rasa sakit pms

Tidak sedikit wanita yang menggambarkan rasa sakit PMS setara dengan menjelang melahirkan sampai dengan serangan jantung. Tingkat nyeri haid atau dismenore sendiri dapat berbeda pada setiap wanita.

Nyeri haid sendiri diklasifikasikan menjadi dua jenis sesuai dengan intensitasnya, yakni nyeri primer dan sekunder. Dismenore primer merupakan nyeri haid yang umum dialami hampir semua wanita ketika siklus haid tiba.

Kondisi ini ditandai dengan nyeri berdenyut pada area perut bawah. Rasa nyeri ini juga kerap disebut dengan kram perut. Sementara, dismenore sekunder merupakan nyeri pada bagian perut bawah yang disertai dengan penyakit lain seperti endometriosis.

Apa itu PMS?

Premenstrual syndrome (PMS) adalah sekumpulan gejala yang wanita alami sebelum memasuki masa menstruasi. Gejalanya dapat berupa perubahan perilaku, emosi sampai dengan fisik.

PMS dapat muncul mulai dari 12 minggu sebelum menstruasi terjadi. Tingkat keparahannya pun dapat berbeda-beda pada setiap wanita. Berikut sejumlah gejala PMS yang umum terjadi:

Perubahan fisik:

  • Rasa nyeri pada payudara
  • Sakit kepala
  • Berat badan bertambah
  • Pembengkakan pada kaki atau tangan
  • Kram perut
  • Nyeri otot
  • Perut kembung
  • Tumbuh jerawat

Perubahan perilaku:

  • Mudah lupa
  • Konsentrasi memburuk
  • Mudah lelah
  • Nafsu makan meningkat

Perubahan emosi

  • Mudah marah
  • Mudah menangis
  • Gelisah yang berlebihan
  • Gairah seks meningkat
  • Insomnia
  • Depresi

Apakah rasa sakit PMS setara dengan penyakit jantung?

Tidak sedikit wanita menggambarkan rasa sakit PMS setara dengan kondisi kesehatan lain karena nyeri haid yang mereka rasakan. Kram menstruasi atau nyeri haid pada setiap wanita memiliki tingkat keparahan yang berbeda.

Pada beberapa wanita, nyeri haid tersebut bisa sangat menyakitkan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Menurut John Guillebaud, Profesor kesehatan reproduksi di University College London mengatakan rasa sakit kram menstruasi (Dismenore) dianggap hampir sama menyakitkannya dengan serangan jantung.

Bagaimana rasa sakit PMS yang normal

Kebanyakan wanita mengalami nyeri haid ringan. Kram ringan ini biasanya dimulai sejak 1-3 hari menjelang siklus menstruasi. Sedangkan, puncak nyeri dapat terjadi sehari setelah menstruasi dan akan membaik pada 2-3 hari setelahnya.

Nyeri ini biasanya muncul ketika buang air kecil atau besar. Intensitas nyeri tersebut tidak parah tapi juga dapat menyebabkan mulas, sakit kepala dan mual. Selain itu nyeri haid yang normal umumnya juga mudah diatasi.

Normal untuk wanita mengalami nyeri haid karena rahim berkontraksi untuk mengikis lapisan (endometrium). Nantinya, rahim akan mengeluarkan prostaglandin, senyawa yang berguna untuk membantu kontraksi rahim supaya endometrium meluruh dan menjadi darah.

Senyawa ini merupakan bagian penting dalam siklus menstruasi. Namun, jika jumlahnya berlebih, prostaglandin dapat menyebabkan rasa sakit yang berlebih pula. Jika terjadi, wanita mungkin mengalami rasa sakit PMS setara dengan kondisi kesehatan lain apalagi jika disertai dengan gejala lainnya.

5 Cara Menghilangkan Sakit Perut saat PMS, Wajib Kamu Coba!

Tanda-tanda rasa sakit PMS yang tidak normal

Rasa sakit PMS yang tidak normal dapat ditandai dengan kram yang cukup intens. Pada beberapa wanita, mereka dapat mengalami kram yang lebih parah. Rasa nyeri ini bisa sangat menyakitkan.

Kondisi ini bisa menjadi tanda dismenore sekunder yang disebabkan oleh kondisi medis lain, seperti endometriosis, penggunaan IUD, fibroid, penyakit radang panggul (PID), dan juga penyakit menular seksual (PMS).

Selain rasa nyeri yang teramat sangat, menstruasi yang tidak normal juga ditandai dengan:

  • Telat menstruasi. Jika haid tiba-tiba berhenti ada beberapa kemungkinan yang mendasarinya seperti kehamilan, olahraga yang terlalu intens, penggunaan pil KB berkelanjutan, PCOS, kenaikan berat badan, stres berat hingga perimenopause
  • Pendarahan berat. Jika kamu membutuhkan lebih banyak pembalut dalam jangka waktu singkat, ini bisa menjadi gejala menorrhagia
  • Diare atau muntah yang berlebihan hingga menyebabkan dehidrasi
  • Menstruasi terlalu sebentar atau terlalu lama. Periode menstruasi yang normal terjadi 2-7 hari. namun, kondisi tertentu seperti ketidak seimbangan hormon, polip atau fibroid dapat menyebabkan periode menstruasi yang lebih singkat
  • Pendarahan di antara periode menstruasi. Kondisi ini dapat disebabkan karena kehamilan, Klamidia, PCOS, cedera vagina sampai kanker serviks.

Rasa sakit PMS berlebihan apakah harus ke dokter?

Rasa sakit PMS yang normal atau tidak mengganggu aktivitas dapat membaik dengan sendirinya. Namun, jika sakit tersebut sudah tidak tertahankan bahkan menyebabkan kehilangan kesadaran, segera untuk berkonsultasi dengan dokter.

Rasa sakit PMS setara dengan serangan jantung, seperti akan melahirkan atau kondisi lain yang sangat menyakitkan dapat menjadi tanda adanya kondisi lain yang mendasarinya.

Selain itu, kamu juga sebaiknya memeriksakan diri ke dokter jika:

  • Periode menstruasi kurang dari 21 hari atau justru lebih dari 35 hari
  • Mengalami pendarahan yang lebih banyak dibandingkan haid biasanya
  • Menstruasi berlangsung lebih dari 7 hari
  • Menstruasi disertai dengan tanda lain, seperti mual, muntah, dan kram perut yang parah.
Share artikel ini
Reference