Kamu mungkin sudah menyadari bahwa keputihan selalu muncul beberapa hari sebelum haid. Tapi, tahukah kamu tentang fase keputihan sebelum haid? Bukan hanya sekedar cairan yang mengeluarkan bakteri, ternyata setiap keputihan memiliki artinya loh!

Keputihan sebagian besar terdiri dari lendir serviks, dan tubuh memproduksi lebih banyak lendir segera sebelum dan selama ovulasi. Pada saat inilah keputihan akan menjadi jernih dan lebih licin, untuk membantu perjalanan sperma saat dibuahi. 

Fase keputihan

Siklus menstruasi dan hormon-hormon yang terkait dapat mempengaruhi keputihan. Perubahan ini mungkin muncul secara berbeda pada setiap perempuan, atau mungkin beberapa orang menafsirkannya dengan cara yang berbeda. Berikut adalah fase dari keputihan:

  1. Selama menstruasi: perdarahan (menstruasi)

Pada hari pertama siklus atau hari pertama haid, kadar estrogen dan progesteron rendah. Leher rahim tidak menghasilkan banyak cairan keputihan pada saat ini, tetapi hal ini tidak akan terlalu diperhatikan karena ada perdarahan menstruasi yang deras.

  1. Tepat setelah menstruasi: tidak ada, kering

Estrogen diproduksi oleh kantung kecil di dalam ovarium yang menyimpan sel telur, yang disebut folikel. Estrogen secara perlahan meningkat setelah menstruasi berakhir. Cairan keputihan mungkin akan berkurang selama beberapa hari setelah haid berakhir hingga estrogen kembali meningkat. 

  1. Hari-hari antara haid dan ovulasi: lengket, putih, seperti krim 

Kadar estrogen meningkat dengan cepat sekarang dan leher rahim menghasilkan lebih banyak cairan. Pada awalnya, cairan yang keluar mungkin terlihat kental dan lengket. Kemudian mungkin menjadi lebih basah dan lembut, seperti lotion. Keputihan pada masa ini dapat terlihat keputihan dan keruh, atau bahkan kekuningan. 

Dalam siklus menstruasi 28 hari, kamu mungkin pertama kali melihat cairan ini sekitar hari kesembilan atau kesepuluh. Setiap orang memiliki panjang siklus yang berbeda dan ovulasi dapat bervariasi dari satu siklus ke siklus lainnya, bahkan pada orang yang merasa siklusnya dapat diprediksi. 

  1. Beberapa hari sebelum dan selama ovulasi: jernih, basah, licin, dan melar

Biasanya akan ada banyak cairan pada hari-hari sebelum ovulasi. Vagina mungkin akan mulai terasa lebih basah dan terasa sangat licin. Hal ini disebabkan oleh estrogen yang mencapai puncaknya satu sampai dua hari sebelum ovulasi. Keputihan dapat terlihat seperti putih telur mentah yang dapat diregangkan beberapa inci dengan jari. 

  1. Setelah ovulasi hingga awal menstruasi berikutnya pendarahan: lengket, kering

Segera setelah ovulasi selesai, keputihan akan berkurang. Hormon progesteron menjadi lebih tinggi dan mengurangi pelepasan cairan dari serviks dan membuatnya menjadi lengket, kering, atau tidak ada sama sekali. Fase ini membawa kita kembali ke menstruasi, dan siklus dimulai lagi.

Penyebab dan Ciri-ciri Keputihan Karena Kecapean

Pengaruh haid terhadap keputihan

Keputihan sangat bergantung pada siklus menstruasi, jadi wajar jika terjadi perubahan volume, warna dan konsistensi. Perubahan warna dan ketebalan ini terkait dengan ovulasi dan membantu mendukung pembuahan sel telur. 

Keputihan dapat bervariasi berdasarkan jumlah kadar progesteron dan estrogen dalam darah selama siklus menstruasi. Progesteron dan estrogen adalah dua hormon yang mengatur siklus menstruasi, juga berpengaruh terhadap cairan keputihan.

Perbedaan Lendir Serviks Dan Keputihan Yang Wajib Kamu Ketahui

Apakah keputihan berbau berbahaya?

keputihan dan air ketuban

Keputihan memiliki bau khas yang tidak terlalu kuat. Jika keputihan kamu mulai berbau sangat menyengat atau berbau “amis”, hal ini mungkin terkait dengan pertumbuhan sel bakteri yang berlebihan. Keputihan yang tidak sehat dapat dikenali melalui perubahan warna dan tekstur yang drastis. Penyebabnya bisa jadi karena:

  • Trikomoniasis. Keputihan berwarna hijau, abu-abu, dan berbusa sering kali disebabkan oleh infeksi menular seksual yang disebut trikomoniasis. Infeksi ini biasanya disertai dengan rasa terbakar dan iritasi. 
  • Klamidia. Keputihan yang menggumpal dan mengental (seperti keju cottage), dapat menandakan adanya infeksi. 

Bau menjadi salah satu cara termudah untuk mendeteksi adanya infeksi, dan itulah sebabnya mengapa banyak dokter kandungan sering melakukan “tes bau”. Keputihan yang normal memang berbau, tetapi keputihan yang berbau lebih kuat atau berbau amis merupakan gejala umum dari vaginosis bakterialis.

Jika kamu mengalami keputihan disertai rasa gatal, terbakar, atau nyeri saat buang air kecil, sebaiknya kunjungi dokter umum atau klinik kesehatan seksual setempat.

______________

Penulis: Afifa

Share artikel ini
Reference