erphaflam diclofenac potassium 50 mg obat apa

Saat dokter memberikan obat ini, kamu mungkin bertanya-tanya erphaflam diclofenac potassium 50 mg obat apa, ya? Nah, di artikel kali ini, kamu akan mengenali manfaat atau kegunaannya, dosis atau aturan pakai, hingga efek sampingnya. Yuk, simak!

Erphaflam diclofenac potassium 50 mg obat apa?

Erphaflam diclofenac potassium 50 mdg merupakan obat yang digunakan untuk mengurangi sakit dan dismenore primer. Namun, perlu kamu ingat obat ini hanyalah obat yang bisa digunakan untuk pengobatan jangka pendek. 

Bahan baku utama dari erphaflam diclofenac potassium 50 mg adalah natrium diklofenak. Obat ini tergolong obat antiinflamasi non steroid yang termasuk dalam kelas obat keras.

Erphaflam diclofenac potassium 50 mg ini dapat membantu mengurangi pembengkakan dan peradangan yang disebabkan oleh penyakit tertentu sekaligus membantu meredakan nyeri.

Natrium diklofenak yang terkandung dalam obat ini berperan dan bekerja dengan menghalangi produksi zat alami tertentu yang menyebabkan peradangan pada tubuh. Dengan begitu, akan mengurangi pembengkakan, nyeri, atau demam. 

Dosis atau aturan pakai

Setelah mengetahui erphaflam diclofenac potassium 50 mg obat apa, kamu tentu penasaran dengan dosis atau aturan pakainya. Karena termasuk obat keras, perlu kamu ketahui bahwa dosis harus sesuai dengan petunjuk dokter.

Namun, aturan pakainya sebagai berikut:

  1. Dewasa: 100-150 mg 2-3 kali sehari. 
  2. Pada kasus yang lebih ringan atau pada anak > 14 tahun: 75-100 mg sehari.

Obat ini sebaiknya diberikan setelah makan. Oleh karena itu, jika ingin minum obat ini, pastikan perutmu tidak dalam posisi kosong.

Untuk menjadi perhatian khusus, lakukan pemantauan fungsi ginjal dan fungsi hati untuk tindakan pencegahan. Obat ini tidak dianjurkan untuk digunakan pada ibu menyusui.

Jangan lupa simpan obat ini pada tempat sejuk dan kering, serta terlindung dari cahaya matahari langsung.

Gratheos Diclofenac Sodium 50 mg: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Efek samping erphaflam diclofenac potassium 50 mg

Efek samping yang umum yang bisa saja terjadi setelah mengkonsumsi obat ini, yaitu:

  1. Merasa sakit (mual)
  2. Sedang sakit (muntah) atau diare
  3. Merasa pusing atau vertigo
  4. Sakit kepala
  5. Sakit perut atau kehilangan nafsu makan
  6. Ruam ringan

Selain efek samping ringan, beberapa orang juga dapat mengalami efek samping yang serius. Hubungi dokter segera jika kamu mengalami beberapa gejala di bawah ini:

  1. Kamu mengalami muntah darah dan di dalam muntahan ada kotoran hitam. Ini bisa menjadi tanda pendarahan di perut atau usus.
  2. Kamu mengalami gangguan pencernaan yang parah, mulas atau sakit perut, muntah atau diare. Bisa menjadi tanda maag atau radang di perut atau usus.
  3. Bagian putih mata atau kulit kamu menguning. Ini juga bisa menjadi tanda masalah hati.
  4. Kamu mengalami ruam yang timbul, gatal, atau bengkak – ini bisa menjadi tanda gatal-gatal (urtikaria) atau edema (bengkak).
  5. Kamu mengalami sesak napas, kelelahan, dan kaki atau pergelangan kaki bengkak (tanda gagal jantung).

Interaksi erphaflam diclofenac potassium 50 mg dengan obat lain

Bagaimana jika kita minum obat erphaflam diclofenac potassium 50 mg bersamaan dengan obat lainnya? Karena zat utamanya natrium diklofenak, maka kamu masih bisa minum dengan obat penghilang rasa sakit lainnya, seperti paracetamol.

Namun, jangan minum erphaflam diclofenac potassium 50 mg dengan obat penghilang rasa sakit serupa, seperti aspirin, ibuprofen atau naproxen tanpa berkonsultasi lebih dahulu dengan dokter.

Mengonsumsi natrium diklofenak  bersama dengan obat antiinflamasi non steroid lainnya dapat meningkatkan kemungkinan kamu mendapatkan efek samping, seperti sakit perut.

Itulah penjelasan mengenai erphaflam diclofenac potassium 50 mg obat apa hingga efek samping mengkonsumsi obat tersebut. Ingat, obat ini tidak bisa dibeli sembarangan karena termasuk golongan obat keras.

Apa Itu Obat Erphaflam? Ini Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya!

Jika tubuhmu sudah membaik, jangan gunakan obat ini dalam jangka panjang dan segera konsultasikan ke dokter jika merasakan efek samping, ya, Yoonies!


Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty

Share artikel ini
Reference