ciri-ciri keputihan karena kecapean

Ciri-ciri keputihan terbagi menjadi dua, bisa karena terlalu lelah atau akibat penyakit tertentu. Namun, kita perlu mengetahui ciri-cirinya lebih lanjut, apalagi jika menandakan kalau tubuh memiliki penyakit tertentu. Lalu, seperti apa ciri-ciri keputihan karena kecapean?

Normalnya, cairan keputihan seharusnya berwarna bening atau putih dan tidak berbau busuk. Namun, cairan keputihan bisa berubah menjadi bau busuk dan berwarna kuning kehijauan jika kamu memiliki penyakit, seperti adanya infeksi jamur, vaginosis bakterialis, hingga trikomoniasis.

Tak perlu khawatir, ciri-ciri keputihan karena kecapean masih terbilang cukup normal dan bisa kamu bedakan dengan yang mengandung penyakit. Biar kamu tidak bingung lagi, yuk kita bahas ciri-cirinya!

Ciri-ciri keputihan karena kecapean

Ketidakseimbangan hormon karena stres, kecapean, atau kondisi kesehatan lainnya, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) dapat menyebabkan wanita mengalami peningkatan keputihan.

Tak heran, jika tubuh kamu kecapean atau terlalu lelah, maka cairan keputihan yang keluar bisa meningkat volumenya. 

Namun, kamu tak perlu khawatir, berikut ciri-ciri keputihan karena kecapean yang normal:

  • Normalnya, cairan vagina memiliki tekstur encer, lengket, maupun kental. Hal ini bergantung pada perubahan hormon tubuh. Akan tetapi, faktor lain seperti infeksi dapat mengubah tekstur menjadi berbusa atau menggumpal disertai rasa gatal dan perubahan warna.
  • Cairan vagina yang sehat berwarna jernih, putih susu, atau putih pudar. Warna kuning gelap, cokelat, hijau, dan abu-abu menandakan adanya infeksi dan masalah lain.
  • Cairan vagina memiliki aroma lembut. Jika kamu mendapati cairan vagina yang tajam dan amis diikuti dengan perubahan tekstur dan warna maka kamu mungkin mengalami infeksi.
  • Beberapa orang bisa saja memproduksi cairan vagina yang banyak ataupun sedikit. Faktor-faktor, seperti kehamilan, penggunaan pil kontrasepsi, dan ovulasi akan memengaruhi jumlah cairan yang diproduksi.

Buat Tak Nyaman, Ini Cara Alami Mengatasi Becek pada Miss V

Penyebab umum keputihan, apakah karena kecapean?

ciri-ciri keputihan karena kecapean dan penyebabnya

Setelah mengetahui ciri-ciri keputihan karena kecapean, kamu mungkin penasaran, apa penyebab sebenarnya? Ada beberapa alasan atau penyebab umum keputihan yang mungkin akan kita alami. Jika penyebabnya ada di bawah ini, maka keputihan yang kamu alami masih tergolong normal dan tidak perlu dikhawatirkan:

1. Ovulasi

Biasanya, keputihan akan meningkat di tengah-tengah siklus menstruasi, sekitar hari ke-14 di mana tubuh akan melepaskan sel telur dari ovarium. Saat ovulasi semakin dekat, wanita bisa mengalami keputihan yang mungkin menjadi lebih basah, jernih, dan teksturnya lebih elastis dari sebelumnya. 

Hormon estrogen akan memuncak tepat sebelum ovulasi sehingga membuat lendir serviks berubah dari pucat atau kental menjadi seperti putih telur. Namun, setelah telur dilepaskan, jumlah cairan yang keluar bisa berkurang dan warnanya menjadi keruh atau kental. 

Tak heran, keputihan yang disebabkan oleh ovulasi biasanya memiliki tekstur yang basah dan licin. 

2. Alergi

Sama seperti di bagian tubuh lainnya, reaksi alergi mungkin terjadi di dalam atau sekitar vagina. Alergi ini bisa muncul karena beberapa hal, seperti penggunaan pembersih vagina hingga memakai pakaian yang terlalu ketat.

Namun, jika cairan keputihan yang keluar dikarenakan alergi, biasanya akan diikuti oleh gejala lainnya, seperti gatal, kemerahan, hingga rasa nyeri saat berhubungan seks atau buang air kecil.

Apa Saja Tanda Ovulasi Gagal? Yuk, Perhatikan Ciri-Cirinya!

3. Sedang mengonsumsi antibiotik

Memang, antibiotik dapat membantu menyehatkan tubuh dari sejumlah penyakit. Namun, kandungannya juga bisa mengganggu keseimbangan bakteri di vagina. Hal ini dapat menyebabkan infeksi jamur yang sering ditandai dengan peningkatan jumlah cairan keputihan.

Sebenarnya, gejalanya pun cukup mirip dengan alergi karena kamu akan merasa gatal, ruam hingga nyeri di bagian vagina.

4. Menggunakan IUD (alat kontrasepsi)

IUD merupakan alat kontrasepsi yang cara bekerjanya dengan dimasukkan ke dalam rahim. Meskipun IUD efektif untuk mencegah kehamilan dalam jangka panjang, alat ini tetaplah benda asing dan dapat mengiritasi jaringan rahim yang sensitif. 

Maka dari itu, tak menutup kemungkinan juga jika seorang wanita akan mengalami keputihan jika menggunakan alat kontrasepsi jenis IUD.

5. Konsumsi pil KB

Pil KB adalah pil atau obat untuk mencegah kehamilan. Namun, salah satu efek samping yang bisa didapatkan jika mengonsumsinya adalah produksi cairan keputihan akan terlalu banyak.

Apalagi, untuk beberapa bulan pertama saat kamu mengonsumsinya, keputihan bisa berjumlah langsung banyak dengan tekstur seperti lendir.

6. Hamil 

Penyebab umum keputihan yang tak kalah penting adalah kehamilan. Yup, kamu bisa saja sedang berada di proses awal kehamilan karena proses keputihan bisa membantu melindungi janin dari infeksi yang mungkin menyebar ke vagina dan ke dalam rahim. Maka dari itu, teksturnya pun encer dan bening atau berwarna putih.

7. Menyusui 

Selain ibu hamil, ibu yang sudah melahirkan atau sedang menyusui bayi juga sering mengalami keputihan. Saat kamu mulai menyusui, keputihan bisa bertambah volumenya.

Biasanya keputihan dimulai dengan pendarahan merah tua, lalu berubah menjadi merah muda berair atau cokelat, hingga akhirnya menjadi warna kuning krem. Namun, tak perlu khawatir, keputihan berjenis lochia umumnya akan berhenti empat hingga enam minggu setelah kamu melahirkan.

11 Cara Mengobati Keputihan Berwarna Kuning Secara Alami

Cara mengatasi keputihan karena kecapean

Untuk penyebab keputihan di atas, kamu tidak memerlukan pengobatan karena proses tersebut alami. Namun, rasanya memang membuat tidak nyaman. 

Maka dari itu, jika kamu mengalami ciri-ciri keputihan karena kecapean yang tergolong normal, kamu bisa mengatasinya dengan cara di bawah ini:

  • Gunakan pantyliner saat kamu mengalami keputihan yang banyak supaya bisa melindungi celana dalam agar tetap kering sepanjang hari
  • Pakai celana dalam jenis katun atau kapas untuk sirkulasi udara yang maksimal dan mencegah infeksi jamur.
  • Bersihkan dari arah depan ke belakang saat kamu membersihkan area vagina setiap buang air
  • Pilih sabun yang tidak beraroma untuk mengurangi risiko iritasi

Namun, jika ciri-ciri keputihan karena kecapean yang kamu alami di atas tiba-tiba mengalami perubahan dari tekstur, warna, aroma, dan jumlah serta diikuti gejala lain, maka sebaiknya kamu berkonsultasi langsung ke dokter ya, Yoonies!

Share artikel ini
Reference