Darah Haid Warna Pink Hingga Merah Menyala, Apa Artinya?
Banyak wanita yang cenderung merasa panik saat mendapati warna darah haid yang berbeda dari biasanya. Apakah kamu juga mengalaminya, ladies?
Warna darah haid normal adalah merah, namun tidak jarang kamu mendapati darah haid warna pink, coklat hingga orange.
Apakah warna darah haid mempunyai arti tertentu? Yuk simak selengkapnya dalam ulasan berikut ini.
Warna darah haid normal
Menurut pakar kesehatan reproduksi wanita, warna darah haid yang normal adalah merah terang. Namun warna merah pada setiap wanita juga memiliki varians dan ronanya sendirinya.
Warna darah juga dipengaruhi oleh kekentalan darah, banyak darah sehingga hal lain yang dapat memengaruhi perubahan warnanya.
Siklus haid yang terjadi 2-7 hari juga dapat menjadi penyebab warna darah berubah karena aliran darah yang segar dan cukup deras cenderung berbeda dengan warna darah di akhir menstruasi. Yuk ketahui apa saja warna darah dan artinya!
Arti warna darah haid
Warna darah selain menjadi tanda siklus menstruasi juga menjadi alarm agar kamu tetap waspada pada saat memperhatikan warna darah haid selama siklus menstruasi. Warna darah yang perlu kamu ketahui antara lain:
1. Merah muda atau pink
Warna darah merah muda merupakan indikasi data kadar estrogen dalam tubuh rendah. Umumnya darah merah muda akan keluar pada awal siklus dan menjelas siklus haid selesai.
Darah muda yang keluar bisa jadi tanda lokia atau darah nifas yang keluar setelah melahirkan.
2. Merah gelap
Warna darah gelap juga sering muncul pada saat nifas atau lokia. Warna darah ini sering muncul jika haid akan segera berakhir dan bukan suatu hal yang perlu kamu cemaskan jika tidak gejala yang menyertainya.
3. Merah menyala
Warna darah merah menyala sering terjadi saat awal siklus menstruasi. Lama-lama warna akan menjadi gelap dan memudar.
Kondisi warna darah merah menyala yang terus terjadi harus diwaspadai karena dapat menjadi tanda fibroids hingga penyakit gonorrhea. Warna darah merah menyala juga sering menjadi tanda awal pada wanita hamil.
4. Darah cokelat
Darah coklat pada periode menstruasi bisa menjadi tanda kadar progesterone dalam rahim rendah.
Darah juga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk keluar sehingga warnanya menjadi gelap. Warna coklat darah dapat menjadi tanda saat siklus akan berakhir segera.
5. Orange
Pernah mengalami darah haid warna orange, ladies? Hal ini harus kamu waspadai karena dapat menjadi tanda adanya infeksi menular seksual atau infeksi bakteri.
Lakukan pemeriksaan segera jika darah keluar dengan warna orange dan disertai gejala lain yang tidak biasa.
6. Abu-abu
Infeksi pada rahim dapat membuat warna darah haid menjadi abu-abu kehitaman. Jika disertai dengan rasa gatal pada miss V, nyeri, demam dan gejala lain, segera lakukan pemeriksaan dengan petugas kesehatan.
7. Darah hitam
Tak perlu cemas dengan warna darah yang gelap hingga hitam. Hal ini menjadi tanda bahwa haid akan segera tuntas.
Warna darah hitam juga bisa dari sisa darah bulan sebelumnya dan baru keluar pada saat periode haid selanjutnya.
Sudah tahu kan apa arti dari warna haid kamu? Yuk sekarang cari tahu tanda jika haid kamu tidak normal!
Ciri darah haid tidak normal
Darah haid warna pink merupakan ciri darah haid yang normal. Siklus menstruasi normal biasanya terjadi 23-35 hari selama 2-7 hari.
Jika kamu mengalami siklus yang normal setiap bulan, maka tak perlu ada yang kamu khawatirkan. Berbeda halnya jika kamu mengalami beberapa hal dibawah ini:
1. Perdarahan berat
Pendarahan yang berat dapat menjadi tanda haid tidak normal apabila kamu membutuhkan penggantian pembalut lebih cepat dan lebih banyak dari biasanya.
Hal ini dapat menyebabkan menorrhagia dan memicu anemia, sesak napas hingga kelelahan. Jika volume yang keluar lebih banyak, segera hubungi petugas kesehatan.
2. Telat menstruasi
Wanita umumnya mempunyai siklus yang haid normal, yaitu sekitar 28 hari. Jika haid berhenti, ada beberapa alasan yang mempengaruhi.
Misalnya, kehamilan atau penggunaan kontrasepsi, penyakit, stres atau tanda menopause. Jika haid berhenti tanpa alasan khusus, kamu perlu segera memeriksakan diri ke dokter.
3. Siklus terlalu lama atau sebentar
Periode menstruasi umumnya 2-7 hari dan dapat terpengaruh oleh berbagai hal seperti kontrasepsi hormonal.
Beberapa penyebab durasi menjadi jauh lebih singkat atau lama bisa jadi pemicunya adalah penyakit seperti polip, fibroid atau hormon yang tidak seimbang.
4. Kram parah
Kram pada saat haid disebabkan kontraksi pada uterus. Kram dapat terjadi pada awal siklus atau berlangsung selama siklus.
Kram umumnya masih dapat diatasi, namun jika kram parah dan menyebabkan kamu tidak dapat beraktivitas, kamu perlu berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter agar diberikan penanganan yang tepat.
5. Perdarahan di antara siklus
Bila terjadi perdarahan diantara siklus atau di sela periode menstruasi, penyebabnya bisa jadi perubahan karena kontrol kelahiran.
Namun ada juga beberapa penyakit medis lain yang menyebabkan perdarahan diantara siklus sehingga perlu mendapatkan penanganan dokter.
6. Nyeri pada payudara
Fluktuasi kadar hormon menyebabkan payudara menjadi lebih lunak selama haid. Terkadang ada rasa nyeri dan sakit pada area payudara.
Jika sakitnya lebih parah dari biasanya, ada kemungkinan gejala kanker yang perlu ditangani lebih lanjut oleh dokter.
7. Muntah hingga diare
Beberapa wanita mengalami muntah dan diare selama haid, namun jika gejalanya tampak normal kamu tidak perlu khawatir.
Diare dan muntah yang berlebih hingga menyebabkan dehidrasi perlu segera ditangani petugas kesehatan.
Darah haid warna pink, merah dan coklat memang terkadang dialami oleh sebagian besar wanita selama periode haid, jika ada tanda-tanda haid tidak normal, jangan segan untuk segera hubungi petugas kesehatan, ya!