Apakah Pembalut Harus Dicuci?
Sampai saat ini masih banyak pertanyaan mengenai apakah pembalut harus dicuci terlebih dahulu sebelum dibuang atau justru boleh langsung dibuang tanpa dicuci. Agar tak salah kaprah, yuk simak penjelasan dokter dan dari pandangan Islam!
Tak bisa dipungkiri, pembalut adalah produk penting bagi setiap wanita. Pasalnya, produk ini dirancang khusus untuk mengatasi kebutuhan menstruasi bulanan. Salah satu manfaat utama dari pembalut adalah perlindungan terhadap kebocoran.
Meskipun pembalut telah ada selama puluhan tahun, namun seiring perkembangan, kini sudah banyak inovasi yang merancang khusus pembalut dengan berbagai jenis, seperti pembalut sekali pakai, pembalut kain, tampon, dan berbagai jenis pembalut lainnya.
Apakah pembalut harus dicuci?
Pada dasarnya, tidak ada aturan khusus mengenai apakah pembalut harus dicuci terlebih dahulu atau tidak. Namun, kamu harus mengetahui apakah pembalut yang kamu gunakan adalah pembalut sekali pakai atau pembalut berbahan kain.
Menurut dr. Wisniaty Condro, pembalut sekali pakai tidak harus dicuci setelah digunakan karena pembalut jenis ini menggunakan bahan disposable yang berfungsi untuk menyerap darah menstruasi dan dirancang untuk bisa dibuang secara langsung setelah pemakaian.
Meskipun demikian, beberapa wanita mungkin memilih untuk mencuci pembalut terlebih dahulu karena alasan kebersihan, dan ini juga merupakan pilihan yang sah-sah saja. Namun, yang terpenting, pastikan kamu membuang pembalut dengan cara yang benar.
Hukum islam mengenai pembalut yang tidak dicuci
Jika menurut dokter sebagai ahli kesehatan bahwa pembalut sekali pakai tak perlu dicuci, lantas bagaimana mengenai hukum pembalut yang tidak dicuci menurut pandangan Islam?
Melansir dari Konsultasi Syariah, Ustadz Ammi Nur Baits menjelaskan bahwa dalam Fatawa Islam, tidak dijumpai satu pun ulama yang diakui keilmuannya yang memberikan penjelasan bahwa para wanita dianjurkan untuk membersihkan bekas pembalut yang menampung darah haid ketika hendak dibuang dan tidak lagi digunakan.
Bahkan, yang nampak dari perbuatan para sahabat wanita, mereka tidak mencuci pembalut itu, padahal bisa dipastikan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memahaminya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun tidak pernah menganjurkan atau melarang perbuatan tersebut.
Melansir dari Dalam Islam, yang wajib adalah membersihkan darah haid yang menempel pada pakaian atau tubuh ketika hendak melakukan salat setelah menstruasi selesai.
Cara membuang pembalut yang baik dan aman bagi lingkungan
Selain penting untuk mengetahui apakah pembalut harus dicuci setelah dipakai, kamu juga harus tahu cara yang tepat untuk membuang pembalut agar tidak merusak lingkungan. Berikut cara membuang pembalut yang benar:
1. Lipat pembalut dengan benar
Sebaiknya, setelah menggunakan pembalut, lipatlah dengan rapi sebelum membuangnya, lalu bungkus dengan tisu toilet atau kertas pembungkus pembalut yang tersedia.
Cara ini dilakukan selain untuk menjaga kebersihan, juga untuk menghindari penyebaran kuman, meminimalisir bau tak sedap, dan mencegah pembalut dikerubungi serangga seperti lalat.
2. Pastikan selalu membungkus pembalut setelah digunakan
Selain melipatnya dengan bungkus pembalut baru yang akan digunakan, kamu juga bisa membungkus kembali bekas pembalut sebelum membuangnya ke dalam tempat sampah.
Akan lebih baik jika kamu membuangnya dengan kantong kresek yang diberi tanda bahwa itu pembalut. Cara ini dilakukan untuk memudahkan petugas kebersihan membuang sampah sesuai dengan jenisnya
3. Buang pembalut dengan benar
Apabila bekas pembalut sudah kamu lipat dan bungkus dengan benar, selanjutnya kamu bisa membuangnya ke tempat sampah. Jika memungkinkan, pastikan tempat sampah yang digunakan memiliki penutup.
Dengan tempat sampah yang memiliki penutup, akan membantu mencegah bau tidak sedap dan mencegah hewan liar seperti kucing mengacak-acak tempat sampah.
4. Jangan buang pembalut ke dalam toilet
Cara membuang pembalut yang baik dan tak merusak lingkungan tentunya dengan tidak membuang pembalut bekas pakai ke dalam toilet karena hal ini dapat menyumbat saluran air. So, pastikan buang pembalut dengan benar ke tempat sampah yang sesuai.
Dari penjelasan di atas mengenai apakah pembalut harus dicuci setelah dipakai, jawabannya adalah tidak perlu dicuci. Namun, pastikan kamu membuangnya dengan benar.
Pemilihan pembalut yang tepat adalah langkah awal menjaga kesehatan dan berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Jika ingin melestarikan lingkungan, pilihlah produk pembalut yang terbuat dari bahan-bahan yang dapat terurai secara alami seperti kapas organik, seperti pembalut organik Yoona.
Penulis: Silvia Wardatul