makanan yang tidak boleh untuk penderita darah kental

makanan yang tidak boleh untuk penderita darah kental

Penderita darah kental memiliki kondisi kesehatan yang sangat rentan mengalami berbagai komplikasi pada seluruh sistem organ di tubuh. Tentu saja, kondisi penyakit ini dapat ditangani dengan mulai melakukan perubahan gaya hidup sehat termasuk pola makan.

Lalu, apa saja makanan lain yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita darah kental dan bagaimana cara menjaga kesehatan tubuh mereka? Simak penjelasan terkait di artikel ini sampai habis, ya.

Penyakit darah kental

Penyakit darah kental yang juga disebut hiperkoagulabilitas adalah kondisi ketidakseimbangan antara protein dan sel yang bertanggung jawab untuk pembekuan darah. Kondisi penyakit ini tidak hanya menyebabkan darah menjadi kental tetapi juga berpeluang menyebabkan pembekuan darah.

Darah yang terlalu kental hingga membeku dapat membahayakan tubuh karena menghambat sirkulasi oksigen, hormon, dan nutrisi dalam tubuh. Ketika hal ini terjadi, tubuh akan kekurangan nutrisi, anggota gerak terasa sakit, dan mengalami hipoksia.

Dalam beberapa kasus serius lainnya, pembekuan darah dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, kesulitan berjalan, atau bahkan kehilangan anggota tubuh. Oleh karena itu, seseorang yang mengalami hiperkoagulabilitas bisa memperhatikan kandungan asupan makanannya.

Lantas, apa yang menyebabkan seseorang mengalami hiperkoagulabilitas? Di bawah ini adalah ulasan singkatnya.

Penyebab darah kental

Hiperkoagulasi atau pembekuan darah yang berlebihan terjadi karena berbagai hal seperti kelebihan sel darah dalam sirkulasi, penyakit yang memengaruhi pembekuan darah, hingga kelebihan protein tertentu yang bisa menyebabkan pembekuan dalam darah. Berikut adalah berbagai penyebab darah kental mulai dari penyakit hingga kehamilan:

  • Menderita penyakit kanker
  • Menderita penyakit Lupus (kondisi tubuh memproduksi antibodi antifosfolipid ekstra)
  • Polisitemia vera
  • Memiliki kebiasaan merokok yang menyebabkan kerusakan jaringan
  • Riwayat penyakit dari keluarga
  • Sedang atau pernah menggunakan obat seperti obat hormonal, pil KB, tamoxifen, dan heparin
  • Kadar kolesterol dalam darah yang tinggi
  • Menderita penyakit diabetes
  • Menderita penyakit sirosis, radang pembuluh darah, maupun sepsis
  • Memiliki riwayat penyakit jantung maupun gagal jantung kongestif
  • Memiliki kelainan autoimun
  • Pernah mengalami cedera seperti patah tulang di kaki
  • Berat badan berlebih atau obesitas
  • Jarang berolahraga atau imobilitas
  • ‘Economy class syndrome’ (istilah yang merujuk pada kondisi trombosis pada seseorang saat penerbangan jarak jauh)
  • Hemoglobinuria nokturnal paroksismal
  • Menderita HIV/AIDS
  • Menderita sindrom nefrotik
  • Kehamilan

Selain beberapa penyebab di atas, kelainan darah bawaan seperti kekurangan protein C dan protein S, serta mutasi protrombin 20210 dan mutasi faktor V dapat menyebabkan seseorang mengalami hiperkoagulabilitas. Biasanya, penderita darah kental akan menunjukan beberapa gejala awal yang perlu kamu waspadai.

Ciri-ciri penderita darah kental

Kebanyakan penderita sebenarnya tidak memiliki atau mengetahui gejala atau ciri dari darah kental sampai mereka mengalami pembekuan darah. Biasanya pembekuan darah akan menyebabkan rasa sakit di dalam atau di sekitar area gumpalan terjadi.

Di sisi lain, tentu saja akan lebih baik jika kamu mengobati sebelum terjadi pembekuan darah. Jadi, sebaiknya kamu memperhatikan beberapa ciri-ciri penderita darah kental di bawah ini:

  • Penglihatan atau pandangan kabur
  • Mengalami pusing hingga sakit kepala
  • Anggota tubuh yang mudah memar
  • Perdarahan menstruasi yang berlebihan
  • Sering mengalami encok atau nyeri di pinggang – punggung
  • Memiliki tekanan darah tinggi
  • Kulit terasa gatal
  • Tubuh sering terasa lemas atau kekurangan energi
  • Sering mengalami sesak napas
  • Pembengkakan disertai nyeri pada lengan atau kaki
  • Perubahan warna kulit terutama di lengan dan kaki
  • Sering merasa kesemutan
  • Keringat dingin hingga demam
  • Mual dibarengi atau tanpa muntah
  • Nyeri pada dada maupun perut
  • Perubahan denyut nadi menjadi cepat
  • Mengalami diare
  • Perut terasa kembung
  • Pingsan

Jika kamu mengalami salah satu dari ciri di atas, ada baiknya jika kamu segera mengunjungi dokter untuk melakukan pemeriksaan darah. Dokter mungkin akan memberikan beberapa obat dan menyarankan perubahan pola hidup termasuk makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh penderita darah kental.

Makanan yang tidak boleh untuk penderita darah kental

Penderita darah kental sebaiknya menghindari makanan yang kaya vitamin K dan choline. Keduanya dapat meningkatkan pembekuan darah dan menghambat kerja obat pengencer darah yang diberikan oleh dokter.
Berikut adalah berbagai makanan yang tidak boleh masuk dalam menu makanan penderita darah kental:

  • Brokoli
  • Sayuran berdaun hijau
  • Kangkung
  • Bayam
  • Lobak hijau
  • Daging sapi dan ayam (mengandung choline)
  • Kuning telur (tinggi choline)
  • Jeroan
  • Kale

Terlepas dari berbagai makanan tersebut, penderita darah kental juga menghindari minuman beralkohol. Alkohol dapat memengaruhi dan mengubah cara tubuh dalam memetabolisme obat. Oleh karena itu, lakukan beberapa tips berikut untuk menjaga kesehatan tubuh penderita.

Tips menjaga kesehatan penderita darah kental

Selain menghindari beberapa makanan yang dinilai membahayakan penderita darah kental, kamu bisa mengubah pola hidup yang lebih sehat. Mudah saja, ikuti beberapa tips menjaga kesehatan tubuh di bawah ini:

  • Lakukan peregangan tubuh secara rutin untuk meningkatkan aliran darah
  • Gunakan pelindung tangan dan kaki bila cuaca sedang dingin
  • Hindari suhu yang ekstrem
  • Jaga tubuh tetap terhidrasi dengan minum banyak air putih setidaknya 8 gelas atau sekitar 2 liter setiap harinya
  • Mulai menghentikan kebiasaan merokok
  • Hindari duduk terlalu lama
  • Jagalah berat badan tubuh tetap ideal
  • Hindari asap rokok
  • Berhenti mengonsumsi minuman beralkohol
  • Rutinlah memeriksakan diri ke dokter
  • Patuhilah obat yang telah diberikan dokter
  • Gunakan stocking kompresi untuk memperlancar aliran darah tungkai
  • Penuhi asupan asam lemak omega-3 dari minyak ikan cod, dan ikan
  • Konsumsi biji wijen, minyak biji rami, dan kacang-kacangan

Selain beberapa tips tersebut, kamu juga boleh mengonsumsi buah alpukat dengan kandungan asam lemak omega-3 nabati yang menyehatkan. Tidak lupa, penuhilah kebutuhan vitamin E dari buah berry, plum, kismis, dan ceri.

Share artikel ini
Reference