Hati-Hati Holiday Blues Bisa Fatal Bagi Kesehatan Mental, Ini Cara Atasinya
Pernahkah kamu sadari, jika perasaanmu setelah liburan panjang selesai bisa lebih bikin stres? Segala kebebasan dan kebahagiaan yang kamu dapatkan saat liburan, langsung hilang begitu pikiran untuk kembali kerja muncul kembali.
Perasaan ini disebut holiday blues, loh. Uniknya bukan hanya satu dua orang yang merasakan hal ini.
Berdasarkan survey Menurut National Alliance on Mental Illness di Amerika, 64% orang dilaporkan terkena dampak holiday blues.
Hal ini paling sering dipicu oleh tekanan finansial, emosional, dan fisik setelah kembali kerja. Yuk, simak penjelasan lengkapnya.
Apa itu Holiday Blues?
Holiday blues didefinisikan sebagai perasaan sementara dari kecemasan, depresi, kesedihan, kesepian, dan emosi negatif lainnya.
Banyak orang dengan penyakit mental yang sudah terdiagnosis dipengaruhi oleh holiday blues karena gejala normal mereka memburuk sepanjang tahun ini, tetapi bahkan mereka yang tidak mengalami tantangan kesehatan mental juga dapat mengalami holiday blues.
“Liburan memberi kebanyakan orang waktu untuk memfokuskan energi mereka pada tugas menyenangkan seperti merencanakan liburan, mendekorasi rumah, dan memberi hadiah,” ujar Nicole Hollingshead, PhD, seorang psikolog di The Ohio State University Wexner Medical Center, seperti dikutip dari Health.
“Setelah liburan berakhir, orang mungkin merasa tersesat atau kosong tanpa aktivitas yang digerakkan oleh tujuan untuk membantu mereka fokus,” jelasnya lagi.
Penyebab Holiday Blues
Ada penelitian yang relatif sedikit tentang masalah ini, tetapi konsensus di antara para ahli adalah bahwa penurunan adrenalin adalah penyebab utamanya.
Psikolog di Princeton, Amerika, Dr. Eileen Kennedy-Moore menunjukkan bahwa penghentian tiba-tiba hormon stres setelah acara besar, baik itu pernikahan atau liburan, dapat berdampak besar pada kesehatan biologis dan psikologis kita.
Meski begitu, penyebab holiday blues dapat bervariasi dari orang ke orang, loh.
Menurut Paul Nestadt, MD, co-direktur Johns Hopkins Anxiety Disorders, beberapa orang punya ekspetasi dengan liburan itu sendiri. Misalnya, momen liburan jadi pengingat akan orang-orang terkasih yang jauh.
Selain itu, akhir musim liburan yang tiba-tiba juga bisa terasa membingungkan, dan bisa memicu perasaan sedih setelah liburan.
10 Gejala Holiday Blues
Holiday blues dapat mempengaruhi siapa saja. Mereka yang memiliki penyakit mental, mereka yang pernah mengalami kehilangan atau trauma, dan mereka yang mudah stres lebih mungkin bergumul dengan tantangan kesehatan mental selama liburan.
Yuk, cek apakah kamu juga merasakan gejala dari holiday blues berikut ini?
Gejalanya meliputi:
- Kesedihan
- Kelelahan
- Ketegangan
- Frustrasi
- Kesendirian
- Isolasi
- Rasa kehilangan
- Ketidakpuasan
- Keputusasan
- Stres yang luar biasa
Liburan dapat menimbulkan kenangan menyakitkan atau kesadaran akut akan kehilangan yang kamu alami, yang keduanya merupakan katalis untuk liburan yang sedih.
Berapa lama Holiday Blues berlangsung?
Umumnya, rasa sedih dan frustasi karena holiday blues akan hilang seiring waktu. Biasanya butuh beberapa hari, tetapi dalam kasus yang ekstrem, mood bisa bertahan selama beberapa minggu sebelum hilang.
Ini akan berbeda untuk setiap orang. Tetapi jika setelah beberapa saat kamu terus mengingat liburan dengan kesedihan daripada kebahagiaan, inilah saatnya untuk berbicara dengan ahli kesehatan mental.
7 Tips atasi Holiday Blues
Jika kamu sedang mengalami holiday blues, ada beberapa tips untuk mengelola kesehatan mental kamu setelah musim liburan ini:
1. Sadari dan kenali gejalanya
Suasana liburan yang sedih adalah perasaan sementara. Mereka tidak mendikte masa kini atau menentukan masa depan. Dengan menyadari kamu mengalami holiday blues, kamu dapat menentukan pertolongan yang tepat untuk mengatasinya.
2. Tidur yang cukup
Penting untuk mendapatkan tidur yang cukup setiap hari, tidak hanya untuk menjaga kesehatan mental, tetapi juga untuk mencegah kondisi kronis seperti obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi, stroke, dan tekanan mental.
3. Makan makanan yang seimbang dan bergizi
Stres tambahan selama musim liburan dapat menyebabkan orang mencari makanan tinggi lemak dan tinggi gula, yang kemudian dapat menyebabkan lebih banyak stres atau kecemasan.
Untuk mempertahankan kebiasaan makan yang sehat selama liburan, dan di hari-hari setelahnya coba tambahkan atau gantikan makanan yang lebih sehat, termasuk buah dan sayuran segar, ya.
4. Jangan terlalu memanjakan diri
Liburan penuh dengan suguhan lezat dan makanan enak, dan ada banyak kesempatan untuk menikmati minuman beralkohol juga. Makan berlebihan dapat menyebabkan perasaan lesu dan lelah, serta perasaan bersalah.
5. Luangkan waktu untuk diri sendiri
Sangat mudah untuk terjebak dalam pesta tanpa henti, bepergian untuk melihat keluarga, dan acara terkait liburan yang tak terhitung jumlahnya. Tetapi jika kamu mudah kewalahan dalam kelompok besar orang atau jika kamu cepat lelah saat berada di sekitar orang lain, pastikan bahwa kamu meluangkan waktu untuk diri sendiri. Pastikan untuk menjaga diri sendiri dan menetapkan batasan dan batasan dengan menghabiskan waktu bersama orang lain.
Pada saat yang sama, jangan mengasingkan diri. Rencanakan waktu untuk berkumpul dengan teman atau keluarga dan nikmati kebersamaan satu sama lain. Tetap aktif dan menghabiskan waktu di bawah sinar matahari juga merupakan cara yang bagus untuk menjaga diri sendiri dan meningkatkan mood di musim liburan ini.
6. Tetapkan harapan yang realistis untuk diri sendiri dan orang lain
Ekspektasi yang tidak realistis adalah faktor yang berkontribusi besar terhadap holiday blues. Bersikaplah realistis tentang berapa banyak waktu yang dapat dan akan kamu habiskan bersama orang lain dan berapa banyak waktu yang akan kamu habiskan sendiri untuk beristirahat dan memulihkan tenaga.
Biasanya, nih, setelah liburan Lebaran kamu punya banyak ekspetasi yang mungkin dipicu oleh keluarga di kampung halaman. Jadi, setelah kembali ke kota dan bekerja, kamu menentukan target yang kadang tidak realistis. Misalnya, dapat promosi kerja atau dapat jodoh.
7. Bersabarlah dan santai saja
Holiday blues tidak akan bertahan selamanya. Jangan menyalahkan diri sendiri karena merasakan apa yang stres, santai saja, ya! Jika gejala terus berlanjut, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan spesialis.