Sering Dibicarakan Saat Hari Kartini, Ini Arti Dari Emansipasi Wanita

Emansipasi sendiri sering diartikan dengan kebebasan. Termasuk kebebasan dari berbagai pembatasan hukum, sosial dan politik bagi kelompok masyarakat yang tidak berdaya untuk memperoleh haknya.

Selain itu, emansipasi wanita juga ditujukan untuk membebaskan wanita dari berbagai macam perbudakan.

Emansipasi wanita adalah hak yang sama bagi wanita untuk berkembang dan maju dalam segala aspek kehidupan, seperti pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya.

Di Indonesia, emansipasi wanita berawal dari perjuangan R.A Kartini, yang memperjuangkan hak-hak wanita Indonesia, salah satunya adalah hak untuk mendapatkan pendidikan yang seluas-luasnya.

Apakah ini benar-benar tercapai saat ini? Berikut adalah berbagai tokoh yang memperjuangkan emansipasi wanita, dan contoh emansipasi wanita di masyarakat.

Emansipasi wanita adalah

Emansipasi sebenarnya adalah memberikan hak yang sudah seharusnya diberi pada seseorang yang mana hak tersebut sebelumnya diabaikan.

Adanya emansipasi wanita juga ada dalam perjuangan Raden Ajeng Kartini dalam membawa perubahan besar bagi para perempuan Indonesia yakni perjuangan dalam menuntut hak pendidikan bagi perempuan. Hal ini karena pada zaman dahulu pendidikan perempuan terutama pribumi adalah hal yang susah dicapai.

Padahal, emansipasi sejatinya adalah bentuk pemberian hak kepada perempuan untuk mengembangkan diri dan keterampilan profesional agar bisa bahu-membahu dengan laki-laki dalam membangun negara.

Tidak ada niat negatif yang tersembunyi di balik gerakan emansipasi. Jika ada pun, kembali pada niat orang yang memperjuangkan hal tersebut, dan apa sebenarnya latar belakangnya.

Emansipasi wanita pada dasarnya memberikan segala hak asasi manusia (HAM) kepada para perempuan, seperti halnya hak hidup, dan hak berbicara.

Selain itu, emansipasi juga merupakan kelanjutan dari gagasan kesetaraan gender. Namun demikian, akan lebih bijak memahami emansipasi wanita sebagai bentuk kerjasama antara pria dan wanita dalam menjalani kehidupan.

Tokoh yang memperjuangkan emansipasi wanita adalah

Berikut beberapa tokoh yang perlu kamu ketahui dalam memperjuangkan emansipasi wanita sesuai bidangnya masing-masing:

1.Florence Nightingale

Florence Nightingale adalah tokoh sentral dalam sejarah keperawatan. Dengan menciptakan peran keperawatan sekuler dan profesional, dia menetapkan kerangka kerja praktik keperawatan modern. Nightingale dianggap sebagai tokoh penting dalam emansipasi wanita, perumusan peran perawatnya sangat bergantung pada konsep gender abad ke-19.

2. Raden Ajeng Kartini

Raden Ajeng Kartini merupakan salah satu pahlawan berpengaruh di Indonesia. Selama hidupnya, Kartini bahkan tidak pernah mengangkat senjata melawan penjajah Belanda. Menariknya, nama Kartini sejajar dengan pahlawan yang ada dalam buku sejarah. Hal ini berkat inspirasi dan berbagai pemikiran yang cemerlang kepada perempuan Indonesia.

3. Raden Dewi Sartika

Raden Dewi Sartika dikenal sebagai tokoh yang mempelopori pendidikan bagi perempuan di Indonesia. Ia mendirikan sekolah khusus wanita bernama Sekolah Istri yang terletak di Pendopo Kabupaten Bandung.

Ternyata, sejak kecil Dewi Sartika sendiri tertarik dengan bidang pendidikan. Saat remaja misalnya, ia mengajar kegiatan belajar mengajar seperti membaca dan menulis kepada masyarakat setempat.

Hal ini karena kerja kerasnya dalam mendidik wanita di Indonesia, Dewi Sartika akhirnya mendapatkan penghargaan berupa Pahlawan Nasional dari negara tersebut.

Contoh emansipasi wanita

Salah satu bentuk emansipasi wanita adalah ketika seorang wanita tidak bergantung pada siapapun untuk hidupnya dan belajar untuk lebih mandiri. Sedangkan dalam ranah sehari-hari, emansipasi bisa dilakukan mulai dari hal terkecil, misalnya dengan menjadi agen perubahan di komunitas kecil, seperti di kelompok pertemanan atau di rumah.

Bentuk emansipasi lainnya juga dapat dilakukan dengan berbuat baik kepada orang lain dan menghargai apa yang mereka miliki sebagai bentuk rasa syukur atas karunia yang diberikan Tuhan.

Makna konsepsi emansipasi wanita dalam pemikiran R.A. Kartini menginginkan kebebasan dan kemerdekaan. Bebas dan mandiri dalam pendidikan dan kehidupan rumah tangga. Kartini ingin perempuan dididik di sekolah dan menolak pernikahan poligami.

__

Penulis: Annisa Sukarno