5 Makanan Untuk Penderita Rheumatoid Arthritis
Sebenarnya makanan untuk penderita rheumatoid arthritis (RA) belum terbukti membantu menyembuhkan penyakit. Namun, pemilihan makanan yang tepat dapat membantu mengendalikan gejala peradangan yang merusak tubuh, memberikan nutrisi yang dibutuhkan tubuh, dan mempertahankan berat badan ideal.
Hal ini sangat penting karena kelebihan berat badan pada penderita rheumatoid arthritis, dapat menambah tekanan pada persendian yang sakit dan dapat membuat obat tertentu menjadi kurang efektif. Terlebih lagi, lemak tubuh menghasilkan protein sitokin yang memicu peradangan.
Rekomendasi makanan untuk penderita rheumatoid arthritis
Studi menunjukkan bahwa diet Mediterania dengan cara banyak buah dan sayuran, biji-bijian, dan lemak sehat adalah pilihan yang baik untuk penderita RA. Berikut adalah beberapa makanan yang harus kamu konsumsi:
1. Ikan berlemak sehat
Salmon, tuna, sarden, dan ikan air dingin lainnya kaya akan asam lemak omega-3, yang dapat membantu mengendalikan peradangan. Tubuh kamu membutuhkan keseimbangan asam lemak omega-3 dan omega-6 yang sehat.
Penting untuk mengurangi omega-6 yang dapat memicu peradangan, biasanya ditemukan dalam daging, minyak tertentu, dan makanan yang digoreng.
2. Buah dan sayuran
Buah dan sayuran kaya akan antioksidan yang membantu menstabilkan molekul yang disebut radikal bebas yang dapat memicu peradangan dan kerusakan sel. Mereka juga dikemas dengan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh dan polifenol, yang semuanya dapat membantu menurunkan protein C-reaktif (CRP), penanda peradangan.
3. Biji-bijian utuh
Oat, gandum utuh, beras merah, quinoa, dan biji-bijian utuh lainnya dapat menurunkan kadar CRP dan mengurangi risiko penyakit jantung, yang meningkat pada penderita RA. Biji-bijian utuh lebih tinggi nutrisi dan serat daripada biji-bijian olahan.
Plus, banyak produk dengan biji-bijian olahan mengandung bahan yang tidak menyehatkan, seperti tambahan gula dan lemak jenuh.
4. Kacang polong dan buncis
Makanan ini menjadi sumber protein bagus yang penting untuk kesehatan otot, terutama penderita RA yang cenderung mengalami kehilangan otot. Kacang polong dan buncis juga bebas lemak, mengandung antioksidan, dan beberapa di antaranya kaya akan asam folat, magnesium, zat besi, seng, dan potasium, semuanya bermanfaat untuk kekebalan tubuh.
5. Minyak zaitun
Gunakan minyak zaitun sebagai pengganti minyak dan lemak lainnya. Selain lemak tak jenuh tunggal yang sehat, minyak ini mengandung senyawa yang disebut oleocanthal yang mengurangi peradangan dan bertindak seperti ibuprofen dalam mengurangi rasa sakit.
Makanan terburuk untuk penderita rheumatoid arthritis
Meskipun belum ada penelitian konkret tentang diet yang dapat mengobati rheumatoid arthritis, para peneliti telah mengidentifikasi makanan pro-inflamasi tertentu. Dilansir dari Hackensack Meridian Health, Dr. Kuzyshyn menyarankan bahwa makanan berikut harus dihindari atau setidaknya dibatasi:
Daging panggang atau goreng (dan makanan gorengan lainnya)
Daging mengandung produk akhir glikasi lanjut (AGEs) tingkat tinggi, yang mana adalah racun yang menghasilkan reaksi peradangan dan menyebabkan kerusakan jaringan di dalam tubuh. Sebagai gantinya, disarankan untuk mengukus atau merebus makanan protein tanpa lemak.
Makanan berlemak penuh asam lemak omega-6
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penderita RA harus mengurangi asupan asam lemak omega-6. Kandungan ini biasanya ditemukan dalam barang kemasan, margarin, dan minyak sayur dan digunakan sebagai pengawet makanan
Gula dan karbohidrat olahan
Mencerna molekul-molekul ini memicu pelepasan sitokin, atau pemicu peradangan di dalam tubuh. Soda, jus, dan kue kering penuh dengan gula yang menyebabkan peradangan.
Gluten
Jika kamu sudah memiliki kepekaan terhadap gluten, makanan yang mengandung zat tersebut harus dihindari, seperti pengawet dan penguat rasa. Monosodium glutamat (MSG), bahan kimia yang ditambahkan ke banyak makanan sebagai penambah rasa, telah terbukti memicu peradangan.
Apakah telur baik untuk penderita rheumatoid arthritis?
Asam arakidonat yang ditemukan dalam kuning telur diketahui dapat menyebabkan peradangan pada tubuh. Namun, saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa tidak mengonsumsi telur dapat mencegah perkembangan artritis atau memperbaiki gejalanya.
Sebaliknya, telur terbukti mengandung senyawa yang mungkin memiliki sifat anti-inflamasi. Untuk alasan ini, makan dua butir telur per minggu sebagai bagian dari diet seimbang tentu direkomendasikan untuk kebanyakan orang dewasa, termasuk penderita radang sendi atau RA.
Sebuah studi pada 150 orang, 50 di antaranya menderita RA, menemukan bahwa pola makan barat yang tinggi biji-bijian olahan, daging merah, dan makanan olahan meningkatkan risiko kondisi tersebut. Sementara diet seimbang termasuk biji-bijian, telur, buah-buahan, dan sayuran menurun risikonya.
Selama bertahun-tahun, makan telur telah menjadi kontroversi, karena memiliki sifat anti dan pro inflamasi. Karena radang sendi melibatkan peradangan sendi, beberapa orang percaya bahwa menghilangkan makanan dengan sifat pro-inflamasi, seperti telur, dapat meringankan gejalanya.
—
Penulis: Afifa