penyebab mimisan pada anak

penyebab mimisan pada anak

Mimisan sering terjadi pada anak-anak terutama jika anak berada di cuaca yang panas dan kering. Untungnya, para ahli mengungkapkan bahwa mimisan pada anak bukanlah kondisi serius yang berbahaya. Mungkin kamu bertanya-tanya, apa ‘sih penyebab mimisan pada anak?

Ya, meskipun penyebab spesifik dari mimisan dalam banyak kasus tidak berhasil ditemukan, ada beberapa penyebab mimisan pada anak yang umum terjadi. Penasaran apa saja penyebabnya? Yuk, simak artikel ini sampai akhir.

Apa itu mimisan pada anak?

Mimisan atau disebut juga epistaksis adalah pendarahan dari jaringan mukosa di dalam hidung yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah. Mimisan pada anak biasanya sering dialami oleh anak berusia 3 hingga 10 tahun.

Secara umum, mimisan dibagi menjadi dua jenis yakni mimisan anterior yang terjadi di bagian depan hidung, dan posterior yang terjadi di bagian dalam hidung. Dari kedua jenis tersebut, mimisan pada anak yang paling sering terjadi adalah anterior.

12 Penyebab mimisan pada anak

Sesuai dengan jenisnya masing-masing, mimisan anterior disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah kecil di hidung yang dikenal sebagai pembuluh kapiler. Sementara, mimisan posterior yang terjadi di bagian terdalam hidung disebabkan karena cedera hidung atau wajah. Terlepas dari jenis mimisan, ada beberapa penyebab mimisan pada anak seperti:

Udara kering

Udara kering atau terlalu panas adalah penyebab mimisan pada anak yang paling umum. Selain mengiritasi dan mengeringkan selaput hidung, udara kering menyebabkan hidung anak menjadi gatal dan berdarah.

Dalam beberapa kasus lain, perubahan suhu yang ekstrim juga memengaruhi pembuluh darah terutama rongga hidung.

Kebiasaan menggaruk hidung

Penyebab mimisan kedua yang paling umum adalah kebiasaan menggaruk, mengorek, hingga mencungkil hidung dengan kasar, kuat, atau keras. Saat anak sering melakukannya, hidung menjadi iritasi dan pembuluh darah mengeluarkan darah.

Membersitkan hidung terlalu keras

Saat anak mengalami flu yang menyebabkan hidung tersumbat, kamu mungkin menyarankan anak untuk mengeluarkan lendir ingus. Tidak ada yang salah dengan membersitkan lendir ingus. Tapi, jika dilakukan terlalu keras dan kasar, kebiasaan ini dapat melukai dan mengiritasi hidung sehingga mengalirlah darah dari hidung.

Trauma pada hidung akibat cedera

Anak yang mengalami cedera pada hidung biasanya akan mengalami mimisan. Tentu saja ini adalah reaksi tubuh ketika mengalami benturan yang menyebabkan pembuluh darah menjadi pecah. Meskipun cedera hidung dinilai tidak berbahaya, jika mimisan akibat cedera tidak berhenti setelah 10 menit, segera hubungi dokter.

Pilek dan alergi

Pilek, alergi, ataupun infeksi sinus dapat menyebabkan mimisan pada anak. Kondisi ini menyebabkan hidung tersumbat dan mimisan akibat iritasi pada hidung bagian dalam.

Masuknya benda asing ke dalam hidung

Anak dengan rasa ingin tahu yang tinggi mungkin saja memasukkan benda-benda asing ke dalam hidung. Oleh karena itu, sebagai orang tua, sebaiknya kamu mengawasi anak yang sedang bermain dan memperhatikan benda-benda di sekitar.

Kelelahan atau stres pada anak

Ketika anak banyak melakukan aktivitas yang menguras tenaga atau mengalami stres, maka kemungkinan stamina tubuh anak akan menurun. Kondisi ini akan semakin parah jika anak mengidap asma. Saat hal ini terjadi, pembuluh darah di hidung juga akan menjadi rentan sehingga mudah pecah dan terjadilah mimisan pada anak.
Stres dan kelelahan biasanya bukan penyebab langsung terjadinya mimisan pada anak.

Infeksi bakteri pada hidung

Penyebab mimisan pada anak juga tidak lepas dari infeksi akibat adanya bakteri dalam hidung. Infeksi bakteri akan menimbulkan reaksi radang pada hidung anak sehingga terjadilah iritasi, kemerahan, bahkan munculnya kerak di dalam dan di depan lubang hidung.

Kelainan pada struktur hidung

Bisa terletak di jembatan hidung, tulang rawan, hingga batang hidung, kelainan pada hidung seperti deviasi septum berpotensi menyebabkan mimisan pada anak. Tidak hanya itu, deviasi septum atau bengkoknya tulang hidung juga mengganggu saluran pernapasan anak.

Pertumbuhan jaringan abnormal

Pertumbuhan jaringan abnormal pada hidung dapat menyebabkan pendarahan. Misalnya pertumbuhan jaringan polip (jinak).

Kelainan pada pembekuan darah

Gangguan pada proses pembekuan darah seperti penggunaan obat-obatan dan penyakit kelainan bawaan seperti hemofilia juga dapat menyebabkan mimisan pada anak.

Efek samping obat tertentu

Penyebab mimisan pada anak yang jarang diketahui adalah efek samping dari penggunaan obat-obatan tertentu. Mimisan karena obat terjadi karena anak memiliki alergi terhadap kandungan obat. Saat anak alergi, selaput hidung menjadi kering dan berpotensi menyebabkan mimisan.

Ciri-ciri mimisan pada anak

Mimisan yang terjadi pada anak memang tidak lepas dari pembuluh darahnya yang tipis, masih rapuh, dan mudah pecah. Kamu akan mengetahui apakah anak mengalami mimisan atau tidak berdasarkan mengalirnya atau menetesnya darah dari hidung.

Keluarnya darah dari selaput lendir di bagian depan hidung biasanya hanya berasal dari satu lubang. Akan tetapi, dalam kasus yang lebih serius, pendarahan atau mimisan di rongga hidung dapat terjadi di kedua lubang hidung.

Selain mengeluarkan darah di satu maupun di dua lubang hidung, ada beberapa ciri-ciri mimisan pada anak yang perlu kamu waspadai yakni sebagai berikut:

  1. Mimisan akibat cedera atau benturan tidak berhenti setelah 10 menit
  2. Mimisan akibat masuknya benda asing ke dalam hidung anak
  3. Mimisan karena penyebab lain (selain cedera) berlangsung lama atau lebih dari 30 menit
  4. Kulit anak berubah menjadi pucat
  5. Mimisan dibarengi dengan pendarahan lain seperti urin, feses, maupun gusi
  6. Mimisan terjadi hingga menyebabkan anak sulit bernapas
  7. Perubahan detak jantung pada anak yang dirasakan menjadi tidak beraturan
  8. Darah mimisan keluar dengan volume yang tinggi
  9. Mimisan terjadi pada anak usia di bawah 2 tahun
  10. Darah keluar setelah menjalankan pembedahan atau operasi di daerah hidung

Disamping beberapa ciri tersebut, jika anak sering mengalami mimisan dalam waktu yang singkat, mengalami demam, serta ruam pada kulit, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mencegah risiko penyakit lainnya.

Cara mengatasi mimisan pada anak

Mimisan pada anak memang bisa terlihat menakutkan. Tapi, kamu tidak perlu khawatir dan panik sebab biasanya mimisan yang terjadi pada anak bukanlah masalah serius. Jika kamu berhadapan dengan anak yang sedang mimisan, kamu dapat mengatasinya dengan melakukan beberapa hal berikut:

  1. Mintalah anak untuk duduk dengan posisi sedikit condong ke depan atau menunduk
  2. Hindari posisi berbaring atau kepala mendongak ke atas yang dapat menyebabkan darh mengalir ke tenggorokan hingga anak menelan darah
  3. Beritahu anak untuk bernapas melalui mulut
  4. Tekan cuping hidung anak selama 5 hingga 10 menit dengan lembut
  5. Kompres air dingin ke batang hidung anak
  6. Hindari menaruh tisu atau kain kasa di dalam hidung anak

Jika pendarahan tidak berhenti, ulangilah cara di atas selama beberapa kali. Setelah membaik, beritahu anak untuk tidak menggosok, mengorek, atau membersitkan hidung selama 2 hingga 3 hari agar pembuluh darah dapat sembuh dengan sempurna.

Mencegah mimisan pada anak

Melihat anak mengalami mimisan tentu bukanlah hal yang menyenangkan. Untuk mencegah terjadinya mimisan pada anak, kamu dapat melakukan beberapa upaya pencegahan berikut ini:

Jaga kelembaban ruangan

Gunakan humidifier dalam kamar anak di malam hari jika udara sedang kering

Jaga kebersihan humidifier

Bersihkan humidifier secara teratur untuk mencegah tumbuhnya kuman dan jamur

Ubah kebiasaan pada anak

Beritahu anak untuk tidak mengorek hidung atau membersitkan hidung terlalu keras

Jaga hidung tetap lembab

Oleskan petroleum jelly ke lubang hidung anak secara perlahan selama beberapa kali sehari untuk melindungi selaput lendir hidung

Gunakan tetes hidung

Tetes hidung atau semprotan kristaloid isotonik (larutan saline) digunakan sesuai dengan anjuran dokter

Jauhkan anak dari rokok

Minta keluarga untuk tidak merokok di dalam rumah dan menjauhkan anak dari asap rokok

Penuhi asupan nutrisi anak

Berikan asupan nutrisi yang mengandung vitamin K dan vitamin C pada anak

Pastikan tubuh anak terhidrasi

Ingatkan anak untuk banyak minum air mineral untuk menjaga hidrasi tubuh.

Share artikel ini
Reference