sakit telinga anak

Parent helping her child perform first aid ear injury after she has been an accident

Sakit telinga pada anak merupakan salah satu kondisi yang umum terjadi. Namun, tidak sedikit orang tua yang kerap tidak menyadari sakit telinga yang terjadi pada anak-anak, khususnya pada bayi dan juga balita karena belum mampu menjelaskan gejala atau keluhan yang dirasakannya.

Sakit telinga pada anak bisa disebabkan karena perkembangan saluran eustachius yang belum sempurna. Kondisi ini dapat membuat si kecil berisiko mengalami sakit telinga karena adanya penumpukan cairan pada bagian dalam telinga.

Selain itu, sakit telinga yang terjadi pada si kecil juga dapat dikarenakan sistem kekebalan tubuh yang belum berfungsi dengan baik, sehingga anak akan lebih rentan mengalami infeksi.

Kenali sakit telinga pada anak

Pada anak yang sudah cukup besar, mereka dapat menjelaskan keluhan atau rasa sakit yang dialaminya. Namun, lain halnya dengan bayi dan balita yang tidak dapat berkomunikasi dengan baik. Penting bagi orang tua mengenali sakit telinga pada si kecil dengan sejumlah tanda dan gejala berikut ini:

  • Demam
  • Sering menggaruk, menarik atau memegang telinga
  • Keluar cairan dari telinga
  • Telinga tampak kemerahan dan bengkak
  • Kesulitan untuk duduk atau berdiri secara tiba-tiba
  • Sulit mendengar atau tidak merespons saat dipanggil
  • Telinga berbau tidak sedap
  • Muntah
  • Sulit tidur
  • Kurang mau makan, menyusu atau minum

Macam-macam sakit telinga pada anak

Macam sakit telinga pada anak

Berikut beberapa jenis-jenis sakit telinga yang kerap anak alami, yakni:

1. Otitis media akut

Otitis media akut kerap dialami oleh anak di bawah usia 2 tahun. Pasalnya, pada usia ini, ukuran dan bentuk tuba Eustachius masih belum berkembang dengan optimal. Kondisi ini terjadi saat infeksi menyebabkan peradangan serta penumpukan cairan di bagian belakang gendang telinga.

Gejalanya sendiri meliputi demam, kehilangan nafsu makan, rewel, tidak bereaksi saat dipanggil dengan suara yang lirih.

2. Otitis media dengan efusi

Penyakit telinga yang satu ini terjadi ketika anak mengalami peradangan di belakang telinga dan disertai dengan penumpukan cairan. Kondisi ini kerap tidak menimbulkan gejala apapun.

Otitis media dengan efusi kerap kali terdeteksi ketika melakukan pemeriksaan. Nantinya, dokter THT akan melakukan tindakan dengan tujuan mengeluarkan cairan pada bagian belakang gendang telinga.

3. Otitis media kronis dengan efusi

Kondisi yang satu terjadi ketika cairan (efusi) yang terdapat di belakang gendang telinga terperangkap dalam jangka lama dan terjadi secara berulang. Umumnya, kondisi ini terlihat dengan adanya gangguan pendengaran.

4. Otitis eksterna

Otitis eksterna atau sakit telinga luar kerap terjadi ketika telinga kemasukan air dan tidak segera dikeringkan. Alhasil, jamur dan bakteri dapat berkembang biak.

Selain itu, kondisi ini juga dapat disebabkan kebiasaan mengorek kuping, berenang dan mengalami penyakit kulit.
Gejala otitis eksterna adalah rasa sakit ketika mengunyah, keluar cairan bening dari dalam telinga, gatal dan kemerahan pada dalam telinga.

Penyebab sakit telinga pada anak

Sakit telinga yang terjadi pada anak dapat disebabkan karena:

  • Abses saluran telinga
  • Kotoran telinga masuk ke dalam
  • Perbedaan tekanan udara
  • Sumbatan cairan di belakang gendang telinga
  • Infeksi telinga
  • Disfungsi tuba eustachius
  • Infeksi amandel,
  • Kerusakan gigi geraham belakang,
  • Gondongan

Pertolongan pertama sakit telinga pada anak

Saat mendapati sakit telinga pada anak, kamu bisa menerapkan sejumlah langkah pertolongan pertama, seperti:

  • Meminta anak untuk lebih sering menelan untuk membantu mengatasi penyumbatan yang terjadi pada saluran eustachius.
  • Pada anak di bawah usia 12 tahun, minta si kecil untuk minum dari gelas atau botol untuk membantu membuka sumbatan di saluran eustachius.
  • Tidurkan anak dengan posisi tegak supaya si kecil lebh nyaman untuk tidur.
  • Jika telinga anak sakit, lakukan kompres hangat dan dingin secara bergantian tiap 10 menit sekali
  • Putar leher anak secara perlahan hingga sejajar bahu. Gerakan leher ke kiri dan ke kanan untuk mengurangi tekanan pada dalam telinga.
  • Berikan pijatan lembut pada telinga bagian belakang sampai leher untuk membantu mengalirkan kelebihan cairan pada telinga.
  • Minta si kecil untuk berbaring dengan kepala sedikit lebih tinggi untuk mengurangi sakit pada telinga.
  • Berikan obat pereda sakit yang dijual bebas seperti paracetamol dan ibuprofen.

Cara mengobati sakit telinga pada anak

Sakit telinga pada anak dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, orang tua perlu membawa anak ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat.

Berikut sejumlah penanganan untuk mengobatinya:

Pemberian obat-obatan

Dokter dapat memberikan obat tetes telinga dengan kandungan antibiotik guna membunuh bakteri dan juga obat tetes kortikosteroid yang berguna untuk meredakan peradangan pada telinga. Selain itu, dokter juga dapat meresepkan obat pereda demam dan antinyeri, seperti paracetamol.

Operasi

Dokter juga dapat merekomendasikan tindakan operasi seperti operasi gendang telinga, atau miringotomi untuk mengeluarkan cairan yang ada di gendang telinga serta meredakan peradangan dan pembengkakan di telinga anak. Tindakan operasi umumnya dianjurkan untuk anak yang kerap menderita gangguan pendengaran, infeksi telinga dan terlambat bicara.

Tips menjaga kesehatan anak

Orang tua dapat melakukan sejumlah cara untuk menjaga kesehatan anak dari risiko penyakit telinga dan penyakit lainnya. Berikut tips menjaga kesehatan anak yang bisa dicoba:

  • Berikan makanan dan camilan sehat untuk anak
  • Buat si kecil tetap aktif
  • Atur jam tidur dan pola tidur yang baik untuk anak
  • Ciptakan lingkungan yang sehat dan penuh kasih sayang
  • Berikan anak pemeriksaan rutin dan imunisasi
Share artikel ini
Reference