anxiety adalah gangguan kecemasan

Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah yang satu ini. Yup, pasti Yoonies sudah sering mendengar tentang anxiety, deh. Anxiety adalah istilah yang sering kalangan muda ucapkan dan diartikan sebagai “rasa cemas”. Namun, sebenarnya apa anxiety itu?

Anxiety adalah salah satu gangguan mental

Pernahkah kamu mengalami rasa cemas, tapi cemas yang berlebihan? Sebenarnya, wajar banget kalau Yoonies pernah mengalami rasa cemas dan khawatir. Namun, kalau skalanya sudah berlebihan atau bahkan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, mungkin ini adalah gejala anxiety.

Jadi, anxiety adalah gangguan kecemasan dan merupakan salah satu jenis gangguan mental. Tingkat gangguan kecemasan ini sudah berlebih hingga membuat kamu sulit menjalani kegiatan. Nah, dalam ilmu kejiwaan, gangguan kecemasan dikenal juga dengan anxiety disorder.

Lalu, apa ciri-ciri anxiety?

Setelah mengetahui pengertiannya, selanjutnya kamu perlu mengenal ciri-ciri anxiety. Ciri-ciri inilah yang akan membedakan rasa cemas yang wajar dan yang termasuk sebagai gangguan mental.

Saat kamu cemas, respons stres akan menjadi aktif dan dapat meliputi respons perlawanan, lari, atau bahkan diam. Respons kecemasan tersebut sebagai reaksi bertahan hidup yang merangsang tubuh saat menghadapi kondisi darurat.

Pada dasarnya, ada dua jenis utama gejala kecemasan, yaitu gejala akut dan kronis. Gejala akut adalah gejala yang disebabkan oleh respons stres aktif, sedangkan gejala kronis disebabkan oleh stres kronis atau hiperstimulasi respons stres akibat hormon stres merangsang tubuh.

Supaya kamu gak bingung, berikut ciri-ciri anxiety sebagai gangguan mental yang sebaiknya tak diabaikan.

1. Terlalu sering menghindar dan menyendiri

Salah satu tanda rasa cemas, yaitu enggan bergaul dengan teman dekat dan mulai menolak ajakan dari orang-orang sekitar. Kemudian, kamu menyadari bahwa kamu sudah sering menolak, menghindar, dan menyendiri.

Sebenarnya menyendiri bukanlah hal yang salah, tapi melakukannya terlalu sering dengan alasan yang kurang jelas bisa menjadi salah satu tanda kamu sedang mengalami gangguan kecemasan.

2. Sering sulit tidur

Pada malam hari saat semua orang terlelap, kamu sering merasa gelisah. Kamu pun lebih sering berbaring di tempat tidur dengan mata terbuka lebar dan pada pagi hari kamu menjalani hidup seperti zombi tanpa adanya rasa semangat. 

Jika kamu membutuhkan lebih dari satu jam secara terus-menerus untuk terlelap atau kamu sering kali tiba-tiba bangun dan kesulitan tidur kembali, inilah sinyal dari gangguan kecemasan.

Sulit Tidur Saat Haid? Ini Tips Hilangkan Insomnia dan Tidur Nyenyak

3. Secara konsisten sering mengalami nyeri otot atau sakit kepala

Ini adalah salah satu ciri-ciri anxiety. Kamu merasakan nyeri pada otot, otot tegang, atau sakit kepala terus-menerus. Terlebih lagi, kualitas tidur kamu yang buruk juga bisa menjadi faktor penyebab rasa sakit.

4. Dada terasa berdebar kencang atau merasa terengah-engah

Apakah kamu pernah merasa dada seperti berdebar kencang? Pada saat seperti itu, darah akan mengalir ke area yang lebih membutuhkannya terutama jantung yang kemudian bekerja seiring waktu memompa lebih keras dan lebih cepat.

Selain itu, paru-paru juga akan mengambil lebih banyak oksigen yang membuat kamu terengah-engah. Kondisi ini sama seperti saat kamu sedang berolahraga. Beberapa orang tidak menyadari ciri-ciri anxiety yang satu ini dan sering menganggap sebagai tanda dari serangan jantung.

5. Mudah lelah tanpa alasan

Kamu berusaha menutup mata pada malam hari agar bisa tidur, tetapi nyatanya kamu tidak juga terlelap. Inilah sisi lain dari gangguan kecemasan yang membuat tubuhmu tetap terjaga hingga akhirnya membuat kamu merasa sangat lelah.

Anxiety adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan perasaan lelah tanpa alasan. Jika kamu merasa lelah tanpa alasan, coba cek perasaan atau mood kamu pada hari itu. Mungkin itu adalah efek dari gangguan kecemasan yang kamu rasakan.

Apa penyebab gangguan kecemasan?

Informasi ini berguna jika kamu ingin mencegah agar anxiety tidak terjadi padamu atau orang di sekitar kamu. Ada dua faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengidap anxiety, yaitu internal (dalam diri) dan eksternal (pengaruh dari luar). 

1. Genetika

Faktor genetika (dari garis keturunan, seperti riwayat keluarga atau orang tua) dapat meningkatkan risiko seseorang mengidap anxiety disorderJika kamu merasakan ciri-ciri di atas dan mengetahui bahwa orang tua kamu memiliki gangguan kecemasan, segeralah berkonsultasi dengan psikiater atau psikolog.

2. Paparan peristiwa yang membuat stres atau traumatis di masa kanak-kanak atau dewasa

Paparan peristiwa negatif di masa kecil atau bahkan saat dewasa yang membuat stres atau traumatis bisa menjadi trigger munculnya anxiety

3. Perbedaan struktural dan fungsional pada otak

Orang-orang dengan gangguan kecemasan mengalami perubahan struktural dan fungsional pada otak. Faktor yang ini termasuk faktor internal yang meningkatkan risiko seseorang mengidap gangguan mental ini.

Manfaat Daun Serai untuk Kesehatan, Ternyata Bisa Redakan Kecemasan!

Bagaimana cara mengatasi anxiety?

anxiety adalah gangguan mental yang gejala dan tandanya tak boleh diabaikan

Setelah memahami ciri-ciri anxiety dan faktor penyebabnya, yang mungkin jadi pertanyaan kamu adalah cara mengatasi gangguan kecemasan tersebut. Lalu, bagaimana jika suatu saat kamu mengalami ciri-ciri di atas atau bahkan orang-orang di sekitarmu yang mengalaminya? Berikut cara mengatasi anxiety yang bisa dilakukan.

1. Lawan pikiran dan rasa takutmu

Pikiran negatif dapat memperparah kondisimu saat mengalami serangan kecemasan. Salah satu cara mengatasi anxiety adalah dengan melawan pikiran negatif atau kekhawatiranmu. Coba tanyakan pada dirimu sendiri penyebab kecemasanmu, lalu pikirkan solusi termudah dan tanamkan bahwa solusi itu akan berhasil. 

2. Cobalah fokus dan lakukan latihan pernapasan

Jika serangan kecemasan tiba-tiba datang padamu, cobalah tarik napas selama 4 hitungan dan hembuskan napas selama 4 hitungan. Lakukan latihan pernapasan ini selama 5 menit. Lakukan latihan pernapasan ini perlahan ya, Yoonies.

Dengan melakukan latihan pernapasan ini, kamu akan fokus pada hal lain, bukan rasa cemasmu. Selain itu, tubuhmu akan rileks dan otomatis memperlambat detak jantung.

3. Gunakan aromaterapi

Baik dalam bentuk minyak esensial, dupa, atau lilin, aromaterapi seperti lavender, chamomile, dan kayu cendana bisa sangat menenangkan dan membuat kamu lebih tenang. Selain itu, aromaterapi dapat mengaktifkan reseptor tertentu pada otak yang berpotensi meredakan gejala saat mengalami serangan kecemasan.

4. Jauhi pemicu dan lakukan gerakan yoga ringan

Terkadang cara terbaik untuk menghentikan serangan anxiety adalah menjauhi pemicu. Fokuslah pada kondisi tubuhmu, bukan pikiranmu. Ini salah satu cara yang dapat membantu meredakan kecemasan.

Kamu bisa melakukan gerakan yoga yang ringan juga, lho. Selain bagus untuk kesehatan fisik, yoga dapat membantu meningkatkan suasana hati dan menenangkan pikiran sehingga dapat mengatasi anxiety yang kamu alami.

5. Tuliskan pikiran yang membuat kamu cemas

Pernahkah kamu mendengar istilah journaling? Journaling adalah menulis segala perasaan, tujuan, impian, dan hal-hal kecil dalam hidup pada buku atau catatan.

Jika kamu merasakan ciri-ciri dari gangguan kecemasan atau mengalami serangan kecemasan, cobalah tuliskan pikiran yang membuat kamu cemas pada buku atau catatan. 

Cara Mengatasi Kecemasan Berlebihan yang Efektif

Sekarang kamu jadi tahu kan apa itu anxiety mulai dari ciri-ciri dan cara mengatasinya. Jika kamu atau orang-orang di sekitarmu mengalami kecemasan, cobalah menerapkan tips-tips di atas.

Jika tidak berkurang atau kondisi semakin parah, jangan sungkan untuk segera ke psikiater atau psikolog untuk mendapatkan penanganan yang tepat.


Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty

Share artikel ini
Reference