Kamu Mudah Lelah? Ini Ciri-Ciri Defisit Kalium dan Penyebab yang Perlu Diketahui!
Defisiensi atau defisit kalium dapat terjadi jika kamu tidak mendapatkan cukup kalium dari makanan atau justru malah kehilangan terlalu banyak kalium melalui diare atau muntah yang berkepanjangan.
Padahal, kalium adalah mineral penting yang dibutuhkan tubuh untuk berbagai fungsi, termasuk menjaga detak jantung, mengatur cairan dalam tubuh, dan membantu otot maupun saraf bekerja dengan baik.
Melansir dari Harvard School of Public, wanita harus mendapatkan setidaknya 2.600 mg kalium dan pria harus mendapatkan setidaknya 3.400 mg kalium setiap harinya. Di samping itu, kekurangan kalium yang parah atau disebut hipokalemia ini terjadi ketika kadar kalium seseorang turun di bawah 3,6 milimol per liter (mmol/L).
Faktanya, kasus hipokalemia berat merupakan suatu kondisi yang berpotensi mengancam jiwa, ketika kadar kaliumnya kurang dari 2,5 mmol/L. Tentunya kamu tak ingin mengalami kekurangan kalium, bukan? Untuk itu, yuk kenali penyebab defisit kalium, ciri-ciri, dan cara mengatasinya!
Penyebab defisit kalium
Hipokalemia dapat terjadi jika seseorang mengalami dehidrasi dan dapat disebabkan oleh gangguan tertentu, efek obat-obatan semacam diuretik, penyalahgunaan alkohol, aktivitas fisik yang intens, dan defisiensi nutrisi.
Memahami penyebab dan tanda-tanda kekurangan kalium tentu akan memudahkan kamu dalam melakukan perawatan dan pencegahan nantinya. Adapun beberapa penyebab defisit kalium di antaranya:
- Muntah-muntah
- Diare berat
- Memiliki pekerjaan yang sangat menuntut secara fisik hingga menyebabkan berkeringat
- Hidup di negara dengan iklim yang sangat panas
- Minum obat yang efeknya menyebabkan sering buang air kecil (obat diuretik)
- Ginjal atau kelenjar adrenal tidak bekerja dengan baik
- Minum terlalu banyak alkohol
- Memiliki penyakit ginjal kronis
- Memiliki gangguan makan seperti bulimia
Meskipun jarang terjadi, defisit kalium juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
- Kekurangan asam folat
- Ketoasidosis diabetik
- Mengonsumsi antibiotik
- Rendahnya kadar magnesium dalam tubuh
Ciri-ciri kekurangan kalium
Jika kadar kalium dalam tubuhmu rendah, kamu mungkin akan mengalami beberapa gejala, seperti:
- Cepat merasa lelah dan lemah
- Kram otot
- Merasa bingung
- Sembelit
- Irama jantung yang tidak normal (aritmia), di mana detak jantung tidak teratur
- Kesemutan atau mati rasa
- Merasa ingin buang air kecil terus menerus
Dalam kasus yang parah, kelemahan otot akibat defisit kalium dapat menyebabkan kelumpuhan dan kemungkinan kegagalan pernapasan.
Komplikasi kekurangan kalium
Seseorang dengan hipokalemia berat dapat mengalami komplikasi berupa:
- Penurunan fungsi otak
- Kadar gula darah tinggi
- Kelumpuhan otot
- Sulit bernafas
- Detak jantung tidak teratur
- Hipokalemia berat dapat mengancam nyawa
Cara mencegah dan mengatasi defisit kalium
Cara mencegah kekurangan kalium sebenarnya cukup mudah, yang terpenting yaitu dengan mengonsumsi makanan tinggi kalium. Sebab, makanan ini akan membantu menjaga kadar kalium dalam tubuhmu.
Fakta menariknya, makanan-makanan tinggi kalium ini bisa kamu temukan dengan mudah di pasaran. Untuk menjaga kadar kalium, kamu bisa mengonsumsi makanan berikut ini:
1. Makan ubi jalar
Ubi jalar adalah salah satu makanan teratas tinggi kalium yang mengandung kepadatan nutrisi lebih tinggi daripada kentang. Tak hanya itu, ubi jalar juga mengandung beta-karoten, vitamin C, dan vitamin B6 yang tinggi.
2. Konsumsi pisang
Pisang dikenal sebagai salah satu buah yang tinggi kalium. Selain menjadi sumber kalium yang baik, pisang juga dapat membantu memperbaiki otot dan menyeimbangkan retensi air setelah berolahraga.
Seperti yang kita tahu bahwa selama berolahraga, kadar kalium akan terkuras. Dengan begitu, kamu membutuhkan pisang untuk mengembalikan kadar kalium dalam tubuhmu yang sebelumnya hilang.
4. Alpukat bisa kamu jadikan camilan
Alpukat merupakan salah satu makanan kaya potasium/kalium terbaik. Dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam Nutrition Journal pada 2013 yang mana berisi data epidemiologi dari tahun 2001 hingga 2008 bahwa adanya efek dan manfaat konsumsi alpukat terhadap faktor risiko penyakit metabolik.
Secara keseluruhan, para peneliti menemukan bahwa orang yang makan alpukat cenderung memiliki pola makan yang lebih sehat secara keseluruhan, serta peningkatan asupan nutrisi dan kemungkinan penurunan sindrom metabolik.
5. Kamu juga bisa minum air kelapa
Tak hanya dikenal lezat dan memberikan efek segar setelah diminum, ternyata air kelapa juga mengandung elektrolit tinggi seperti kalium, lho! Bahkan, air kelapa banyak digunakan untuk situasi darurat sebagai cairan hidrasi infus.
6. Salmon juga sumber kalium
Mengonsumsi ikan seperti salmon dikenal sebagai makanan yang menyehatkan jantung, mengurangi gejala depresi, mengatasi tekanan darah tinggi, gangguan hiperaktif defisit perhatian, nyeri sendi dan penyakit kulit kronis seperti eksim berkat kandungan omega-3nya.
Namun, di balik manfaat itu semua, ternyata salmon juga mengandung kalium yang baik untuk kesehatan tubuhmu secara keseluruhan.
Jadi, untuk mencegah defisit kalium, usahakan untuk selalu memasukkan menu makanan yang mengandung tinggi kalium ya! Namun pastikan untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan
Penulis: Silvia Wardatul