Warna coklat
Darah haid berwarna coklat bisa disebabkan karena kadar progesteron dalam rahim rendah. Darah butuh warna yang lama untuk keluar dari tubuh dan biasanya menjadi tanda bahwa menstruasi akan segera berakhir.
Warna darah haid yang subur ini masih tetap dalam kewajaran apabila tidak disertai dengan tanda atau gejala penyakit lainnya.
5. Warna oranye
Warna orange bisa menjadi tanda warna darah yang harus kamu waspadai, Yoonies. Kondisi ini bisa menjadi sebab infeksi bakteri atau infeksi menular seksual. Lakukan pemeriksaan ke dokter jika sudah mendapati warna darah oranye seperti ini.
6. Warna hitam
Warna darah haid hitam tidak selalu menandakan kondisi yang buruk, ya. Warna darah hitam bisa menjadi tanda bahwa menstruasi segera berakhir seperti darah coklat.
Hal ini juga bisa menjadi penanda bahwa darah sudah terlalu lama atau darah sisa sehingga berwarna hitam.
7. Warna abu-abu
Warna darah abu-abu bisa menjadi penanda bahwa kamu harus berbicara dengan dokter karena ada kemungkinan terkena infeksi rahim. Darah yang berwarna abu bisa menjadi tanda infeksi apabila disertai dengan nyeri demam dan gatal di area Miss V.
Apakah ada kaitannya antara warna darah haid yang subur dan tidak subur? Menurut American Academy of Obstetricians and Gynecologists, menstruasi bisa menjadi penanda kesehatan yang vital.
Periode menstruasi, tekstur, warna dan volume darah bisa menjadi penting tentang kesehatan. Meskipun sebagian besar warna dianggap normal atau sehat, namun mungkin bagi orang lain bisa menjadi alasan untuk segera menemui dokter.
Warna darah bisa yang berubah-ubah bisa menjadi tanda berikut ini:
- Awal atau akhir periode menstruasi
- Lokia/pendarahan selama 4-6 minggu setelah melahirkan
- Kehamilan
- Keguguran yang terlewatkan
- Infeksi penyakit kelamin
- Polip/fibroid atau pertumbuhan non kanker dalam rahim
- Kadar estrogen rendah
- Bercak di tengah siklus
- Bercak implantasi
Kondisi haid yang menandakan subur ataupun tidak subur
Apakah warna darah yang berubah setiap bulan adalah hal yang normal? Yoonies tak perlu khawatir apabila warna darah berubah setiap bulannya.
Warna darah bisa muncul berbeda setiap kali haid, lho. Ada banyak faktor yang muncul dan seringkali bukan masalah yang besar.
Tubuh biasanya sudah peka dengan dirinya sendiri dan kamu juga bisa merasakan tanda atau gejala lain kapan saat yang tepat memeriksakan diri kamu ke dokter.
Warna darah haid yang subur bisa menjadi tanda apakah kualitas lapisan rahim berpengaruh pada kesuburan. Kondisi yang mungkin bisa dirasakan antara lain:
1. Volume darah
Darah menstruasi yang sedikit bisa menjadi tanda bahwa lapisan rahim cukup tipis, sedangkan kemungkinan hamil bisa lebih besar jika lapisan rahim lebih tebal. Warna darah haid yang subur ini bisa menjadi cara untuk kamu mengecek apakah volume darah kamu wajar pada setiap menstruasi.
2. Tekstur dan kondisi darah
Penggumpalan darah bisa menjadi penanda bahwa aliran darah terhenti ke lapisan rahim. Tidak ada permukaan segar untuk penanaman embrio yang baik yang dapat memperbesar peluang kehamilan.
3. Sakit menstruasi
Kram atau nyeri haid yang hebat terjadi karena darah beku atau menggumpal sehingga tidak dapat bergerak. Otot pada rahim menjadi kram untuk mendorong darah keluar. Kondisi kram yang hebat bisa menjadi tanda dismenore atau kontraproduktif untuk kehamilan.
4. Perdarahan berat
Perdarahan yang hebat bisa membuat kamu kehilangan sumber makanan untuk memperbaiki otot, fungsi kerja otak, sel dan pembuahan. Jika pendarahan berlebih terjadi 7-8 hari dengan darah yang cukup banyak, maka segera jadwalkan pertemuan dengan dokter, ya.
5. Siklus haid tidak teratur
Siklus menstruasi yang tidak teratur dapat membuat kamu kesulitan dalam menentukan masa subur. Masa subur inilah yang akan memperbesar peluang kehamilan sehingga atur jadwal dan buatlah pencatatan siklus agar menjadi lebih lancar dan stabil.
Warna darah haid yang subur dan normal umumnya tidak akan mengganggu aktivitas dan berubah secara ekstrem. Meskipun tidak selalu menjadi penanda penyakit atau kesuburan seorang wanita, namun memperhatikan warna darah bisa menjadi cara untuk tetap waspada akan adanya kemungkinan penyakit atau kondisi yang akan mengintai, ya!