Berapa Kalori Ramen? Amankah Dikonsumsi Saat Diet?
Apakah kamu suka makan mie ramen? Namun, tahukah kamu berapa kalori ramen? Di seluruh dunia, banyak orang menyukai mie instan. Contohnya mie ramen yang terbuat dari tepung terigu, minyak nabati, dan perasa.
Ramen ada yang dijual dalam kemasan, ada pula yang disajikan di restoran. Selain dimasak dengan menggunakan panci berisi air mendidih, ramen juga bisa dimasak menggunakan microwave.
Karena praktis, tidak heran bila banyak orang sering mengonsumsinya. Namun, berapa kalori ramen? Apakah sehat untuk dikonsumsi?
Apa itu ramen?
Ramen adalah hidangan mie yang berbentuk tipis dan disajikan bersama kuah kaldu. Mie ramen instan biasanya tidak mahal dan gampang disiapkan, hanya tinggal menambahkan air panas saja.
Beberapa menit kemudian, mie ramen siap dimakan. Selain mie instan, kamu juga bisa menikmati ramen di restoran yang biasanya lebih bernutrisi karena dihidangkan dengan berbagai topping.
Masalahnya, ramen merupakan makanan yang memiliki banyak kalori, kaya lemak, dan natrium dan tidak terlalu bergizi. Sayangnya, meskipun mengandung zat besi, namun makanan ini rendah nutrisi.
Baca juga: Berapa Kalori Mie Goreng? Ini 8 Manfaat yang Jarang Diketahui!
Kandungan ramen
Sebelum mengetahui berapa kalori ramen, ada baiknya mengetahui apa saja kandungan dari ramen. Kandungan yang ada di dalam ramen meliputi:
- Kalori
- Karbohidrat
- Lemak
- Protein
- Serat
- Natrium
- Tiamin
- Folat
- Mangan
- Besi
- Niasin
- Riboflavin
Walaupun mengandung zat besi dan vitamin B, namun ramen kurang akan banyak nutrisi penting seperti vitamin C, vitamin B12, kalsium, magnesium, dan kalium.
Terlebih lagi, ramen juga kekurangan antioksidan dan fitokimia yang memiliki pengaruh positif bagi kesehatan. Mie ramen instan mengandung banyak sodium, yaitu sekitar 1.760 mg.
Kalori ramen
Walaupun tidak semua produk ramen memiliki jumlah nutrisi yang sama, namun sebagian besar ramen rendah kalori, namun kurang akan nutrisi.
Menurut Health Line, satu porsi ramen dengan berat 43 gram memiliki 188 kalori. Sedangkan, satu mangkuk ramen yang disajikan oleh restoran umumnya mengandung 750 kalori, 55 gram karbohidrat, 15 gram lemak, dan 25 gram protein.
Baca juga: Hobi Mukbang? Ini Kalori Tteokbokki!
Apakah ramen aman dikonsumsi?
Bila dikonsumsi secukupnya, makan mie ramen masih terbilang aman. Ramen mengandung banyak natrium.
Jadi, bila kamu mengonsumsinya terlalu banyak, maka bisa berdampak buruk pada kesehatan dan ada kaitannya dengan peningkatan risiko penyakit jantung, kanker perut, dan stroke.
Selain itu ramen biasanya mengandung bahan-bahan seperti penambah rasa dan pengawet untuk menambah rasa gurih dan enak pada ramen.
Bahan-bahan ini bisa berbahaya bagi kesehatan bila dikonsumsi dalam jumlah banyak.
Juga, orang-orang tertentu mungkin lebih sensitif terhadap MSG. Sehingga, bagi orang-orang tersebut, mengonsumsinya bisa menyebabkan gejala-gejala, seperti sakit kepala, mual, tekanan darah tinggi, ketegangan otot, dan kemerahan.
Jadi, bila kamu sangat sensitif terhadap MSG, sebaiknya kamu menghindari konsumsi ramen dan makanan olahan lainnya.
Bolehkah makan ramen saat diet?
Ramen tidak membantu menurunkan berat badan. Sebab, ramen tidak mengandung serat dan protein, dua zat yang berperan penting dalam menurunkan berat badan.
Selain itu, ramen padat kalori. Setelah memakannya, kamu mungkin akan lapar lagi dalam waktu singkat. Maka dari itu, sebaiknya tidak makan ramen saat diet.
Tak hanya itu, karena kandungan sodiumnya cukup tinggi, makan ramen bisa menyebabkan kembung dan retensi air, yang tidak membantu kamu saat mencoba untuk diet.
Tips mengonsumsi ramen
Jika kamu mengonsumsi kalori ramen, ada beberapa tips untuk mengonsumsinya agar lebih sehat.
- Tambahkan sayuran. Menambahkan sayuran matang seperti wortel, brokoli, bawang, atau jamur ke dalam ramen untuk menambahkan nutrisi.
- Tambahkan telur, ayam, ikan, atau tahu. Karena ramen rendah nutrisi, kamu bisa menambahkan sumber protein agar bisa kenyang lebih lama.
- Tingkatkan rasanya dengan menambahkan minyak wijen, tauge, dan jamur.
- Untuk mengurangi kandungan natriumnya, sebaiknya kurangi jumlah penyedap yang tersedia dalam kemasan ramennya. Sebaliknya, tambahkan bawang putih, dan merica.
Meskipun kalori ramen mengandung zat besi, vitamin B dan mangan, ramen kekurangan kandungan serat, protein dan vitamin dan mineral penting lainnya.
Selain itu, kandungan MSG, TBHQ, dan natriumnya yang tinggi dapat berdampak negatif bagi kesehatan, seperti meningkatkan risiko penyakit jantung, kanker perut, dan sindrom metabolik.
Membatasi konsumsi makanan olahan seperti mie ramen instan dan makan banyak makanan bergizi merupakan pilihan terbaik untuk kesehatan tubuhmu.